MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
4 posters
Halaman 1 dari 1
MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
Suatu ketika Pak Kera yang menjadi tetua di hutan menerima kedatangan seekora Ayam Hutan, disertai seekor burung Merak.
" Pak Kera, ini keponakan saya si Merak. Ia ingin ikut saya karenasudah bosan ikut manusia. Mohon izin agar ia diperkenankan menjadi warga kita, Pak Kera."
Pak Kera tersenyum dan menjawab, "Ayam Hutan, tak soal bagiku Tetapi, ia harus menjadi warga yang baik, rukun dengan hewan lain, bersama-sama bekerja mencari makan, dan tidak boleh saling mengganggu."
Merak itu pun berjanji untuk mematuhi semua itu.
BERSAMBUNG
" Pak Kera, ini keponakan saya si Merak. Ia ingin ikut saya karenasudah bosan ikut manusia. Mohon izin agar ia diperkenankan menjadi warga kita, Pak Kera."
Pak Kera tersenyum dan menjawab, "Ayam Hutan, tak soal bagiku Tetapi, ia harus menjadi warga yang baik, rukun dengan hewan lain, bersama-sama bekerja mencari makan, dan tidak boleh saling mengganggu."
Merak itu pun berjanji untuk mematuhi semua itu.
BERSAMBUNG
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
ya bisa dkatakan bgitu..
ntar ya lanjutannya..
soalnya ngetik..
ga ngopy paste..
ntar ya lanjutannya..
soalnya ngetik..
ga ngopy paste..
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
fabel ya?
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
okok..
nih aq lanjutin
******
Begitulah Si Merak menjadi warga di hutan yang damai. Setiap hari sejak matahari terbit hingga terbenam, semua warga hutan bekerja mencari makanan. Si Merak pun setiap hari juga mencari nafkah membantu bibinya si Ayam Hutan.
Namun, lama-kelamaan si Merak bosan. Ia mersa berta mencari makanan sendiri, tidak seperti ketika masih ikut manusia. Di sana ia tidak perlu mencari makan karena segalah keperluan sudah disediakan oleh manusia yang memeliharanya.
Pada suatu pagi Merak bermain-main di tepi sebuah danau kecil di pinggiran hutan. Ia mengembangkan sayap lebar-lebar. Di permukaan danau itu ia dapat bercermin.
Cukup lama Merak berjalan hilir mudik di tepi danau sambil mengagumi tubuh dan bulunya. Saat itu muncul watak sombongnya.
Burung merak itu segera berjalan ke penjru hutan sambil memperagakan bulunya yg indah. Segenap penghuni hutan memuji-muji keindahan bulunya.
Tentu saja si Merak bangga dan makin sombong. Ia merasa sebagai hewan paling cantik di hutan. Hal itu ia utarakan kepada bibinya, Ayam Hutan, yang kemudian menasihatinya.
"Merak, kau jangan punya pikiran seperti itu. Semua hewan di hutan ini sama derajatnya. Bahwa di antara mereka ada yang bagus, ada yang buruk, itu sudah takdir. Tidak boleh seekor hewan pun merasa dirinya lebih dari yang lain. Tetap bekerjalah seperi biasa".
BERSAMBUNG
nih aq lanjutin
******
Begitulah Si Merak menjadi warga di hutan yang damai. Setiap hari sejak matahari terbit hingga terbenam, semua warga hutan bekerja mencari makanan. Si Merak pun setiap hari juga mencari nafkah membantu bibinya si Ayam Hutan.
Namun, lama-kelamaan si Merak bosan. Ia mersa berta mencari makanan sendiri, tidak seperti ketika masih ikut manusia. Di sana ia tidak perlu mencari makan karena segalah keperluan sudah disediakan oleh manusia yang memeliharanya.
Pada suatu pagi Merak bermain-main di tepi sebuah danau kecil di pinggiran hutan. Ia mengembangkan sayap lebar-lebar. Di permukaan danau itu ia dapat bercermin.
Cukup lama Merak berjalan hilir mudik di tepi danau sambil mengagumi tubuh dan bulunya. Saat itu muncul watak sombongnya.
Burung merak itu segera berjalan ke penjru hutan sambil memperagakan bulunya yg indah. Segenap penghuni hutan memuji-muji keindahan bulunya.
Tentu saja si Merak bangga dan makin sombong. Ia merasa sebagai hewan paling cantik di hutan. Hal itu ia utarakan kepada bibinya, Ayam Hutan, yang kemudian menasihatinya.
"Merak, kau jangan punya pikiran seperti itu. Semua hewan di hutan ini sama derajatnya. Bahwa di antara mereka ada yang bagus, ada yang buruk, itu sudah takdir. Tidak boleh seekor hewan pun merasa dirinya lebih dari yang lain. Tetap bekerjalah seperi biasa".
BERSAMBUNG
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
ya k bener...
nti dy ga mau megang nasehat bibinya..
dan seterusnya..
ntar dulu yaw..
begel..
nti dy ga mau megang nasehat bibinya..
dan seterusnya..
ntar dulu yaw..
begel..
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
Ceritanya termasuk ringan, yah. Jadi enak dibaca, nggak perlu mikir2 wkwkwkwk..... :tepuk tangan
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
maksudnya k eri??
nganjutinnya besok gpp kan??
soalnya matanya dah cape...
dah ol dr td pagi
nganjutinnya besok gpp kan??
soalnya matanya dah cape...
dah ol dr td pagi
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
Gpp.
Ya maksudnya, bacaannya ringan.
Kan bacaan kan ada yg berat, kaya; Sherlock Holmes, etc. Kaya;nya, ceritamu termasuk yg ringan dech. Jadi nggak pake acara mikir-mikir. Begitu baca, langsung ngerti dan bisa lanjut terus. *Susah, ah, jelasinnya. Coz, aku nggak biasa pake kalimat yg sederhana*
Ya maksudnya, bacaannya ringan.
Kan bacaan kan ada yg berat, kaya; Sherlock Holmes, etc. Kaya;nya, ceritamu termasuk yg ringan dech. Jadi nggak pake acara mikir-mikir. Begitu baca, langsung ngerti dan bisa lanjut terus. *Susah, ah, jelasinnya. Coz, aku nggak biasa pake kalimat yg sederhana*
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
lanjutannya
*****
Namun nasihat tersebut tdk masuk ke dalam hati si merak. Suatu malam saat bulan purnama, semua penghuni jutan berkumpul di tanah lapang. Mereka menikmati sinar bulan dan berpesta.
Bagi merak, malam itu merupakan saat yang baik untuk memperagakan keindahan tubuh dan bulunya. Dengan pongah ia tampil ke tengah lapangan dan berteriak apakah ia boleh menari dan menyanyi.
"Boleh... boleh," sahut hewan-hewan yang belum mengetahui sifat Merak.
Maka jadilah malam itu si Merak memperlihatkan kebolehannya. Ia pun memamerkan keindahan bulunya yang cemerlang berkilauan tertimpa sinar bulan.
Warga hutan pun merasa puas dengan hiburan tarian dan nyanyian Merak yang begitu anggun.
BERSAMBUNG
*****
Namun nasihat tersebut tdk masuk ke dalam hati si merak. Suatu malam saat bulan purnama, semua penghuni jutan berkumpul di tanah lapang. Mereka menikmati sinar bulan dan berpesta.
Bagi merak, malam itu merupakan saat yang baik untuk memperagakan keindahan tubuh dan bulunya. Dengan pongah ia tampil ke tengah lapangan dan berteriak apakah ia boleh menari dan menyanyi.
"Boleh... boleh," sahut hewan-hewan yang belum mengetahui sifat Merak.
Maka jadilah malam itu si Merak memperlihatkan kebolehannya. Ia pun memamerkan keindahan bulunya yang cemerlang berkilauan tertimpa sinar bulan.
Warga hutan pun merasa puas dengan hiburan tarian dan nyanyian Merak yang begitu anggun.
BERSAMBUNG
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
Keesokan hari, beberapa ekor burung menemui si Merak meminta ia menghibur mereka setiap pagi.
"Nanti akan dimeriahkan dengan kicauan kamu," kata burung" itu.
"O..., tentu saja aq mau menghibur kalian stiap hari," jawab merak. "Tetapi, kan tidak ada yang gratis di muka bumi ini. Aku mengharap upah untuk tarian dan nyanyianq."
"Upah apa yg kau harapkan dr kamu?" tanya seekor burung.
"Aku minta dbayar dgn biji"an lezat. Kalau tak sanggup, aq tak sudi menari dan menyanyi buat kalian!"jawab si merak ketus.
Hewan" itu memenuhi permintaan si Merak karena mreka ingin menyaksika tariannya yg lemah gemulai.
BErSAMBUNG
"Nanti akan dimeriahkan dengan kicauan kamu," kata burung" itu.
"O..., tentu saja aq mau menghibur kalian stiap hari," jawab merak. "Tetapi, kan tidak ada yang gratis di muka bumi ini. Aku mengharap upah untuk tarian dan nyanyianq."
"Upah apa yg kau harapkan dr kamu?" tanya seekor burung.
"Aku minta dbayar dgn biji"an lezat. Kalau tak sanggup, aq tak sudi menari dan menyanyi buat kalian!"jawab si merak ketus.
Hewan" itu memenuhi permintaan si Merak karena mreka ingin menyaksika tariannya yg lemah gemulai.
BErSAMBUNG
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
wew...keren.. pinter lu mel, buatnya.. enak dibaca
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
:tepuk tangan
Amel Hebatt..!!
saya aja ga bs bikin crita,k0nsep sih uda ada tp mls ngemban9in critanya
Amel Hebatt..!!
saya aja ga bs bikin crita,k0nsep sih uda ada tp mls ngemban9in critanya
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
kwkwkw..
aq juga sebenernya males..
tp pas agy iseng..
yasud..
jadiya bgitu..
mo lanjutin tp agy sibug!!
aq juga sebenernya males..
tp pas agy iseng..
yasud..
jadiya bgitu..
mo lanjutin tp agy sibug!!
Re: MERAK ITU PUN BERHENTI MENARI
Nggak usah buru2. Eri sabar kok nunggunya ^^" Btw, Amel dah lama nggak amen ke posting Eri yg Star Voyage, yah?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik