Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
3 posters
Halaman 1 dari 1
Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
Sepulang sekolah, Tomoyo berencana langsung bercerita kepada sang Ibunda mengenai kekuatannya untuk melihat jejadian. Namun, Bunda lagi nggak ada di rumah...Adanya Ayahanda.
Hubungan Tomoyo dan Ayahnya kurang baik, pasalnya cara mereka memandang kehidupan sangatlah berbeda. Tomoyo menilai kehidupan ini agak buruk, soalnya dunia ini dipenuhi dengan pengkhianat, diktator, dan egois...Tapi, ayahnya memandang kehidupan ini dengan cara melihat SEMUA sisi di kehidupan ini.
Bisa dibilang, sisi jelek Tomoyo adalah (agak) pesimis dan tertutup.
Akhirnya,Tomoyo memutuskan untuk jalan-jalan sore...Taaapiiiiiiii,,,,
"Tomoyo, kamu mau kemana?",tanya ayah
"Mau jalan-jalan ",jawab Tomoyo singkat
"Lha? Hati-hati,,lho....Udah sore gini,kan nggak aman?",kata ayah
"Ayah, aku ini sudah besar, sudah bisa jaga diri..Ayah jangan nakut-nakutin Tomoyo gitu,dong", jawab Tomoyo dengan muka yang agak bete
Ayah cuma bisa terdiam melihat putrinya bersikap seperti itu.
"Maafkan aku,yah....Tapi,percayalah...Tomoyo bakal baik-baik aja,kok....",kata Tomoyo dengan pelan.
Ayah cuma bisa mengangguk dan berdo'a,semoga putrinya selamat sampai pulang ke rumah.
Dalam perjalanan, Tomoyo melihat temannya yang bernama Kirara. Hari ini Kirara terlihat aneeeeh sekali, pasalnya Kirara selalu terlihat ceria dan bersemangat. Tapi,hari ini kok.....Kirara lesu,ya?
"Kira-chaaaaaaaaaaaaaaaan",panggil Tomoyo
"Eh....Tomoyo....."
"Kok lesu?",tanya Tomoyo
"Nggak, aku agak capek aja kok...",kata Kirara
"Hah? Capek? Emang kamu habis ngapain?"
"Ngumpulin sampah...",kata Kirara sambil mengusap keringat yang ada di dahinya.
"Heee???? Sampah?",kata Tomoyo dengan mimik terkejut.
"Iya, bantuin Obaa-san",jawab Kirara sambil tertawa kecil
"Oh....Obaa....Aku boleh ikut bantuin nggak?",kata Tomoyo
"Boleh!! Obaba pasti seneng banget!!",kata Kirara sambil menggenggam tangan Tomoyo.
Saat berjalan menuju gubuk Obaa-san, Tomoyo ngobrol panjang lebar dengan Kirara. Kirara anaknya asyik, ceria, nggak pilih-pilih teman, dia juga cuek... Nggak peduli orang mau bilang dia apa, toh Kirara nggak pernah "mengurusi" orang itu. Tomoyo sendiri merasa dirinya aneh, padahal ada banyak teman di dunia ini...Tapi kenapa dia menganggap semua orang di dunia itu sama saja, egois dan diktator? Mungkin,disini Tomoyo belajar untuk berpikiran positif tentang dunia ini.
Tak terasa, mereka sudah berada di dekat gubuk kecil Obaa-san
"Obaa-san?",panggil Kirara
"Ah....Kira-chan.......Lho, ada Tomoyo-chan juga...",kata Obaa-san sambil tersenyum ramah
Obaa-san adalah pemulung yang rumahnya dekat dengan sekolah mereka, kebetulan mereka juga sering menyapa Obaa-san dan dekat dengan beliau.
"Tapi, ada perlu apa Tomoyo-chan dateng kesini?",tanya Obaa-san.
"Mau bantu ngumpulin sampah...",kata Tomoyo
"Wah, kalau itu maunya Tomoyo...Ayo ikut saya, Kira-chan juga mau ikut?",kata Obaa-san dengan wajah yang berseri-seri.
"Mau,kok...",jawab Kirara sambil menyunggingkan sebuah senyum kecil.
Nah, sesampainya di lokasi yang dimaksud Obaa-san, Tomoyo dan Kirara cuma bisa menganga.Habis, tempatnya kotor sekali!!
"Ayo, sekarang Tomoyo lihat cara kerjanya Obaa-san aja, baru nanti Tomoyo praktekkan...",kata Obaa-san.
