Wake Up
+6
Angelsz
fooLiciouz
minmy
amel :)
Hortenshia Eri
Hay2Hawaii
10 posters
Halaman 2 dari 4
Halaman 2 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Re: Wake Up
sy jg lg pusing... santai ja buk..
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Wake Up
Aq emang OL pagi, tapi bukan ke fm. *ke fm cuma bentar*. Sore-nya aja baru ke kunjung ke fm
Re: Wake Up
Sapa bilang. Aku pagi ol fm cuma 5 menitan, abis itu 3 jam berikutnya maen ayodance
Pulangnya sore, baru internetan lagi (internet holic)
Pulangnya sore, baru internetan lagi (internet holic)
Re: Wake Up
aq...
ol jam 6 mpe jam stengah 8..
trus ovv bentar..
ol agy ja stengah 9 mpe jam 10..
bis ntu ovv..
bis tu ol agy jam stegah 1..
mpe skarang...
tu dah gabung..
fs fm ym..
ol jam 6 mpe jam stengah 8..
trus ovv bentar..
ol agy ja stengah 9 mpe jam 10..
bis ntu ovv..
bis tu ol agy jam stegah 1..
mpe skarang...
tu dah gabung..
fs fm ym..
Re: Wake Up
ahahahg, sm kea sy eri,,tp klo pas domonya masi dimainin...
bisa dr bgn tidur ampe mlm lg sy internet holic jg!!!
bisa dr bgn tidur ampe mlm lg sy internet holic jg!!!
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Wake Up
internet-ers ,,, maksudnya tergila2 ma internet gt..=="
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Wake Up
klo liburan sy memang bgitu apalagi pas ada domo,, dr bgn tidur langsung nyalain komp,,ampe jam 12 an jg bisa..(malem) . mandi?!siang2 dung,jam 1 an,, (parah lu rie!!O.O)
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Wake Up
blom, masi jam segini (moso oloh) wkwkwkkw~!
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: Wake Up
Nih lanjutan ceritanyah
Sorry ga ol 2 hari!
___________________________________________________________________________
Pegunugan Caha, di musimnya yang kini tampak indah.
Di Peternakan paman Ben, yang terletak setengah kilometer dari pintu masuk desa Winch, sapi-sapi perah tampak sehat,
biri-biri dengan bulu yang bersih, dan kuda-kuda yang gagah.
Udara di desa Winch termasuk sejuk, bahkan sngat sejuk. Rerumputan pun begitu hijau.
Tapi tetap saja, Rui dengan wajah yang seolah beku. Tak menemukan yang menyenangkan baginya disini.
Ia suka kota, ia suka Boston!
Akibat ulahnya sejak kematian Anna, orang tua Rui mengirimnya ke Desa Winch.
"Huh, yang benar saja? Apa enaknya disini? Bahkan setiap hari aku harus membantu mengembala kuda-kuda ini..." keluhnya.
Ia menghentikan kuda-kudanya di pinggiran Soul River.
Pikirannya tiba-tiba saja berlari di saat ia mendapatkan seorang gadis melompat di sungai ini.
"heh... mengapa gadis-gadis hobi melompat ke dalam air?" ia tertawa pelan sndiri mengingatnya.
Tapi tawa nya berhanti... 'Bagaimana jika itu benar? Mayat gadis itu pasti mengalir ke Danau Longlife di ujung Soul River kan?
Apakah harus ku buktikan sendiri? Tapi bagaimana kalau itu ilusi?' batinnya.
Ia lalu memutuskan menyelidiknya.
*Scene 1 Rui: End.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________
Bella Luna.
Gadis berambut hitam legam yang panjang dan berbola mata biru yang sendu.
Ia bukan orang Inggris atau pun irlandia. Ia sendiri tak tahu darimana ia berasal.
Tir Na Nog.
Sebuah panti asuhan di desa Winch yang menampung Luna hingga ia tumbuh menjadi bunga desa Winch.
Tak banyak yang mengetahui tentangnya. Ia dikenal sebatas pribadi yang eksentrik. begitu bebas dan terbuka.
"Selamat Tinggal, sayang..." katanya. lembut, seakan-akan meninggalkan ku adalah hal yang indah.
Tidak, ia salah...
Aku tak dapat menghentikannya.
Tubuh ku dari atas sampai bawah terasa lumpuh, tak dapat ku gerakan.
AKu ingin maju selangkah saja, mencegahnya.
Mengatakan apa pun seperti 'Tidak! Tunggu!" atau 'Bagaimana dengan ku? janji mu?'.. tapi kelu.
Kebisuan menjadi jalan neraka yang menggoda ku, manahan kata-kata yang harusnya aku ucapkan.
Ia mulai melangkah meninggalkan ku di panti asuhan ini.
"Wesley memang sepantasnya ke Boston, dia akan menjajak karirnya disana" kata Aunt Sally.
Pengasuh panti asuhan ini.
Ah, sosoknya menaiki mobil Paman ben pemilik peternakan di pintu desa--Paman Ben akan mengantarnya ke stasiun--.
Yang bisa ku rekam untuk terakhir kalinya.
Detik itu tearasa abadi.
Seolah ini tidak nyata.
"Luna, ayo masuk, sampai kapan kau berdiri di sana?" Aunt Sally membuyarkan keabadian sesaat itu.
Dan aku mendapati mobil Paman ben tak lagi ada di pintu gerbang Tir Na Nog.
Angin Pegunungan Caha berhembus perlahan, mendatangkan perasaan kebas dalam diri ku.
Cinta ku. Hidup ku. Berakhir.
Ada kah yang lebih buruk dari ini?
Malam itu hujan badai melanda desa.
Setan apa yang membawa ku ke tepian Soul River?
Anehnya, hujan badai sama sekali tak ku rasa, sungguh, hanya seperti berjalan di musim semi dengan hembusan angin Pegunungan Caha.
Sebaiknya, ku lakukan ini dengan cepat.
Tak akan ada orang yang melihat--yeah, kalau pun ada, siapa yang akan peduli?Wesley saja meninggalkan ku--.
AKu menarik nafas.
Memejamkan mata.
Sungguh, aku mendapatkan Wesley memanggil nama ku.
"Luna.."
terdengar indah.
Aku takut membuka mata, jangan-jangan itu hanya delusi?
AKu melangkah kan kaki ku, ujung nya menyentuh permukaan sungai yang terasa dingin, aliran air nya deras.
Tapi anehnya aku merasa tertantang, aku merasa hebat!
Adrenalin ku, sungguh!
Suara-suara wesley pun semakin keras memanggil ku.
Lalu, detik berikutnya...
Aku benar-benar melompat ke sungai itu.
*scene 1 Luna: End.
________________________________________________________________________________________________________________________________
Rui menyusuri danau Longlife. Danau yang terletak di luar Desa Winch, butuh lima belas menit menempuhnya dengan kuda dari peternakan
Paman Ben. Apa yang ia cari tidak ia temukan.
Setelah dua jam menyusurinya, ia memutuskan beristirahat di
bawah pohon ek besar d pinggir danau.
"Ha ha ha... aku seperti orang bodoh saja, Paman ben benar, itu cuma ilusi"
Lalu pandangan matanya terhenti pada sosok pria yang sepertinya baru tiba di pinggiran danau.
Pria itu tampak sibuk, bersiap memancing.
Dan Rui tertarik pada koran yang di bawa pria tua itu, maka ia mendekati pria tua dan meminjam korannya.
"Ini koran pagi ini?" tanya Rui.
"Ya, baru ku beli di lapangan desa pagi tadi" pria tua itu tersenyum.
Rui membuka halaman per halaman koran itu, kalau seandanya kejadian tadi malam itu benar pasti ada berita di temukannya mayat gadis itu.
Sungai di belakang rumah hanya bermuara di danau ini.
Sayangnya, ia tak menemukan satu pun kebenaran tentang apa yang ia dapati semalam.
"Pak, di desa ini... ada gadis berambut panjang berwarna hitam...?" tanya Rui.
Pria tua itu langsung tersenyum. Pandangan matanya menerawang jauh.
"Ya, hanya satu gadis. Dia bunga desa ini, kebanyakan gadis di sini tak memiliki rambut sehitam itu.. selain itu, matanya juga berwarna biru. Dia yatim piatu di panti asuhan Tir Na Nog" cerita pria tua itu.
Rui tertegun.
Berarti itu bukan ilusi, mungkin saja mayat gadis itu masih ada di danau?
Tapi tidak mungkin kan?
"Mmm...Bapak tau tentang danau ini?" tanya Rui.
Pria tua itu tekekeh dan menghela nafas.
"Danau ini sebenarnya tidak sedalam danau-danau di pegunungan Caha,
ada mitos... di bulan purnama, kau akan melihat dewi... tapi sayangnya, sepanjang hidup aku ke danau ini tak pernah bertemu dewi atau apa pun...
Oh, tapi ikan di danau ini besar-besar! Sayangnya, penduduk percaya mitos itu dan tak mau memancing disini hahhaaha.."
Rui menghela nafas.
Tak ada hubungannya, tapi danau ini memang indah, dan airnya masih jernih.
Rui melangkah, meninggalkan danau dan pria tua itu.
Menaiki kuda nya dan menuju desa.
"Eliza, kau tahu tentang gadis berambut hitam dan bermata biru?" tanya Rui saat makan malam tiba.
"Oh.. Luna si bunga desa maksud mu?" Lau menangapinya dengan wajah yang muram. Eliza masih tampak sibuk menghidangkan kentang dan steak di meja.
"Luna?"
"Yeah... tak ada gadis secantik dia di desa ini..." Lau tersenyum jail ke arah Eliza.
"Oh, kenapa kau tak menikah saja dengna Luna?" sindir Eliza.
Lau tertawa dan mencium pipi Eliza.
Rui mendengus, bosan dengan pemandangan yang mereka tunjukan setiap hari.
"Aku tak punya waktu untuk menonton kalian!" Rui mencabik steak nya dan menyunyahnya cepat-cepat.
Lalu ia tersedak, Eliza memberinya minum sambil menahan tawa.
"Makanya, kau carilah gadis di desa ini, mereka juga manis-manis loh! Tipe gadis yang tak mungkin kau temu kan di Boston!" Lau tertawa terbahak-bahak.
Rui semakin kesal.
"Tiny Rui, bagaimana dengan Mary Ann? AKu mengenal kakaknya dengan baik. Dia anak pemilik toko bunga di pusat desa?" Eliza mengedipkan sebelah matanya.
"Ah! Shut up! Kalian menyebalkan!" Rui meninggalkan ruang makan.
*scene 2 Rui: End.
_____________________________________________________________________________________
Aku merasakan kebekuan.
Tubuh ku terseret arus sungai, anehnya aku tak merasa panik.
Sungguh.
Seakan melayang, aku bisa merasakan tubuhku yang mulai mati rasa.
Dan mulai tenggelam di antara aliran sungai.
Aku tak takut, hanya saja aku merasakan sedih mendalam yang mengalahkan rasa takut ku.
Dan aku membayangkan bisa bertemu ibu atau ayah ku di surga setelah lama aku tak tahu siapa ayah ibu ku itu.
Ya kan? Aku patsi bisa bertemu dan tahu siapa ayah-ibu ku.
Pikiran ku terlempar pada bayangan Wesley.
Satu-satunya nafas ku, matahari ku, hidup ku, cinta ku.
Mengapa ia pergi?
Sepuluh tahun yang aku dan dia lalui seakan hanya mimpi saja.
Aku teringat perayaan akhir salju tahun lalu, dimana wesley berjanji akan mencintaiku selamanya.
Atau saat ia sedih, Wesley akan menghiburku.
Kemana wesley yang selalu menghibur ku..?
Yang menjadi orang tua ku, kakak ku, sahabat ku, dan kekasih ku itu..?
Kenangan.
'Semoga kau bahagia...' itu kata-kata Wesley. Seolah aku akan bahagia saja dengan perginya ia dari kehidupan ku.
APa yang ia harapkan?
Aku yang bahagia tanpa dia?
Detik berikutnya aku mulai tak bisa bernafas.
AKu meronta, sesak.
Tiba-tiba saja aku menjadi takut akan kematian.
Kengerian mulai menjalar di tubuh ku.
AKu akan mati!
AKu harus ke permukaan, tapi kaki dan tangan ku membeku.
Ya tuhan, aku akan mati...
tunggu, kenapa aku takut sekarang?
Dan tak lama, aku mendapatkan kegelapan.
Dimana cahaya?
*Scene 2 Luna: End.
__________________________________________________________________________________
Sorry ga ol 2 hari!
___________________________________________________________________________
Pegunugan Caha, di musimnya yang kini tampak indah.
Di Peternakan paman Ben, yang terletak setengah kilometer dari pintu masuk desa Winch, sapi-sapi perah tampak sehat,
biri-biri dengan bulu yang bersih, dan kuda-kuda yang gagah.
Udara di desa Winch termasuk sejuk, bahkan sngat sejuk. Rerumputan pun begitu hijau.
Tapi tetap saja, Rui dengan wajah yang seolah beku. Tak menemukan yang menyenangkan baginya disini.
Ia suka kota, ia suka Boston!
Akibat ulahnya sejak kematian Anna, orang tua Rui mengirimnya ke Desa Winch.
"Huh, yang benar saja? Apa enaknya disini? Bahkan setiap hari aku harus membantu mengembala kuda-kuda ini..." keluhnya.
Ia menghentikan kuda-kudanya di pinggiran Soul River.
Pikirannya tiba-tiba saja berlari di saat ia mendapatkan seorang gadis melompat di sungai ini.
"heh... mengapa gadis-gadis hobi melompat ke dalam air?" ia tertawa pelan sndiri mengingatnya.
Tapi tawa nya berhanti... 'Bagaimana jika itu benar? Mayat gadis itu pasti mengalir ke Danau Longlife di ujung Soul River kan?
Apakah harus ku buktikan sendiri? Tapi bagaimana kalau itu ilusi?' batinnya.
Ia lalu memutuskan menyelidiknya.
*Scene 1 Rui: End.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________
Bella Luna.
Gadis berambut hitam legam yang panjang dan berbola mata biru yang sendu.
Ia bukan orang Inggris atau pun irlandia. Ia sendiri tak tahu darimana ia berasal.
Tir Na Nog.
Sebuah panti asuhan di desa Winch yang menampung Luna hingga ia tumbuh menjadi bunga desa Winch.
Tak banyak yang mengetahui tentangnya. Ia dikenal sebatas pribadi yang eksentrik. begitu bebas dan terbuka.
"Selamat Tinggal, sayang..." katanya. lembut, seakan-akan meninggalkan ku adalah hal yang indah.
Tidak, ia salah...
Aku tak dapat menghentikannya.
Tubuh ku dari atas sampai bawah terasa lumpuh, tak dapat ku gerakan.
AKu ingin maju selangkah saja, mencegahnya.
Mengatakan apa pun seperti 'Tidak! Tunggu!" atau 'Bagaimana dengan ku? janji mu?'.. tapi kelu.
Kebisuan menjadi jalan neraka yang menggoda ku, manahan kata-kata yang harusnya aku ucapkan.
Ia mulai melangkah meninggalkan ku di panti asuhan ini.
"Wesley memang sepantasnya ke Boston, dia akan menjajak karirnya disana" kata Aunt Sally.
Pengasuh panti asuhan ini.
Ah, sosoknya menaiki mobil Paman ben pemilik peternakan di pintu desa--Paman Ben akan mengantarnya ke stasiun--.
Yang bisa ku rekam untuk terakhir kalinya.
Detik itu tearasa abadi.
Seolah ini tidak nyata.
"Luna, ayo masuk, sampai kapan kau berdiri di sana?" Aunt Sally membuyarkan keabadian sesaat itu.
Dan aku mendapati mobil Paman ben tak lagi ada di pintu gerbang Tir Na Nog.
Angin Pegunungan Caha berhembus perlahan, mendatangkan perasaan kebas dalam diri ku.
Cinta ku. Hidup ku. Berakhir.
Ada kah yang lebih buruk dari ini?
Malam itu hujan badai melanda desa.
Setan apa yang membawa ku ke tepian Soul River?
Anehnya, hujan badai sama sekali tak ku rasa, sungguh, hanya seperti berjalan di musim semi dengan hembusan angin Pegunungan Caha.
Sebaiknya, ku lakukan ini dengan cepat.
Tak akan ada orang yang melihat--yeah, kalau pun ada, siapa yang akan peduli?Wesley saja meninggalkan ku--.
AKu menarik nafas.
Memejamkan mata.
Sungguh, aku mendapatkan Wesley memanggil nama ku.
"Luna.."
terdengar indah.
Aku takut membuka mata, jangan-jangan itu hanya delusi?
AKu melangkah kan kaki ku, ujung nya menyentuh permukaan sungai yang terasa dingin, aliran air nya deras.
Tapi anehnya aku merasa tertantang, aku merasa hebat!
Adrenalin ku, sungguh!
Suara-suara wesley pun semakin keras memanggil ku.
Lalu, detik berikutnya...
Aku benar-benar melompat ke sungai itu.
*scene 1 Luna: End.
________________________________________________________________________________________________________________________________
Rui menyusuri danau Longlife. Danau yang terletak di luar Desa Winch, butuh lima belas menit menempuhnya dengan kuda dari peternakan
Paman Ben. Apa yang ia cari tidak ia temukan.
Setelah dua jam menyusurinya, ia memutuskan beristirahat di
bawah pohon ek besar d pinggir danau.
"Ha ha ha... aku seperti orang bodoh saja, Paman ben benar, itu cuma ilusi"
Lalu pandangan matanya terhenti pada sosok pria yang sepertinya baru tiba di pinggiran danau.
Pria itu tampak sibuk, bersiap memancing.
Dan Rui tertarik pada koran yang di bawa pria tua itu, maka ia mendekati pria tua dan meminjam korannya.
"Ini koran pagi ini?" tanya Rui.
"Ya, baru ku beli di lapangan desa pagi tadi" pria tua itu tersenyum.
Rui membuka halaman per halaman koran itu, kalau seandanya kejadian tadi malam itu benar pasti ada berita di temukannya mayat gadis itu.
Sungai di belakang rumah hanya bermuara di danau ini.
Sayangnya, ia tak menemukan satu pun kebenaran tentang apa yang ia dapati semalam.
"Pak, di desa ini... ada gadis berambut panjang berwarna hitam...?" tanya Rui.
Pria tua itu langsung tersenyum. Pandangan matanya menerawang jauh.
"Ya, hanya satu gadis. Dia bunga desa ini, kebanyakan gadis di sini tak memiliki rambut sehitam itu.. selain itu, matanya juga berwarna biru. Dia yatim piatu di panti asuhan Tir Na Nog" cerita pria tua itu.
Rui tertegun.
Berarti itu bukan ilusi, mungkin saja mayat gadis itu masih ada di danau?
Tapi tidak mungkin kan?
"Mmm...Bapak tau tentang danau ini?" tanya Rui.
Pria tua itu tekekeh dan menghela nafas.
"Danau ini sebenarnya tidak sedalam danau-danau di pegunungan Caha,
ada mitos... di bulan purnama, kau akan melihat dewi... tapi sayangnya, sepanjang hidup aku ke danau ini tak pernah bertemu dewi atau apa pun...
Oh, tapi ikan di danau ini besar-besar! Sayangnya, penduduk percaya mitos itu dan tak mau memancing disini hahhaaha.."
Rui menghela nafas.
Tak ada hubungannya, tapi danau ini memang indah, dan airnya masih jernih.
Rui melangkah, meninggalkan danau dan pria tua itu.
Menaiki kuda nya dan menuju desa.
"Eliza, kau tahu tentang gadis berambut hitam dan bermata biru?" tanya Rui saat makan malam tiba.
"Oh.. Luna si bunga desa maksud mu?" Lau menangapinya dengan wajah yang muram. Eliza masih tampak sibuk menghidangkan kentang dan steak di meja.
"Luna?"
"Yeah... tak ada gadis secantik dia di desa ini..." Lau tersenyum jail ke arah Eliza.
"Oh, kenapa kau tak menikah saja dengna Luna?" sindir Eliza.
Lau tertawa dan mencium pipi Eliza.
Rui mendengus, bosan dengan pemandangan yang mereka tunjukan setiap hari.
"Aku tak punya waktu untuk menonton kalian!" Rui mencabik steak nya dan menyunyahnya cepat-cepat.
Lalu ia tersedak, Eliza memberinya minum sambil menahan tawa.
"Makanya, kau carilah gadis di desa ini, mereka juga manis-manis loh! Tipe gadis yang tak mungkin kau temu kan di Boston!" Lau tertawa terbahak-bahak.
Rui semakin kesal.
"Tiny Rui, bagaimana dengan Mary Ann? AKu mengenal kakaknya dengan baik. Dia anak pemilik toko bunga di pusat desa?" Eliza mengedipkan sebelah matanya.
"Ah! Shut up! Kalian menyebalkan!" Rui meninggalkan ruang makan.
*scene 2 Rui: End.
_____________________________________________________________________________________
Aku merasakan kebekuan.
Tubuh ku terseret arus sungai, anehnya aku tak merasa panik.
Sungguh.
Seakan melayang, aku bisa merasakan tubuhku yang mulai mati rasa.
Dan mulai tenggelam di antara aliran sungai.
Aku tak takut, hanya saja aku merasakan sedih mendalam yang mengalahkan rasa takut ku.
Dan aku membayangkan bisa bertemu ibu atau ayah ku di surga setelah lama aku tak tahu siapa ayah ibu ku itu.
Ya kan? Aku patsi bisa bertemu dan tahu siapa ayah-ibu ku.
Pikiran ku terlempar pada bayangan Wesley.
Satu-satunya nafas ku, matahari ku, hidup ku, cinta ku.
Mengapa ia pergi?
Sepuluh tahun yang aku dan dia lalui seakan hanya mimpi saja.
Aku teringat perayaan akhir salju tahun lalu, dimana wesley berjanji akan mencintaiku selamanya.
Atau saat ia sedih, Wesley akan menghiburku.
Kemana wesley yang selalu menghibur ku..?
Yang menjadi orang tua ku, kakak ku, sahabat ku, dan kekasih ku itu..?
Kenangan.
'Semoga kau bahagia...' itu kata-kata Wesley. Seolah aku akan bahagia saja dengan perginya ia dari kehidupan ku.
APa yang ia harapkan?
Aku yang bahagia tanpa dia?
Detik berikutnya aku mulai tak bisa bernafas.
AKu meronta, sesak.
Tiba-tiba saja aku menjadi takut akan kematian.
Kengerian mulai menjalar di tubuh ku.
AKu akan mati!
AKu harus ke permukaan, tapi kaki dan tangan ku membeku.
Ya tuhan, aku akan mati...
tunggu, kenapa aku takut sekarang?
Dan tak lama, aku mendapatkan kegelapan.
Dimana cahaya?
*Scene 2 Luna: End.
__________________________________________________________________________________
Re: Wake Up
Kepanjangan ya, lanjutannya?
Sebenernya ada lagi, tp ntar dulu deh.
biar pembaca ga ribet.
Mw lanjutin yg Princess ga ya hawaii?
Bingung @_@
Sebenernya ada lagi, tp ntar dulu deh.
biar pembaca ga ribet.
Mw lanjutin yg Princess ga ya hawaii?
Bingung @_@
Re: Wake Up
Emang lu udah bca lanjutannya di page 4?
Oh, itu, gw sih smw org gw anggep tmen dah!
nama lu kagak ke sebut ye di best buddies gw, heheh~ maaf
kan smwnya!
Oh, itu, gw sih smw org gw anggep tmen dah!
nama lu kagak ke sebut ye di best buddies gw, heheh~ maaf
kan smwnya!
Re: Wake Up
Shika Yoshida wrote:ya dah deh gpp,...
emang aq rese kli makanya kk ga nulis...
ditulis apa kaga mah bukan cuma dari resenya kali...
semua yg lu kerjain keitung... asal lu tau aja, salah satu temen gw yg paling baek ntu ngerangkap salah satu org yg paling sadis sama gw...
tapi masih gw akuin temen tuh...
dia emang suka rese & mau menang sendiri, tp dia bisa bantu kalo diperluin...
Re: Wake Up
sma..
kyk temeq..
kdg" jengkel ma aq..
tp klo misalnya kerja klompok to tugas" berkelompok aq slalu mreka trima!!
aq dah pernah curhat ma k rizka,,
d fs nya k rizka...
ga taw dah di apus pa ga
kyk temeq..
kdg" jengkel ma aq..
tp klo misalnya kerja klompok to tugas" berkelompok aq slalu mreka trima!!
aq dah pernah curhat ma k rizka,,
d fs nya k rizka...
ga taw dah di apus pa ga
Re: Wake Up
kalo temen yg suka bikin gw jengkel sih emang ada... parahnya lagi mereka ga nyadar kalo mereka tiap hari kerjanya bikin gw jengkel & kaga nyadar kalo gw jengkel sama mereka, trus tiap ada tugas kelompok mereka pasti minta masuk ke kelompok gw gara2 ga ada yg mau nerima mereka berdua selaen gw (itu juga gw nerimanya gara2 terpaksa, bukan gara2 emang pengen nerima, soalnya kalo kerja juga jauh dari harapan hasilnya padahal dia udh ngomong gede duluan sebelom kerja, udh gitu suka nganggep bego org padahal mereka berdua ga lebih pinter daripada yg mereka anggep bego)...
yg itu mah mereka mungkin nganggep gw temen krn gw ga pernah ngina mereka pake kata2 kasar (cuma ngasih tau pelan2), tapi kalo buat gw mah mereka bukan temen (kalo gw nganggep mereka temen mah gw ga bakalan ragu buat pake cara yg rada nohok buat negor, tp bukan temen juga kalo gw rasa kelewatan sih biasanya gw pake cara yg nohok)...
yg itu mah mereka mungkin nganggep gw temen krn gw ga pernah ngina mereka pake kata2 kasar (cuma ngasih tau pelan2), tapi kalo buat gw mah mereka bukan temen (kalo gw nganggep mereka temen mah gw ga bakalan ragu buat pake cara yg rada nohok buat negor, tp bukan temen juga kalo gw rasa kelewatan sih biasanya gw pake cara yg nohok)...
Re: Wake Up
kwkwk..
g taw knapa aq ga nawarin dy manggil aq..
mungkin gr" ehm apa tuh namanya ehm...
o iya inget..
gr" aq sring kpake ma gur"..
trus klo misalnya ehm apa tuh namnya..
buat kerajinan klz..
aq yg dsuruh..
mungkin gr" ntu mreka manggil aq mulu..
biAR jdnya bagus kli..
g taw knapa aq ga nawarin dy manggil aq..
mungkin gr" ehm apa tuh namanya ehm...
o iya inget..
gr" aq sring kpake ma gur"..
trus klo misalnya ehm apa tuh namnya..
buat kerajinan klz..
aq yg dsuruh..
mungkin gr" ntu mreka manggil aq mulu..
biAR jdnya bagus kli..
Halaman 2 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Halaman 2 dari 4
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik