Wake Up
+6
Angelsz
fooLiciouz
minmy
amel :)
Hortenshia Eri
Hay2Hawaii
10 posters
Halaman 1 dari 4
Halaman 1 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Wake Up
Mimpi itu tidak akan pernah berhenti.
Aroma esspresso memenuhi ruangan sempit itu, suara hujan badai di luar ruangan jaga itu mengalahkan suara pemuda yang dengan paniknya memberitahu fakta yang ia temukan, tepatnya yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Pria di depannya hanya mendengarkan dan tertawa pelan, sesekali meneguk esspresso nya.
Sungguh, pria ini tak mendengarkan ucapan pemuda itu... atau mungkin menganggap segala kata yang terlontar dari pemuda itu hanya karangan saja. Lelucon.
“Kumohon, percaya pada ku, Paman!” serunya keras menyudahi segala pengakuannya.
Pria yang ia panggil Paman itu hanya menghela nafas dan berkata,
“Kau hanya kurang tidur, berkhayal tentang gadis yang melompat di Soul River itu, eh?” .
Sungguh, ingin sekali pemuda itu berteriak kalau yang ia lihat adalah nyata.
Teramat sangat nyata. Pamannya yang melihat ekpresi kalut di wajah keponakannya itu menaruh cangkirnya, dan menepuk pundak pemuda berusia 17 tahun itu.
“Kau lihat, di hujan badai begini, mana mungkin ada seorang gadis belia berjalan-jalan di perternakan kita kan? Apalagi melompat? Bahkan kau bilang, gadis itu hanya memakai pakaian tidur? Yeah, mungkin kau berilusi akan Anna, kau harus belajar melupakannya, anak muda!” Pamannya menunjuk ke luar jendela.
Pemuda itu terdiam, kesal, memang tidak mungkin apa yang ia lihat. Tapi berilusi tentang Anna?
“Paman, Anna sudah di alam sana, buat apa aku berilusi? Seolah-olah tidak bisa melupakannya saja...” katanya getir.
“Kau tidak melupakannya!” Paman menyindirnya. Semakin membuat pemuda itu kesal saja.
“Oke, lupakan apa yang aku lihat malam ini!” seru pemuda itu kesal. Berbalik dan membuka pintu. Di luar pos jaga peternakan hujan badai tampak mulai mereda.
“Kembalilah ke kamar mu, dan jangan berilusi yang tidak-tidak” Pamannya tertawa. Pemuda bernama Rui itu menutup pintu dengan kerasnya.
"Sungguh tidak bisa dipercaya para orang dewasa itu!" geram Rui sambil menerobos hujan, menuju Rumah di tengah perternakan.
Setibanya di kamar, ia mengeringkan diri, mengganti bajunya lalu kembali melihat ke luar jendela. Jendela kamarnya menghadap ke Barat, ke sebuah lintasan Soul River, sungai
yang masih terbilang jernih di salah satu pegunungan Caha, Irlandia. Baru setengah jam lalu, ia melihat gadis bergaun tidur yang melompat ke sungai di belakang rumahnya itu. Ia tak menemukan jejaknya dan berlari ke pos jaga, mendapati Pamannya yang malah menganggapnya berilusi tentang Anna.
Ya, Anna, kekasihnya ketika ia masih di Boston, yang meninggal bunuh diri dengan melompat di teluk Wash. Ya, melompat di depan matanya. Bagaimana dengan yang ia lihat tadi? Gadis itu jelas bukan ilusi tentang Anna, gadis berambut hitam legam... jelas, bukan Anna.
"AH, sudahlah! Mungkin lebih baik tak usah ku pikirkan lagi!" Rui menghempaskan tubuhnya ke kasur dan mulai berusaha memejamkan matanya. Sayangnya, usaha nya sia-sia, malam itu ia tak sekali pun benar-benar tertidur dengan nyenyak seperti malam yang sudah-sudah. Mimpi hari di mana Anna melompat menghantuinya.
"Pagi, Tinny Rui! Oh, apa itu lingkaran hitam di mata mu? Kau tidak bisa tidur, Sayang?" Eliza menyambut Rui di ruang makan. Eliza adalah sepupu Rui, anak Paman Ben yang kini menampungnya di Irlandia.
Eliza tampak sibuk mengurus bekal untuk Lau, suaminya.
"Arggh... sudah ku bilang, jangan memanggil ku Tinny lagi! Sayang? Apa-apaan itu? Aku bukan anak kecil lagi, Eliza!" erang Rui. Ia bosan di perlakukan seperti anak-anak selama di Irlandia.
"Hahahaha... ada yang merasa sudah dewasa rupanya, eh?" Lau muncul dari balik pintu dapur. Rui mendengus, ia rasa secepatnya ia harus meninggalkan ruangan itu.
"Seharusnya aku gak ke irlandia! Mana terdampar di desa seperti ini! Aku benar-benar merindukan Boston!" keluh Rui.
Aroma esspresso memenuhi ruangan sempit itu, suara hujan badai di luar ruangan jaga itu mengalahkan suara pemuda yang dengan paniknya memberitahu fakta yang ia temukan, tepatnya yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Pria di depannya hanya mendengarkan dan tertawa pelan, sesekali meneguk esspresso nya.
Sungguh, pria ini tak mendengarkan ucapan pemuda itu... atau mungkin menganggap segala kata yang terlontar dari pemuda itu hanya karangan saja. Lelucon.
“Kumohon, percaya pada ku, Paman!” serunya keras menyudahi segala pengakuannya.
Pria yang ia panggil Paman itu hanya menghela nafas dan berkata,
“Kau hanya kurang tidur, berkhayal tentang gadis yang melompat di Soul River itu, eh?” .
Sungguh, ingin sekali pemuda itu berteriak kalau yang ia lihat adalah nyata.
Teramat sangat nyata. Pamannya yang melihat ekpresi kalut di wajah keponakannya itu menaruh cangkirnya, dan menepuk pundak pemuda berusia 17 tahun itu.
“Kau lihat, di hujan badai begini, mana mungkin ada seorang gadis belia berjalan-jalan di perternakan kita kan? Apalagi melompat? Bahkan kau bilang, gadis itu hanya memakai pakaian tidur? Yeah, mungkin kau berilusi akan Anna, kau harus belajar melupakannya, anak muda!” Pamannya menunjuk ke luar jendela.
Pemuda itu terdiam, kesal, memang tidak mungkin apa yang ia lihat. Tapi berilusi tentang Anna?
“Paman, Anna sudah di alam sana, buat apa aku berilusi? Seolah-olah tidak bisa melupakannya saja...” katanya getir.
“Kau tidak melupakannya!” Paman menyindirnya. Semakin membuat pemuda itu kesal saja.
“Oke, lupakan apa yang aku lihat malam ini!” seru pemuda itu kesal. Berbalik dan membuka pintu. Di luar pos jaga peternakan hujan badai tampak mulai mereda.
“Kembalilah ke kamar mu, dan jangan berilusi yang tidak-tidak” Pamannya tertawa. Pemuda bernama Rui itu menutup pintu dengan kerasnya.
"Sungguh tidak bisa dipercaya para orang dewasa itu!" geram Rui sambil menerobos hujan, menuju Rumah di tengah perternakan.
Setibanya di kamar, ia mengeringkan diri, mengganti bajunya lalu kembali melihat ke luar jendela. Jendela kamarnya menghadap ke Barat, ke sebuah lintasan Soul River, sungai
yang masih terbilang jernih di salah satu pegunungan Caha, Irlandia. Baru setengah jam lalu, ia melihat gadis bergaun tidur yang melompat ke sungai di belakang rumahnya itu. Ia tak menemukan jejaknya dan berlari ke pos jaga, mendapati Pamannya yang malah menganggapnya berilusi tentang Anna.
Ya, Anna, kekasihnya ketika ia masih di Boston, yang meninggal bunuh diri dengan melompat di teluk Wash. Ya, melompat di depan matanya. Bagaimana dengan yang ia lihat tadi? Gadis itu jelas bukan ilusi tentang Anna, gadis berambut hitam legam... jelas, bukan Anna.
"AH, sudahlah! Mungkin lebih baik tak usah ku pikirkan lagi!" Rui menghempaskan tubuhnya ke kasur dan mulai berusaha memejamkan matanya. Sayangnya, usaha nya sia-sia, malam itu ia tak sekali pun benar-benar tertidur dengan nyenyak seperti malam yang sudah-sudah. Mimpi hari di mana Anna melompat menghantuinya.
"Pagi, Tinny Rui! Oh, apa itu lingkaran hitam di mata mu? Kau tidak bisa tidur, Sayang?" Eliza menyambut Rui di ruang makan. Eliza adalah sepupu Rui, anak Paman Ben yang kini menampungnya di Irlandia.
Eliza tampak sibuk mengurus bekal untuk Lau, suaminya.
"Arggh... sudah ku bilang, jangan memanggil ku Tinny lagi! Sayang? Apa-apaan itu? Aku bukan anak kecil lagi, Eliza!" erang Rui. Ia bosan di perlakukan seperti anak-anak selama di Irlandia.
"Hahahaha... ada yang merasa sudah dewasa rupanya, eh?" Lau muncul dari balik pintu dapur. Rui mendengus, ia rasa secepatnya ia harus meninggalkan ruangan itu.
"Seharusnya aku gak ke irlandia! Mana terdampar di desa seperti ini! Aku benar-benar merindukan Boston!" keluh Rui.
Re: Wake Up
apa hubungannnya kawai ama crita...
crita cc hawe kereeeen...
Gmna sih cranya jadi fiction of the week??
crita cc hawe kereeeen...
Gmna sih cranya jadi fiction of the week??
Re: Wake Up
Shika Yoshida wrote:caranya jd OTW klo ga salah!!
ehm critanya menakjubkan dan bru 1 minggu!!
Setuju! Eri aja sampe heran. Bikin iri aja
Re: Wake Up
sama aq juga iri!!
mo masukin tp gi mubeng banget..
libur" dksh pr banyak banget!!
mo bantuin pr IPS ga???
mo masukin tp gi mubeng banget..
libur" dksh pr banyak banget!!
mo bantuin pr IPS ga???
Re: Wake Up
Amel kls berapa? Aq mah, udah lama nggak megang buku pelajaran SD - SMP. Buku SMK aja udah punyeng. Wkwkwkwk...
*Cih, sial. story yg aq bikin seminggu yg lalu, kalah telak dari punya nee-san *
*Cih, sial. story yg aq bikin seminggu yg lalu, kalah telak dari punya nee-san *
Terakhir diubah oleh Eri F.Gemma tanggal August 31st 2008, 4:32 pm, total 1 kali diubah
Re: Wake Up
ga juga..
kk mo liiat vutuq yg terbaru yg q edit??
nti klo mau aq kirim lewat PM..
ada sih yg paling baru..
tp kna cahaya...
trus lun aq edit"
kk mo liiat vutuq yg terbaru yg q edit??
nti klo mau aq kirim lewat PM..
ada sih yg paling baru..
tp kna cahaya...
trus lun aq edit"
Re: Wake Up
Mending jangan. Beda soalnya sama sudut pandang laennya, punya Eri bannernya nggak ada icon PM-nya
Re: Wake Up
loh kok ga ada??
aq bisa ngirim pm ke kk kok??
cuba kk cari" dulu yg tulisannya tak ada pesan baru
aq bisa ngirim pm ke kk kok??
cuba kk cari" dulu yg tulisannya tak ada pesan baru
Re: Wake Up
Bukan, Mel. Tapi emang icon PM-nya yg nggak ada. Orang tulisan portal, gallery, etc aja juga nggak ada, kok
Re: Wake Up
otw kaleekk..
of the week >>>OTW kok owt?!??!?!
of the week >>>OTW kok owt?!??!?!
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Halaman 1 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Halaman 1 dari 4
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik