Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
+8
amel :)
Ayaka Rokuonji
kuzizou
fooLiciouz
Pascalo Frenzia
minmy
Hortenshia Eri
Gray Fujiwara
12 posters
Halaman 1 dari 2
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Wah...nggak terasa sbntar lagi Indonesia kita yg tercinta ini bakal ultah k 63...ya nggak???
Nah...untuk itu...kita sbgai warga negara yg baik,yuk kita ramaikan DIRGAHAYU INDONESIA ke-63 ini! Tapi,bkn dgn ikut perang (itu mah membahayakan! nononono )sbgai gantinya kita buat yuk puisi,cerita dan kata ucapan special DIRGAHAYU INDONESIA ke 63.
for example:
63 tahun sudah Indonesia ku berdiri
Tanah air tempatku lahir
Sumber rindu,
Kemilau zamrud Nusantara
Membentang dari Sabang sampai Merauke
Jadikan keindahan
Sampai akhir hayat
Takkan kulupa
So,udh siapa buat karya khusus utk Indonesia??
Mr.Adminis akan menilai karangan yg terbaik dan di ambil 10 peserta
dan mendapat pangkat 1.(rahasia) dst
jika berniat langsung saja post karya anda berupa puisi,cerita atau kata ucapan
Ok,selamat berjuang !!!
BEWARE: bagi yg junk,OOT,dan perkataan yg lain,harus dihapus post nya(kecuali nilai dari MR.adminis)
Terakhir diubah oleh L tanggal August 15th 2008, 2:06 pm, total 1 kali diubah
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
HUm...... Aku apa, yah??? Aku nggak jago tuch bikin beginian temanya kemerdekaan
Nnggg.... coba aku kutip dari sajak ekskul teater:
Aku adalah aku
Aku bukan kalian
Kalian bukan aku
Jadi, biarlah aku menjadi aku dan bukan kalian
Wew.... nggak nyambung, yah???!!!
Nnggg.... coba aku kutip dari sajak ekskul teater:
Aku adalah aku
Aku bukan kalian
Kalian bukan aku
Jadi, biarlah aku menjadi aku dan bukan kalian
Wew.... nggak nyambung, yah???!!!
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Bgs" minmy ikutan aaahh...
Wahai bumi pertiwi
Janganlah kau menangis
Janganlah kau berduka
Lihat pemuda-pemudi Indonesia sekarang
Lihat perjuangan kami
Demi membela tanah air
Demi kehormatan bangsa
Gmn???
Wahai bumi pertiwi
Janganlah kau menangis
Janganlah kau berduka
Lihat pemuda-pemudi Indonesia sekarang
Lihat perjuangan kami
Demi membela tanah air
Demi kehormatan bangsa
Gmn???
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Aku, pgen bwdh semacam... motivasi bwdh Indonesia y mo ultah sbentar lg...
gni newh...
"HEEEEEEEEEEEEEEEEY.... SEMUA... PARA ATLIT-ATLIT BANGSA...
BERJUANGLAH KALIAN... BERJUAAAAAAAAAAAAAAAANG!!!!!!!
DI SEBUAH AJANG UNTUK MENGHARUMKAN BANGSA...
Olimpiade Beijing 2008...
Indonesia, Menangin yyah!!!!! Chayoooo!!~~ Berikan yang TERBAIK untuk negara kita...^^
Hahihuhehooo~~
Gtu aja sih motivation words bwdh Indonesia(Atlitnya) y sekarang ini lg ada d Beijing...
gni newh...
"HEEEEEEEEEEEEEEEEY.... SEMUA... PARA ATLIT-ATLIT BANGSA...
BERJUANGLAH KALIAN... BERJUAAAAAAAAAAAAAAAANG!!!!!!!
DI SEBUAH AJANG UNTUK MENGHARUMKAN BANGSA...
Olimpiade Beijing 2008...
Indonesia, Menangin yyah!!!!! Chayoooo!!~~ Berikan yang TERBAIK untuk negara kita...^^
Hahihuhehooo~~
Gtu aja sih motivation words bwdh Indonesia(Atlitnya) y sekarang ini lg ada d Beijing...