"I...Iya,Obaa-san...",jawab Tomoyo yang sudah tersadar akan "pesona" dari sampah-sampah yang menumpuk.
Obaa-san memisahkan sampah basah dan kering dengan cekatan, setelah agak lama... Obaa-san membalikkan badannya ke arah Tomoyo dan berkata,
"Tomoyo, gantian.."
"??",Tomoyo cuma bisa bengong
"Yang ngambil Tomoyo...",kata Obaa-san
"Waaa...................",kata Tomoyo dengan wajah yang memelas. Melihat Tomoyo seperti ini, Obaa-san cuma bisa tertawa kecil.
"mmmmpppp.....bau apaan ini.....",kata Tomoyo saat mengambil sampah basah yang pertama.
"Nggak usah diendus-endus gitu sampahnya!!!",kata Kirara yang terkejut.
"Wuaaaa........Bauuuuu~~~",kata Tomoyo sambil menjauhkan sampah itu dari hidungnya yang mancung.
Kirara dan Obaa-san tidak bisa menahan tawa lagi, tawa mereka pun meledak...Mau tidak mau, Tomoyo cuma bisa cengengesan aja.
Mereka melanjutkan pekerjaan mereka sambil bersenda-gurau, waktu pun melayang dengan membawa tawa mereka yang lantang.
"Nah, ayo kita istirahat...Sudah capek 'kan?",tanya Obaa-san.
"Asyik....",kata Tomoyo sambil mengelap keringatnya.
"Maaf, Obaa-san... Bukannya saya mau menghina, tapi gimana caranya Obaa-san tetap tegar walaupun keadaan Obaa-san seperti..............Ini?",tanya Kirara
"Hmm....Obaa-san cuma berpikir bahwa terus menangisi keadaan dan mengeluh tidak bisa merubah keburukan menjadi kebaikan, Obaa-san cuma berusaha saja dan percaya bahwa suatu saat nanti kerja keras ini akan tergantikan dengan keadaan yang lebih baik",kata Obaa-san
"Obaa-san punya cucu?",tanya Tomoyo
"Punya,dong Tomoyo...Obaa-san juga merasa bersyukur bisa membiayai pendidikan mereka walaupun dengan keadaan seperti ini...",kata Obaa-san dengan wajah yang ceria, terlihat sekali bahwa ia merasa bersyukur dan bangga.
"Waaaah....Obaa-san tegar sekali ya.......Kalau kita 'kan sedikit-sedikit mengeluh",kata Kirara.
"Iya....Aku nggak bisa lho setegar Obaa-san", kata Tomoyo dengan raut wajah yang sedih.
"Tomoyo, pertama-tama...Lihatlah sisi baik dunia ini, kalau kita sudah bisa mencintai kehidupan kita sendiri..Maka otomatis ita mempunyai keinginan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, memang agak sulit....Tapi, di dunia ini 'kan nggak ada yang nggak mungkin?",kata Obaa-san seraya menggenggam tangan Tomoyo yang sedang dilanda kesedihan.
"Tapi, di sekolah nggak ada yang mau temenan sama aku...Boro-boro temenan, ngobrol aja nggak mau...",kata Tomoyo.
"Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh!!!! Jadi aku ini bukan temenmu yaaa?????!!!!!",kata Kirara dengan pose bertolak pinggang.
"Eh???",Tomoyo agak kaget
"Sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit hatiku................Saaaaaaaaaaaaaaakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttt~~~",kata Kirara sambil mengelus dadanya
"Nggak Kira-chan.....Bukan itu maksudku....",kata Tomoyo
"Huuuuuuu~~ Obaa-san, Tomoyo jahaaaaaaaaaaaaaaaat!!",kata Kirara yang berlari ke arah Obaa-san.....Ia menutupi wajahnya, seakan-akan Ia sudah menangis.
"Nggak Kira-chan.........Kamu.........Kamulah teman aku!!! Aku akui kalau aku pengeeen banget sahabatan sama kamu Kira-chaaan.....Jadi,jangan nangis ya???",bujuk Tomoyo.
"Hehehhee..."
"Lho,Kira-chan nggak nangis??? Malah ketawa??",kata Tomoyo dengan ekspresi yang konyol.
"HEHEHEHEHE.....................KETIPUUUUUUUUU~~~",ejek Kirara sambil menjulurkan lidahnya'
"Kira-chaaaaaaaaaaaan~~~ Justru kamu yang nakaaaaaaaaaaal!!!",kata Tomoyo seraya mengejar Kirara.
Setelah pamit kepada Obaa-san, Kirara dan Tomoyo pulang ke rumah masing-masing.Saat sampai di rumah, sikap Tomoyo jauuuuh lebih sopan dibanding biasanya. Ayah dan bundanya hanya bisa bersyukur karena kali ini Tomoyo bisa tersenyum dengan tulus, bukan tersenyum dalam hati yang menangis.
Tomoyo juga selalu berfikir bahwa dia itu selalu sial. Tapi tidak sejak ia membantu Obaa-san, Ia berpikir bahwa arti keberuntungan sebenarnya adalah kasih sayang kedua orang tuanya yang besar,persahabatan yang abadi dan keadaan dirinya saat ini. Ia juga mulai berfikir bahwa masih ada orang yang lebih susah dibandingkan dnegan dirinya. Mulai saat ini, Tomoyo lebih bisa bersyukur atas keadaan dirinya dan tetap optimis dalam menjalani lembaran kehidupannya.
Hubungan Tomoyo dan Ayahnya kurang baik, pasalnya cara mereka memandang kehidupan sangatlah berbeda. Tomoyo menilai kehidupan ini agak buruk, soalnya dunia ini dipenuhi dengan pengkhianat, diktator, dan egois...Tapi, ayahnya memandang kehidupan ini dengan cara melihat SEMUA sisi di kehidupan ini.
Bisa dibilang, sisi jelek Tomoyo adalah (agak) pesimis dan tertutup.
Akhirnya,Tomoyo memutuskan untuk jalan-jalan sore...Taaapiiiiiiii,,,,
"Tomoyo, kamu mau kemana?",tanya ayah
"Mau jalan-jalan ",jawab Tomoyo singkat
"Lha? Hati-hati,,lho....Udah sore gini,kan nggak aman?",kata ayah
"Ayah, aku ini sudah besar, sudah bisa jaga diri..Ayah jangan nakut-nakutin Tomoyo gitu,dong", jawab Tomoyo dengan muka yang agak bete
Ayah cuma bisa terdiam melihat putrinya bersikap seperti itu.
"Maafkan aku,yah....Tapi,percayalah...Tomoyo bakal baik-baik aja,kok....",kata Tomoyo dengan pelan.
Ayah cuma bisa mengangguk dan berdo'a,semoga putrinya selamat sampai pulang ke rumah.
Dalam perjalanan, Tomoyo melihat temannya yang bernama Kirara. Hari ini Kirara terlihat aneeeeh sekali, pasalnya Kirara selalu terlihat ceria dan bersemangat. Tapi,hari ini kok.....Kirara lesu,ya?
"Kira-chaaaaaaaaaaaaaaaan",panggil Tomoyo
"Eh....Tomoyo....."
"Kok lesu?",tanya Tomoyo
"Nggak, aku agak capek aja kok...",kata Kirara
"Hah? Capek? Emang kamu habis ngapain?"
"Ngumpulin sampah...",kata Kirara sambil mengusap keringat yang ada di dahinya.
"Heee???? Sampah?",kata Tomoyo dengan mimik terkejut.
"Iya, bantuin Obaa-san",jawab Kirara sambil tertawa kecil
"Oh....Obaa....Aku boleh ikut bantuin nggak?",kata Tomoyo
"Boleh!! Obaba pasti seneng banget!!",kata Kirara sambil menggenggam tangan Tomoyo.
Saat berjalan menuju gubuk Obaa-san, Tomoyo ngobrol panjang lebar dengan Kirara. Kirara anaknya asyik, ceria, nggak pilih-pilih teman, dia juga cuek... Nggak peduli orang mau bilang dia apa, toh Kirara nggak pernah "mengurusi" orang itu. Tomoyo sendiri merasa dirinya aneh, padahal ada banyak teman di dunia ini...Tapi kenapa dia menganggap semua orang di dunia itu sama saja, egois dan diktator? Mungkin,disini Tomoyo belajar untuk berpikiran positif tentang dunia ini.
Tak terasa, mereka sudah berada di dekat gubuk kecil Obaa-san
"Obaa-san?",panggil Kirara
"Ah....Kira-chan.......Lho, ada Tomoyo-chan juga...",kata Obaa-san sambil tersenyum ramah
Obaa-san adalah pemulung yang rumahnya dekat dengan sekolah mereka, kebetulan mereka juga sering menyapa Obaa-san dan dekat dengan beliau.
"Tapi, ada perlu apa Tomoyo-chan dateng kesini?",tanya Obaa-san.
"Mau bantu ngumpulin sampah...",kata Tomoyo
"Wah, kalau itu maunya Tomoyo...Ayo ikut saya, Kira-chan juga mau ikut?",kata Obaa-san dengan wajah yang berseri-seri.
"Mau,kok...",jawab Kirara sambil menyunggingkan sebuah senyum kecil.
Nah, sesampainya di lokasi yang dimaksud Obaa-san, Tomoyo dan Kirara cuma bisa menganga.Habis, tempatnya kotor sekali!!
"Ayo, sekarang Tomoyo lihat cara kerjanya Obaa-san aja, baru nanti Tomoyo praktekkan...",kata Obaa-san.
"I...Iya,Obaa-san...",jawab Tomoyo yang sudah tersadar akan "pesona" dari sampah-sampah yang menumpuk.
Obaa-san memisahkan sampah basah dan kering dengan cekatan, setelah agak lama... Obaa-san membalikkan badannya ke arah Tomoyo dan berkata,
"Tomoyo, gantian.."
"??",Tomoyo cuma bisa bengong
"Yang ngambil Tomoyo...",kata Obaa-san
"Waaa...................",kata Tomoyo dengan wajah yang memelas. Melihat Tomoyo seperti ini, Obaa-san cuma bisa tertawa kecil.
"mmmmpppp.....bau apaan ini.....",kata Tomoyo saat mengambil sampah basah yang pertama.
"Nggak usah diendus-endus gitu sampahnya!!!",kata Kirara yang terkejut.
"Wuaaaa........Bauuuuu~~~",kata Tomoyo sambil menjauhkan sampah itu dari hidungnya yang mancung.
Kirara dan Obaa-san tidak bisa menahan tawa lagi, tawa mereka pun meledak...Mau tidak mau, Tomoyo cuma bisa cengengesan aja.
Mereka melanjutkan pekerjaan mereka sambil bersenda-gurau, waktu pun melayang dengan membawa tawa mereka yang lantang.
"Nah, ayo kita istirahat...Sudah capek 'kan?",tanya Obaa-san.
"Asyik....",kata Tomoyo sambil mengelap keringatnya.
"Maaf, Obaa-san... Bukannya saya mau menghina, tapi gimana caranya Obaa-san tetap tegar walaupun keadaan Obaa-san seperti..............Ini?",tanya Kirara
"Hmm....Obaa-san cuma berpikir bahwa terus menangisi keadaan dan mengeluh tidak bisa merubah keburukan menjadi kebaikan, Obaa-san cuma berusaha saja dan percaya bahwa suatu saat nanti kerja keras ini akan tergantikan dengan keadaan yang lebih baik",kata Obaa-san
"Obaa-san punya cucu?",tanya Tomoyo
"Punya,dong Tomoyo...Obaa-san juga merasa bersyukur bisa membiayai pendidikan mereka walaupun dengan keadaan seperti ini...",kata Obaa-san dengan wajah yang ceria, terlihat sekali bahwa ia merasa bersyukur dan bangga.
"Waaaah....Obaa-san tegar sekali ya.......Kalau kita 'kan sedikit-sedikit mengeluh",kata Kirara.
"Iya....Aku nggak bisa lho setegar Obaa-san", kata Tomoyo dengan raut wajah yang sedih.
"Tomoyo, pertama-tama...Lihatlah sisi baik dunia ini, kalau kita sudah bisa mencintai kehidupan kita sendiri..Maka otomatis ita mempunyai keinginan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, memang agak sulit....Tapi, di dunia ini 'kan nggak ada yang nggak mungkin?",kata Obaa-san seraya menggenggam tangan Tomoyo yang sedang dilanda kesedihan.
"Tapi, di sekolah nggak ada yang mau temenan sama aku...Boro-boro temenan, ngobrol aja nggak mau...",kata Tomoyo.
"Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh!!!! Jadi aku ini bukan temenmu yaaa?????!!!!!",kata Kirara dengan pose bertolak pinggang.
"Eh???",Tomoyo agak kaget
"Sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit hatiku................Saaaaaaaaaaaaaaakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttt~~~",kata Kirara sambil mengelus dadanya
"Nggak Kira-chan.....Bukan itu maksudku....",kata Tomoyo
"Huuuuuuu~~ Obaa-san, Tomoyo jahaaaaaaaaaaaaaaaat!!",kata Kirara yang berlari ke arah Obaa-san.....Ia menutupi wajahnya, seakan-akan Ia sudah menangis.
"Nggak Kira-chan.........Kamu.........Kamulah teman aku!!! Aku akui kalau aku pengeeen banget sahabatan sama kamu Kira-chaaan.....Jadi,jangan nangis ya???",bujuk Tomoyo.
"Hehehhee..."
"Lho,Kira-chan nggak nangis??? Malah ketawa??",kata Tomoyo dengan ekspresi yang konyol.
"HEHEHEHEHE.....................KETIPUUUUUUUUU~~~",ejek Kirara sambil menjulurkan lidahnya'
"Kira-chaaaaaaaaaaaan~~~ Justru kamu yang nakaaaaaaaaaaal!!!",kata Tomoyo seraya mengejar Kirara.
Setelah pamit kepada Obaa-san, Kirara dan Tomoyo pulang ke rumah masing-masing.Saat sampai di rumah, sikap Tomoyo jauuuuh lebih sopan dibanding biasanya. Ayah dan bundanya hanya bisa bersyukur karena kali ini Tomoyo bisa tersenyum dengan tulus, bukan tersenyum dalam hati yang menangis.
Tomoyo juga selalu berfikir bahwa dia itu selalu sial. Tapi tidak sejak ia membantu Obaa-san, Ia berpikir bahwa arti keberuntungan sebenarnya adalah kasih sayang kedua orang tuanya yang besar,persahabatan yang abadi dan keadaan dirinya saat ini. Ia juga mulai berfikir bahwa masih ada orang yang lebih susah dibandingkan dnegan dirinya. Mulai saat ini, Tomoyo lebih bisa bersyukur atas keadaan dirinya dan tetap optimis dalam menjalani lembaran kehidupannya.
Ayaka Rokuonji- !!Yipppiee!!
-
Jumlah posting : 97
Age : 29
Location : La La La Land
Sector : Testufierra
Hobbies : Renna Mitsumori
Registration date : 03.08.08
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
Wew.... kok satu chapter 2 post, sich? Kan mendingan satu post beberapa chapter. Bisa2 nanti fanfic isinya ceritanya Renna-chan semua, donk yang berchapter-chapter....
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
Whuaaaa~~~
Satu post satu chapter eri!!!!!
Lihat d atas...Ada tulisannya "chpt.2"
Tapi,untuk sementara rena pengen bikin cerpen dulu ah...
Sementara proyek ai ditunda dulu yawph ^^
(dasar g bertanggung jawab)
Satu post satu chapter eri!!!!!
Lihat d atas...Ada tulisannya "chpt.2"
Tapi,untuk sementara rena pengen bikin cerpen dulu ah...
Sementara proyek ai ditunda dulu yawph ^^
(dasar g bertanggung jawab)
Ayaka Rokuonji- !!Yipppiee!!
-
Jumlah posting : 97
Age : 29
Location : La La La Land
Sector : Testufierra
Hobbies : Renna Mitsumori
Registration date : 03.08.08
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
k renna maaf ga bisa bales fs..
soalnya gi mlz...
soalnya gi mlz...
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
Nyehehe~~
Gpp dd amel
Gpp dd amel
Ayaka Rokuonji- !!Yipppiee!!
-
Jumlah posting : 97
Age : 29
Location : La La La Land
Sector : Testufierra
Hobbies : Renna Mitsumori
Registration date : 03.08.08
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
senangnya d panggil dd...
kwkwkwkw
sorry yaw k klo jawabnya lama..
soalnya ru mandi..
kwkwkwkw
sorry yaw k klo jawabnya lama..
soalnya ru mandi..
Re: Ai no Silhouette : Chapt 2. The Lucky One and The Poor One
Hazuki Rokuonji wrote:Whuaaaa~~~
Satu post satu chapter eri!!!!!
Lihat d atas...Ada tulisannya "chpt.2"
Tapi,untuk sementara rena pengen bikin cerpen dulu ah...
Sementara proyek ai ditunda dulu yawph ^^
(dasar g bertanggung jawab)
Ini ada lanjutannya lagi nggak?? Kalo ada, mending satu post beberapa chapter aja. Biar hemat tempat category
Similar topics
» Ai no Silhouette : Chapt 1. The step of the beginning. (My 2nd novel,hope U like it ^^)
» Lucky Star
» Lucky Star
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik