Eri Bikin Cerita Bersambung

*Aq penasaran banget gimana bikin cerbung di FM. Jadi pengen nyoba bikin. Simak nggak disimak, terserah, deh.*

Emi, Shouji dan Jouji berdiri di atas apartement. Hari ini memang hari istimewa. Coz, hujan meteor akan menghiasi langit malam ini. Mereka sudah ada di sana sejak sore. Emi membawa beberapa cemilan, but disimpan oleh Jouji, takut Shouji makannya kalap sebelum malam tiba. Di tangga menuju atap, terdengar suara langkah kaki. Itu adalah Ryo, Yuri, dan Einin. Para "soulmate" mereka. Itu aja? Ternyata nggak! Yo, Ai, Hiro dan Hoshino ternyata ikutan pengen nonton di atap apartement. Yah... pasti berisik, deh. Yo dan Ai kalo pacaran berisik banget. Apalagi kalo denger ucapan gombal menyembur di mulut Yo, dah... jadi pengen jatuh dari bulan aja, deh. Eneg banget. Apalagi Hiro dan Hoshino. Hoshino tuch typenya paling berisik kalo ngomong sama Hiro. Kata-kata manjanya bisa membuat yang mendengarnya serasa pengen ke RSJ. Sejak kapaaaannnn dia jadi romantis?! Gitu.... :x

"Pokoknya jangan berisik, ok!?" Kata Emi tegas nan judes. Wajahnya cemberut. Yo, Ai dan Hoshino lantas berkata, "Beressss.....!!!" Sedangkan Hiro berkata, "Gomen, Emi-san," Ryo akhirnya mau nggak mau harus membujuk Emi yang terkenal keras kepala dan susah diajak kompromi, "Nggak apa-apa 'kan , Emi. Makin rame makin seru. Lagipula, masa' mau liat hujan meteor dengan wajah cemberut begitu???" Emi memandang Ryo sejenak dengan keadaan masih manyun. Namun akhirnya dia luluh juga, "Ya, udah!" Ryo tersenyum kaku.

Hujan meteor tinggal sebentar lagi. Semua memandang langit dengan wajah deg-degan. 10 detik lagi....9.....8....7....6...5....4....3...2...1... dan..... hujan meteor terlihat! Hyaaaahhh... indah!! Sebenarnya agak janggal juga kalo hujan meteor muncul di malam yang masih dini. Tapi, sapa yang peduli dengan itu?

"Kyaaaa!!! Keren....keren..... Yo lihat.... cantik 'kan????" Adduuuhhh.... Ai mulai berisik lagi. Ryo menepuk-nepuk kepala Emi pelan, "Sabar....sabar....." Tiba-tiba terdengar suara tembakan beruntun!

DOR! DOR! DOR!

Semua menoleh ke segala arah, "Apa itu?" Tanya mereka bersamaan. Dengan cepat, Emi menuruni tangga, "Suaranya dari bawah!" Yang lain mengikuti Emi menuju koridor apartement lantai 5. Matanya Emi terbelalak saat ada di koridor. "Ada apa, Emi? Kok, berhenti?" Tanya Ryo heran. Emi menunjuk ke arah sesuatu. Terlihat sesosok lelaki jatuh dan bersimbah darah. Einin tak bisa menahan suara teriakannya, "KYAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" Terdengar suara derap kaki menuju tangga ke bawah. Padahal, ada lift di sebelahnya, tapi orang itu lebih memilih menuju tangga. Emi mengejarnya, "Hei, tungguuuu!!!!!" Tepat ketika Emi berhasil menepuk pundaknya, Orang itu nyaris menusuk Emi.

"Eits...." Emi menghindar. Namun, dia sempat melihat wajahnya sesaat, "Hah?!" Pelaku itu segera kabur. "Emiiii!!!!" Terdengar panggilan dari Ryo dan Shouji, disusul dengan suara langkah kaki mereka. Wajah Emi pucat pasi. Shock karena diserang secara mendadak. "Emi, daijobu desu-ka???" Tanya Shouji cemas. Emi diam seribu bahasa. Berkali-kali Ryo memanggil-manggil namanya. Tapi gadis itu tetap diam seribu bahasa. "Emi! Emiiiii!!!!"

*Lanjutannya 5 hari lagi, yach! *

wew lama banget??

Kan aq UNAS sampe kamis

Owh ya lupa ^^

Tapi mungkin begitu selesai UNAS --Kamis-- aku bisa lanjutin. Moga-moga....

I hope so^^

Ceritanya aneh buanget, ya..... dari hujan meteor jadi kasus pembunuhan hehehehe.... but, ini bukan cerita detective kaya' Conan ato semacamnya, lho. Aku mah nggak pinter buat yang begituan.

Klo gw suka nya bikin romance komedi!

Iya ktauan lo mah bgitu^^

*Aku lanjutin ceritanya.....*

Semenjak kejadian itu Emi jadi suka bengong sendiri. Adatnya yang kesekian kalinya keluar, bengng mirip orang setengah mati. Kelasnya lagi pada situasi edan tingkat maximum. Ai dan Hoshino nari-nari ga' jelas. Tapi keren, coz merka pake modern dance. Tapi Emi malah lebih memilih bengong di deket jendela. "Woy, bengong aja!" Kata Atsumi keras. Emi memandang Atsumi dengan wajah bodoh, "Hah? Apa???"
Atsumi geleng-geleng kepala, "Kaya'nya insiden yang ada di apartementmu itu bikin kamu shock ampe segininya, ya?" Ujarnya pelan. Emi diam seribu bahasa. Tapi tiba-tiba, dia menepuk Atsumi, "Oh ya! Kamu kan tukang informasi yang terpecaya!"
"Hah?! Kamu ngomong apaan, sich?"
"Aku mohon bantuanmu, Atsumi!"
"Minta bantuan apa?"
Selama beberapa detik, Atsumi menyimak kata-kata Emi. Lalu, dia melotot kaget, "APAAAA!!! KAMU GILA APA????!!!!!"

*Bersambung..... *

Bukan memaksa, cuma bertanya, "Apa nggak ada yang ngasih comment?"

*Sampe saat ini yg ngasih comment cuma zeros, doank. Nee-san mah bukan ngasih komentar hehehehehe*

hooo asoy...buat cerbung asik mangnya?

eri krn q gak jago makanya gak bisa ksh komentar

udah bosen bikin cerita..........

*Hehehehe.... *
--Lanjut, ok?--

Atsumi melongo, "Lo gila, ya! Nggak mungkinlah aku ke ke Kantor Polisi Pusat!" Ujarnya tertahan. Emi nyengir kuda, "Ayolah, kamu 'kan pinter nyusup kalo cari berita. Masa' masuk kantor polisi aja nggak bisa? Aku mohon bantuanmu, Atsumi. Onegaaaaaiiiii...."
"Tapi, itu permintaan gila, Emi! Kalo wawancara penjahat kelas kakap, aku sih berani-berani aja. Tapi yang kamu minta ini ShuTen! Genk aneh, yang udah membunuh ribuan orang dan bukan anggota remaja biasa!! Kenapa kamu nggak jenguk mereka sendiri aja, sih!"
"Kalo kamu mau aku ngancurin kantor polisi setelah tatap muka sama mereka, boleh aja. Asal kamu yang tanggung jawab. Mereka udah bikin aku muak!"
Atsumi diam sejenak. "Nnnnggg..... ok. Tapi aku nggak janji soal ini!" Kata-nya kemudian.
"Artinya kamu setuju 'kan?" Tanya Emi penuh harap.
"Sudah kubilang, nggak janji!"
"Tapi kamu nggak bilang nolak. Arigato, Atsumi!!!!"
Emi seneng nggak karuan. Edannya akhirnya muncul. Atsumi geleng-geleng kepala, nggak ngerti sifat anak ini yang terkadang bikin bingung orang. "Memangnya ShuTen ada hubungannya dengan semua ini?!" Desahnya pelan. Di balik tawanya, Emi berkata, "Aku yakin itu,"

Saya berdoa Endingnya bagus.

Ganbatte ne..Eri chan.

Domo Arigato Gozaimasu

Muv ya ngomment lagi..
Jalur ceritanya g jelas..

Penjelasan:

Pada kasus pembunuhan di apartement, Emi kan sempet diserang (right?). Emi merasa, ini masih ada urusannya sama ShuTen, kelompok genk yang sekarang ada di penjara. Dia ingin menyelidiki itu. But, Emi pernah trauma berurusan sama mereka. Jadilah dia minta tolong Atsumi. Gitu.... ^_^V

*Maaf kalo rada kurang jelas alurnya :maaf:

OK..
Dapat diterima..

AKKKKKHHH!!! GA' ADA IDE!

Apa tema cerita aku ganti aja, ya? Lagipula karakter utamanya (emi) kan udah ganti nama jadi Eriya

ya terserah......

^^" Tenang aja, kaya'nya ga' aku lanjutkan di sini, kok. Hehehehe...

trus dmana?????????

Aq pajang di websiteku (belom aku tulis di signatur)