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Wew.... Minmy jago bikin puisi tema kemerdekaan, yah? AKu mah paling nggak bisa kalo udah topiknya kemerdekaan. Minmy mau nggak bantuin eri? Bikinin puisi satuuuu.... aja. Soalnya, Eri idenya mampet bikin puisi. Padahal besok lusa mau lomba. Mau nggak? Mau nggak? *seenaknya sendiri*
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Nyumbang puisi ya..
Aku yg mendengar terikan mereka
Aku yg merasakan bara semangat mereka
Aku adlh saksi atas peng0rbanan mereka
Aku yg tetap diangkasa meskipun tiang ini rapuh
Aku yg tetap berkibar bersama arwah yg menyelamatkan aku
Aku yg usang akan tetap dih0rmati
Karna Aku, Darah bersimbah harum oleh mereka yg tak dikenal
Karna Aku, Tulang Tulang suci bertebaran
Aku Berdiri Karna Aku simb0l Kejayaan
Aku akan tetap berdiri dimanapun Aku berpijak
Aku akan tetap merdeka meskipun dijajah
Aku yg disebut mereka "SANG SAKA MERAH PUTIH"
Tanpa mereka, Aku tak akan ada..
:tepuk tangan
Aku yg mendengar terikan mereka
Aku yg merasakan bara semangat mereka
Aku adlh saksi atas peng0rbanan mereka
Aku yg tetap diangkasa meskipun tiang ini rapuh
Aku yg tetap berkibar bersama arwah yg menyelamatkan aku
Aku yg usang akan tetap dih0rmati
Karna Aku, Darah bersimbah harum oleh mereka yg tak dikenal
Karna Aku, Tulang Tulang suci bertebaran
Aku Berdiri Karna Aku simb0l Kejayaan
Aku akan tetap berdiri dimanapun Aku berpijak
Aku akan tetap merdeka meskipun dijajah
Aku yg disebut mereka "SANG SAKA MERAH PUTIH"
Tanpa mereka, Aku tak akan ada..
:tepuk tangan
Terakhir diubah oleh fooLiciouZ shaKuhaChi tanggal August 14th 2008, 3:15 pm, total 1 kali diubah
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Puisi gw
17
agustus
1945
MERDEKA!!MERDEKA ATO MATI!!
*gj*
17
agustus
1945
MERDEKA!!MERDEKA ATO MATI!!
*gj*
kuzizou- King Of Dome
-
Jumlah posting : 5883
Age : 28
Location : smua lorong tikus
Sector : Dam-Boo-Paa CILUK BAA...!
Hobbies : Kuzizou
Registration date : 08.10.07
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Aku mau nyumbang puisi~~~
Saat kejayaan hanyalah sebuah impian
Saat kebebasan hanyalah sebuah harapan
Saat dimana semua yang ada hanyalah penindasan dan pelecehan
Kau mengangkat senjatamu dengan gagah perkasa
Mengubah takdir yang kejam dan melawan arus waktu
Kau tidak peduli akan keringat yang membasahi wajahmu
Kau biarkan barisan darah merah berjalan dari tubuhmu yang kuat
Kau biarkan peluru dan pisau menghujani dirimu
Namun,lihatlah dirimu!
Kau hanya membawa bambu runcing, keberanian dan sebuah harapan
Ya...Harapan yang kuat dan bersinar terang lebih dari cahaya apapun
Bahkan,sang matahari merasa cemburu ada yang menyaingi sinarnya...
Harapan itu adalah...
Harapan untuk mengangkat martabat nusa dan bangsa
Hmm......Gimana?
Saat kejayaan hanyalah sebuah impian
Saat kebebasan hanyalah sebuah harapan
Saat dimana semua yang ada hanyalah penindasan dan pelecehan
Kau mengangkat senjatamu dengan gagah perkasa
Mengubah takdir yang kejam dan melawan arus waktu
Kau tidak peduli akan keringat yang membasahi wajahmu
Kau biarkan barisan darah merah berjalan dari tubuhmu yang kuat
Kau biarkan peluru dan pisau menghujani dirimu
Namun,lihatlah dirimu!
Kau hanya membawa bambu runcing, keberanian dan sebuah harapan
Ya...Harapan yang kuat dan bersinar terang lebih dari cahaya apapun
Bahkan,sang matahari merasa cemburu ada yang menyaingi sinarnya...
Harapan itu adalah...
Harapan untuk mengangkat martabat nusa dan bangsa
Hmm......Gimana?
Ayaka Rokuonji- !!Yipppiee!!
-
Jumlah posting : 97
Age : 29
Location : La La La Land
Sector : Testufierra
Hobbies : Renna Mitsumori
Registration date : 03.08.08
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Wuah wuah!!!!!
Kren punya!!!
Bs bwdh puisis yyah??? Bgus koq...^^
Kren punya!!!
Bs bwdh puisis yyah??? Bgus koq...^^
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Rasanya baru kemarin
Rasanya
Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia. Rasanya
Gaung pekik merdeka kita
Masih memantul-mantul tidak hanya
Dari para jurkam PDI saja. Rasanya
Baru kemarin.
Padahal sudah enam puluh tahun lamanya.
Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia
Sudah banyak yang tiada. Penerus-penerusnya
Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha
Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa
Sudah banyak yang turun tahta
Taruna-taruna sudah banyak yang jadi
Petinggi negeri
Mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi
Sudah banyak yang jadi menteri dan didemonstrasi.
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad lamanya.
Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi
Sudah banyak yang meneriakkan reformasi.
Tanpa merasa risi
Rasanya baru kemarin
Rakyat yang selama ini terdaulat
sudah semakin pintar mendaulat
Pejabat yang tak kunjung merakyat
pun terus dihujat dan dilaknat
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah enam puluh tahun lamanya
Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh
Padahal pembangunan badan
yang kemarin dibangga-banggakan
sudah mulai runtuh
Kemajuan semu masih terus menyeret dan mengurai
pelukan kasih banyak ibu-bapa
dari anak-anak kandung mereka
Krisis sebagaimana kemakmuran duniawi
Masih terus menutup mata
banyak saudara terhadap saudaranya
Daging yang selama ini terus dimanjakan
kini sudah mulai kalap mengerikan
Ruh dan jiwa
sudah semakin tak ada harganya
Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan
para penguasa berlaku sewenang-wenang
kini sudah pandai menirukan
Tanda-tanda gambar sudah semakin banyak jumlahnya
Semakin bertambah besar pengaruhnya
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda
Kepentingan sendiri dan golongan
sudah semakin melecehkan kebersamaan
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka.
Pahlawan-pahlawan idola bangsa
Seperti Pangeran Diponegoro
Imam Bonjol, dan Sisingamangraja
Sudah dikalahkan oleh Sin Chan, Baja Hitam
dan Kura-kura Ninja
Banyak orang pandai sudah semakin linglung
Banyak orang bodoh sudah semakin bingung
Banyak orang kaya sudah semakin kekurangan
Banyak orang miskin sudah semakin kecurangan
Rasanya
Baru kemarin
Tokoh-tokoh angkatan empatlima
sudah banyak yang koma
Tokoh-tokoh angkatan enamenam sudah
banyak yang terbenam
Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya
sudah banyak yang tak jelas maunya
Rasanya
Baru kemarin
(Hari ini ingin rasanya
Aku bertanya kepada mereka semua
Sudahkah kalian
Benar-benar merdeka?)
Rasanya
Baru kemarin
Negeri zamrud katulistiwaku yang manis
Sudah terbakar nyaris habis
Dilalap krisis dan anarkis
Mereka yang kemarin menikmati pembangunan
Sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban
Mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri
Sudah meninggalkan utang
dan lari mencari selamat sendiri
Mereka yang kemarin
sudah terbiasa mendapat kemudahan
Banyak yang tak rela sendiri kesulitan
Mereka yang kemarin mengecam pelecehan hukum
Kini sudah banyak yang pintar melecehkan hukum
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka
Mahasiswa-mahasiswa yang penjaga nurani
Sudah dikaburkan oleh massa demo yang tak murni
Para oportunis pun mulai bertampilan
Berebut menjadi pahlawan
Pensiunan-pensiunan politisi
Sudah bangkit kembali
Partai-partai politik sudah bermunculan
Dalam reinkarnasi
Rasanya
Baru kemarin
Para seniman sudah banyak yang senang berpolitik
Para agamawan sudah banyak yang pandai main intrik
Para wartawan sudah banyak yang pintar bikin trik-trik
Rasanya
Baru kemarin
Tokoh-tokoh orde lama
sudah banyak yang mulai menjelma
Tokoh-tokoh orde baru
sudah banyak yang mulai menyaru
Rasanya
Baru kemarin
Pak Harto yang kemarin kita tuhankan
Sudah menjadi pesakitan yang sakit-sakitan
Bayang-bayangnya sudah berani pergi sendiri
Atau lenyap seperti disembunyikan bumi
Tapi ajaran liciknya sudah mulai dipraktekkan
Oleh tokoh-tokoh yang merasa tertekan
Rasanya baru kemarin
Habibie dan Gus Dur sudah mencoba sebentar
Menduduki kursi kekuasaan yang terlantar
Megawati yang mendapat giliran dan sudah berusaha
Sekuat tenaga gagal memperpanjang kuasa
SBY yang menggantikan kekuasaan
Terus dicoba cobaan demi cobaan
Jusuf Kalla sudah menggantikan Hamzah Haz di istana
Sambil menggantikan Akbar Tanjung di Golongan Karya
Saifullah Yusuf dan Alwi Syihab sudah menjadi menteri
Meski berbuntut pertikaian dalam partai sendiri
Tokoh-tokoh KPU yang dituding sering memperlihatkan arogansi
Malah banyak yang menjadi terdakwa kasus korupsi
Mantan-mantan calon dalam pilpres dan pilkada
Banyak yang masih tak bisa menerima kenyataan yang ada
Banyak yang demam pesta demokrasi
Ternyata belum bisa menghayati demokrasi
Rasanya baru kemarin
Partai-partai politik sudah menjadi rebutan
Para pemimpinnya sendiri yang melihat kesempatan
Tanpa peduli warga mereka yang rentan
Ormas-ormas pun banyak yang seperti tak tahan
Melihat iming-iming kekuasaan
Rasanya baru kemarin
Wakil-wakil rakyat yang kemarin hanya tidur
Kini sudah pandai mengatur dan semakin makmur
Bahkan rakyat tak perlu lagi berkelahi dan memperkaya diri
Karena wakil-wakil mereka sudah mewakili dengan baik sekali
Insan-insan pers yang kemarin seperti burung onta
Kini sudah pandai menembakkan kata-kata
(Hari ini ingin rasanya
Aku bertanya kepada mereka semua
Bagaimana rasanya
Merdeka?)
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah enam puluh tahun kita
Merdeka.
Para jenderal dan pejabat sudah saling mengadili
Para reformis dan masyarakat sudah nyaris tak terkendali
Mereka yang kemarin dijarah
Sudah mulai pandai meniru menjarah
Mereka yang perlu direformasi
Sudah mulai fasih meneriakkan reformasi
Mereka yang kemarin dipaksa-paksa
Sudah mulai berani mencoba memaksa
Mereka yang selama ini tiarap ketakutan
Sudah banyak yang muncul ke permukaan
Mereka yang kemarin dipojokkan
Sudah mulai belajar memojokkan
Mereka yang kemarin terbelenggu
Sudah mulai lepas kendali melampiaskan nafsu
Mereka yang kemarin giat mengingatkan yang lupa
Sudah mulai banyak yang lupa
Rasanya baru kemarin
Ingin rasanya aku bertanya kepada mereka semua
Tentang makna merdeka
Rasanya baru kemarin
Pakar-pakar dan petualang-petualang negeri
Sudah banyak yang sibuk mengatur nasib bangsa
Seolah-olah Indonesia milik mereka sendiri
Hanya dengan meludahkan kata-kata
Rasanya baru kemarin
Dakwah mengajak kebaikan
Sudah digantikan jihad menumpas kiri-kanan
Dialog dan diskusi
Sudah digantikan peluru dan amunisi
Rasanya baru kemarin
MUI yang didirikan untuk mendukung rezim lama
Kini sudah mencoba menjelma orsospol ulama
Pendukung-pendukung Islam
Sudah semakin berani mencemari Islam
Masyarakat Indonesia yang berketuhanan
Sudah banyak yang kesetanan
Bendera merahputih yang selama ini dibanggakan
Sudah mulai dicabik-cabik oleh dendam dan kedengkian
Aceh semakin merana
Ambon dan Papua terus terlena
Bangsaku yang sejak dulu dipuja-puja
Kini selalu dihina-hina
Rasanya baru kemarin
Orangtuaku sudah lama pergi bertapa
Anak-anakku sudah pergi berkelana
Kakakku dan beberapa kawanku sudah berhenti menjadi politikus
Aku sendiri masih tetap menjadi tikus
(Hari ini
setelah enam puluh tahun kita merdeka
ingin rasanya aku mengajak kembali
mereka semua yang kucinta
untuk mensyukuri lebih dalam lagi
rahmat kemerdekaan ini
dengan mereformasi dan meretas belenggu tirani
diri sendiri
bagi merahmati sesama)
Rasanya baru kemarin
Ternyata sudah enam puluh tahun kita
Merdeka
(Ingin rasanya
aku sekali menguak angkasa
dengan pekik yang lebih perkasa:
Merdeka!)
Rasanya
Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia. Rasanya
Gaung pekik merdeka kita
Masih memantul-mantul tidak hanya
Dari para jurkam PDI saja. Rasanya
Baru kemarin.
Padahal sudah enam puluh tahun lamanya.
Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia
Sudah banyak yang tiada. Penerus-penerusnya
Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha
Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa
Sudah banyak yang turun tahta
Taruna-taruna sudah banyak yang jadi
Petinggi negeri
Mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi
Sudah banyak yang jadi menteri dan didemonstrasi.
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad lamanya.
Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi
Sudah banyak yang meneriakkan reformasi.
Tanpa merasa risi
Rasanya baru kemarin
Rakyat yang selama ini terdaulat
sudah semakin pintar mendaulat
Pejabat yang tak kunjung merakyat
pun terus dihujat dan dilaknat
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah enam puluh tahun lamanya
Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh
Padahal pembangunan badan
yang kemarin dibangga-banggakan
sudah mulai runtuh
Kemajuan semu masih terus menyeret dan mengurai
pelukan kasih banyak ibu-bapa
dari anak-anak kandung mereka
Krisis sebagaimana kemakmuran duniawi
Masih terus menutup mata
banyak saudara terhadap saudaranya
Daging yang selama ini terus dimanjakan
kini sudah mulai kalap mengerikan
Ruh dan jiwa
sudah semakin tak ada harganya
Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan
para penguasa berlaku sewenang-wenang
kini sudah pandai menirukan
Tanda-tanda gambar sudah semakin banyak jumlahnya
Semakin bertambah besar pengaruhnya
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda
Kepentingan sendiri dan golongan
sudah semakin melecehkan kebersamaan
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka.
Pahlawan-pahlawan idola bangsa
Seperti Pangeran Diponegoro
Imam Bonjol, dan Sisingamangraja
Sudah dikalahkan oleh Sin Chan, Baja Hitam
dan Kura-kura Ninja
Banyak orang pandai sudah semakin linglung
Banyak orang bodoh sudah semakin bingung
Banyak orang kaya sudah semakin kekurangan
Banyak orang miskin sudah semakin kecurangan
Rasanya
Baru kemarin
Tokoh-tokoh angkatan empatlima
sudah banyak yang koma
Tokoh-tokoh angkatan enamenam sudah
banyak yang terbenam
Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya
sudah banyak yang tak jelas maunya
Rasanya
Baru kemarin
(Hari ini ingin rasanya
Aku bertanya kepada mereka semua
Sudahkah kalian
Benar-benar merdeka?)
Rasanya
Baru kemarin
Negeri zamrud katulistiwaku yang manis
Sudah terbakar nyaris habis
Dilalap krisis dan anarkis
Mereka yang kemarin menikmati pembangunan
Sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban
Mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri
Sudah meninggalkan utang
dan lari mencari selamat sendiri
Mereka yang kemarin
sudah terbiasa mendapat kemudahan
Banyak yang tak rela sendiri kesulitan
Mereka yang kemarin mengecam pelecehan hukum
Kini sudah banyak yang pintar melecehkan hukum
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka
Mahasiswa-mahasiswa yang penjaga nurani
Sudah dikaburkan oleh massa demo yang tak murni
Para oportunis pun mulai bertampilan
Berebut menjadi pahlawan
Pensiunan-pensiunan politisi
Sudah bangkit kembali
Partai-partai politik sudah bermunculan
Dalam reinkarnasi
Rasanya
Baru kemarin
Para seniman sudah banyak yang senang berpolitik
Para agamawan sudah banyak yang pandai main intrik
Para wartawan sudah banyak yang pintar bikin trik-trik
Rasanya
Baru kemarin
Tokoh-tokoh orde lama
sudah banyak yang mulai menjelma
Tokoh-tokoh orde baru
sudah banyak yang mulai menyaru
Rasanya
Baru kemarin
Pak Harto yang kemarin kita tuhankan
Sudah menjadi pesakitan yang sakit-sakitan
Bayang-bayangnya sudah berani pergi sendiri
Atau lenyap seperti disembunyikan bumi
Tapi ajaran liciknya sudah mulai dipraktekkan
Oleh tokoh-tokoh yang merasa tertekan
Rasanya baru kemarin
Habibie dan Gus Dur sudah mencoba sebentar
Menduduki kursi kekuasaan yang terlantar
Megawati yang mendapat giliran dan sudah berusaha
Sekuat tenaga gagal memperpanjang kuasa
SBY yang menggantikan kekuasaan
Terus dicoba cobaan demi cobaan
Jusuf Kalla sudah menggantikan Hamzah Haz di istana
Sambil menggantikan Akbar Tanjung di Golongan Karya
Saifullah Yusuf dan Alwi Syihab sudah menjadi menteri
Meski berbuntut pertikaian dalam partai sendiri
Tokoh-tokoh KPU yang dituding sering memperlihatkan arogansi
Malah banyak yang menjadi terdakwa kasus korupsi
Mantan-mantan calon dalam pilpres dan pilkada
Banyak yang masih tak bisa menerima kenyataan yang ada
Banyak yang demam pesta demokrasi
Ternyata belum bisa menghayati demokrasi
Rasanya baru kemarin
Partai-partai politik sudah menjadi rebutan
Para pemimpinnya sendiri yang melihat kesempatan
Tanpa peduli warga mereka yang rentan
Ormas-ormas pun banyak yang seperti tak tahan
Melihat iming-iming kekuasaan
Rasanya baru kemarin
Wakil-wakil rakyat yang kemarin hanya tidur
Kini sudah pandai mengatur dan semakin makmur
Bahkan rakyat tak perlu lagi berkelahi dan memperkaya diri
Karena wakil-wakil mereka sudah mewakili dengan baik sekali
Insan-insan pers yang kemarin seperti burung onta
Kini sudah pandai menembakkan kata-kata
(Hari ini ingin rasanya
Aku bertanya kepada mereka semua
Bagaimana rasanya
Merdeka?)
Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah enam puluh tahun kita
Merdeka.
Para jenderal dan pejabat sudah saling mengadili
Para reformis dan masyarakat sudah nyaris tak terkendali
Mereka yang kemarin dijarah
Sudah mulai pandai meniru menjarah
Mereka yang perlu direformasi
Sudah mulai fasih meneriakkan reformasi
Mereka yang kemarin dipaksa-paksa
Sudah mulai berani mencoba memaksa
Mereka yang selama ini tiarap ketakutan
Sudah banyak yang muncul ke permukaan
Mereka yang kemarin dipojokkan
Sudah mulai belajar memojokkan
Mereka yang kemarin terbelenggu
Sudah mulai lepas kendali melampiaskan nafsu
Mereka yang kemarin giat mengingatkan yang lupa
Sudah mulai banyak yang lupa
Rasanya baru kemarin
Ingin rasanya aku bertanya kepada mereka semua
Tentang makna merdeka
Rasanya baru kemarin
Pakar-pakar dan petualang-petualang negeri
Sudah banyak yang sibuk mengatur nasib bangsa
Seolah-olah Indonesia milik mereka sendiri
Hanya dengan meludahkan kata-kata
Rasanya baru kemarin
Dakwah mengajak kebaikan
Sudah digantikan jihad menumpas kiri-kanan
Dialog dan diskusi
Sudah digantikan peluru dan amunisi
Rasanya baru kemarin
MUI yang didirikan untuk mendukung rezim lama
Kini sudah mencoba menjelma orsospol ulama
Pendukung-pendukung Islam
Sudah semakin berani mencemari Islam
Masyarakat Indonesia yang berketuhanan
Sudah banyak yang kesetanan
Bendera merahputih yang selama ini dibanggakan
Sudah mulai dicabik-cabik oleh dendam dan kedengkian
Aceh semakin merana
Ambon dan Papua terus terlena
Bangsaku yang sejak dulu dipuja-puja
Kini selalu dihina-hina
Rasanya baru kemarin
Orangtuaku sudah lama pergi bertapa
Anak-anakku sudah pergi berkelana
Kakakku dan beberapa kawanku sudah berhenti menjadi politikus
Aku sendiri masih tetap menjadi tikus
(Hari ini
setelah enam puluh tahun kita merdeka
ingin rasanya aku mengajak kembali
mereka semua yang kucinta
untuk mensyukuri lebih dalam lagi
rahmat kemerdekaan ini
dengan mereformasi dan meretas belenggu tirani
diri sendiri
bagi merahmati sesama)
Rasanya baru kemarin
Ternyata sudah enam puluh tahun kita
Merdeka
(Ingin rasanya
aku sekali menguak angkasa
dengan pekik yang lebih perkasa:
Merdeka!)
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Pahlawan Indonesia
Indonesia
Dulu Kau dijajah 350 tahun
Sekarang Kau sudah
Merdeka
Kau merdeka karena
Perjuangan pahlawanmu
Sekarang Kau sudah 62 tahun
Semoga Kau terus merdeka
Indonesia
Dulu Kau dijajah 350 tahun
Sekarang Kau sudah
Merdeka
Kau merdeka karena
Perjuangan pahlawanmu
Sekarang Kau sudah 62 tahun
Semoga Kau terus merdeka
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Indonesia yang Dijajah
Indonesia yang kucinta
Kalian harus bangkit
Meskipun kalian sudah
Dijajah ayo bangkit Indonesia
Kalian sudah ditipu
Selama 350 tahun
Dulu tanah kalian subur
Ada tanaman buah-buahan
Karena Belanda licik dan jahat
Kalian Indonesia Berjuang
Sampai esok hari terakhir
Indonesia yang kucinta
Kalian harus bangkit
Meskipun kalian sudah
Dijajah ayo bangkit Indonesia
Kalian sudah ditipu
Selama 350 tahun
Dulu tanah kalian subur
Ada tanaman buah-buahan
Karena Belanda licik dan jahat
Kalian Indonesia Berjuang
Sampai esok hari terakhir
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Indonesiaku
Oh Indonesiaku
Tanahmu subur seperti pupuk
Meski kau dijajah tapi kau
Menang
Indonesia negaraku yang
Tercinta
Kau mempunyai lagu yang
Bagus seperti seruling
Tiga tahun kau dijajah
Hidup pun jadi sengsara
Oh Indonesiaku
Tanahmu subur seperti pupuk
Meski kau dijajah tapi kau
Menang
Indonesia negaraku yang
Tercinta
Kau mempunyai lagu yang
Bagus seperti seruling
Tiga tahun kau dijajah
Hidup pun jadi sengsara
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro
Aku sangat berterima kasih padamu
Karena engkau berjuang mati-matian
Untuk mengalahkan Belanda yang sudah
Mengambil harta kekayaan Indonesia
Dan engkau sangat berjuang
Untuk menyelamatkan
Penduduk Indonesia
Pangeran Diponegoro
Aku sangat berterima kasih padamu
Karena engkau berjuang mati-matian
Untuk mengalahkan Belanda yang sudah
Mengambil harta kekayaan Indonesia
Dan engkau sangat berjuang
Untuk menyelamatkan
Penduduk Indonesia
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Merah Putih
berkobar debar, menatap sang saka
dia berkibar gagah dan megah
berdiri tegar di bumi tercinta
satukan berbagai latar darah (daerah)
cerminan kultur bangsa
merah putih warna sang saka
merah, curahkan keberanian
putih, pujikan kesucian
dulu, berjuta korban meregang nyawa
demi pertiwi, demi sang saka
banjir darah (merah) : pengorbanan
rela mati (putih) : ketulusan
kini, rasa rana, menatapnya
oh, gambar raguku, bias temanku
beranikah mati untuknya
tulus, seperti pejuang dahulu
berkobar debar, menatap sang saka
dia berkibar gagah dan megah
berdiri tegar di bumi tercinta
satukan berbagai latar darah (daerah)
cerminan kultur bangsa
merah putih warna sang saka
merah, curahkan keberanian
putih, pujikan kesucian
dulu, berjuta korban meregang nyawa
demi pertiwi, demi sang saka
banjir darah (merah) : pengorbanan
rela mati (putih) : ketulusan
kini, rasa rana, menatapnya
oh, gambar raguku, bias temanku
beranikah mati untuknya
tulus, seperti pejuang dahulu
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
wah amel, hebat.. puisinya bagus
panjang" lg..
panjang" lg..
ti_boy- Admin
-
Jumlah posting : 1373
Registration date : 29.09.07
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
waw,rajin beud..byk beud..@_@
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
iya nieh.. ai aja ga bisa lho bikin puisi..
aizzu- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3765
Age : 30
Location : Jekardaaa
Hobbies : main, jalan2, nntn drama XD
Registration date : 30.09.07
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Angelsz Rawr wrote:waw,rajin beud..byk beud..@_@
ga juga kok k..
yg lain juga bagus
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Yg menang dapet hadiah gak?
Ikut ah:
Pemimpin ku,
dengarkanlah rintih tangis peluh para jelata
Pemimpin ku,
lihatlah tanah air mu yang smakin bernoda
Pemimpin ku,
tengoklah enam puluh tiga tahun silam!
Kau lihat?
Beratus raga kini terkubur dalam diam,
berjuta tetes darah telah membaur di tanah ini.
Tanah ku.
Tanah mu.
Tanah nya.
Tanah mereka.
Tanah kalian.
dan tanah kita!
Apa yang pahlawan itu harapkan?
Kemerdekaan!
Kemerdekaan yang tak sempat mereka cicipi...
Kemerdekaan yang tak sempat mereka elukan...
Mereka yang merelakan waktunya,
kini terdiam di alam sana.
Mungkin menangisi Indonesia kini.
Tahu kah kau mengapa jika mereka menangis?
Pemimpin ku,
Mengapa mereka menangis?
Bukankah kini kita merdeka?
Ikut ah:
Pemimpin ku,
dengarkanlah rintih tangis peluh para jelata
Pemimpin ku,
lihatlah tanah air mu yang smakin bernoda
Pemimpin ku,
tengoklah enam puluh tiga tahun silam!
Kau lihat?
Beratus raga kini terkubur dalam diam,
berjuta tetes darah telah membaur di tanah ini.
Tanah ku.
Tanah mu.
Tanah nya.
Tanah mereka.
Tanah kalian.
dan tanah kita!
Apa yang pahlawan itu harapkan?
Kemerdekaan!
Kemerdekaan yang tak sempat mereka cicipi...
Kemerdekaan yang tak sempat mereka elukan...
Mereka yang merelakan waktunya,
kini terdiam di alam sana.
Mungkin menangisi Indonesia kini.
Tahu kah kau mengapa jika mereka menangis?
Pemimpin ku,
Mengapa mereka menangis?
Bukankah kini kita merdeka?
Re: Membuat Puisi,Cerita,dan kata ucapan utk 17 Agustus
Weee...
Hawe bgus bgdh pusinya... menggebu2..
Good...Good...^^
Hawe bgus bgdh pusinya... menggebu2..
Good...Good...^^
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» NEW MEMBER {Last Page}
» PUISI KALIAN!
» raditya dika = tolong,radit membuat saya bego!
» Katakan dengan Dua Kata Saja
» Gw mw bikin cerita!
» PUISI KALIAN!
» raditya dika = tolong,radit membuat saya bego!
» Katakan dengan Dua Kata Saja
» Gw mw bikin cerita!
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik