hyou's crazy story
+9
zeros
bylalicious_tralalala
namine
M_Lin
kuzizou
alin.
Hay2Hawaii
Hortenshia Eri
hyourinmaru
13 posters
Halaman 5 dari 7
Halaman 5 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Re: hyou's crazy story
akhir2 ini lagi musim ulangan, ditambah lagi gw dapet tugas bikin lirik lagu buat ujian praktek kesenian taon depan...
jadi ga sempet bikin cerita ndiri gw... lagunya juga blom kelar liriknya... mana buat ujian prakteknya ntu temen gw suruh gw jadi gitaris padahal maen gitar masih blom lancar...
untung masih ada setaon lagi ujiannya, jadi ada waktu buat ngelancarin maennya...
ya udh kalo gitu... post aja di sini...
jadi ga sempet bikin cerita ndiri gw... lagunya juga blom kelar liriknya... mana buat ujian prakteknya ntu temen gw suruh gw jadi gitaris padahal maen gitar masih blom lancar...
untung masih ada setaon lagi ujiannya, jadi ada waktu buat ngelancarin maennya...
ya udh kalo gitu... post aja di sini...
Re: hyou's crazy story
Bener nih gpp??
Yah, Eri tunggu, kok. Lagian, Eri nggak enak ati juga sama sensei gara-gara dari minggu lalu minta bikin plesetan mulu. Gpp 'kan?? :tepuk tangan
Yah, Eri tunggu, kok. Lagian, Eri nggak enak ati juga sama sensei gara-gara dari minggu lalu minta bikin plesetan mulu. Gpp 'kan?? :tepuk tangan
Re: hyou's crazy story
Sebenarnya, nggak semua plesetannya Hyou aq pake, sih. Yg tempo hari aja, aq ilangin satu bagian yg masalah "bantal segede ta* gajah". Sensei nggak marah 'kaaaann??? Pleaaasee.... jangan maraaahhh~~~ yang laennya kepajang, kook.... Namanya juga kalborasi. Yah? Yah?
Btw, nich adegannya. Lumayan panjang. Itupun nggak sampe satu bagian! Wkwkwkwk..... kalo nggak dibaca semua, juga gpp, kok~~~
* * *
“Ohayo, Emi-chan, Reiji-san, Seiji-san,”
Seorang gadis tersenyum manis begitu Emi, Reiji dan Seiji keluar dari lift. “Ohayo, Kanna-chan,” Balas Emi. Reiji babak belur gara-gara dihajar Emi waktu sarapan. Kanna melongo, “Reiji…san?” Reiji nyengir kuda. Walau dia emang berhasil kabur, tapi, bukan berarti Emi bakal nyerah. Dan sarapan tadi, adalah saat-saat sialnya, karena dia nggak akan bisa kabur dari hajaran Emi yang bertubi-bertubi. Emi masih keliatan sebel bin mangkel, “Enak aja ngomong telinga guw kotor! Dia kira gw jorok?! Matanya di dengkul kali, ya?! Lagian, hyperbole amat, sih pake ngomong nggak dibersihin 2 taon segala!” Makinya dalam hati.
Gadis bernama Kanna itu, memandang mereka bertiga sekilas sambil tertawa kecil, kemudian, kembali berkutat dengan computer di hadapannya.
Hari ini cuaca cukup cerah. Emi yang tadinya sempat panas, akhirnya bisa anteng juga begitu berdiri di dekat rak-rak berisi novel-novel koleksi anggota Dp Club. Yo yang juga baru datang, langsung menyergap Reiji dan Seiji, “Wooy, Miwazawa’s Brother. Tumben lebih cepet dateng dari biasanya?” Dia keliatan ceria. Seiji senyum kaku bin nggak jelas. Mungkin kaget mendadak disergap begitu. Yaaah…. Padahal udah satu minggu sejak Yo datang ke divisi. Tapi Seiji belum begitu terbiasa.
“Lo napa, kok lemes banget? Terus, muka lo napa, memar begitu?” Yo kini menoleh ke arah Reiji.
Reiji yang ditanya, malah komat-kamit nggak jelas, kaya’ habis kesurupan, “Akh, harusnya gue goda nggak perlu ampe segitunya. Kan jadinya gue nggak perlu disambit walau Cuma sehari. Gw juga nggak perlu sampe dihajar begini. Padahal kalau tiap pagi walau disambit, nggak sampe dihajar segala. Tapi walau begitu…”
Yo jadi rada serem ngeliatnya, “Lo nggak apa-apa ‘kan?” Tanya-nya aneh. Reiji mengarahkan pandangan ke Yo, “Lho, sejak kapan lo datang?”
GUBRAK!
“Udah dari tadi! Masa’ lo nggak sadar?!” Yo jadi merasa Reiji tambah aneh, “Lo habis kesurupan apa, sih, ampe lo-la begini?!” Reiji yang mendengarnya, jadi ketawa nggak jelas.
Hoshino yang lagi tiduran di sofa, langsung bangun, “Akkkhh…. Kalian nggak berisik bisa nggak, sih?! Habis begadang, nich!” Bentaknya. Yo dan Miwazawa Brother spontan melonjak kaget. Tanpa sadar, Emi menjatuhkan novel yang dipegangnya. Beberapa detik berikutnya, Hoshino ambruk dengan sukses.
“Dia semalem ngurusi kasus korupsi di Taiwan dan baru balik subuh tadi. Makanya, dia ngantuk banget,” Jelas Ryena yang baru saja berada di ruang data, “Kalian tau sendiri ‘kan tabiatnya kalau lagi ngantuk-ngantuknya?”
Kanna tersenyum cemas tanpa menoleh dari komputernya, “Kurasa, setelah ini, dia akan mengalami depresi berat. Soalnya, malam ini ‘kan, dia akan melakukan misi lagi di Cheko. Kasian juga, sih,”
Emi mengambil novelnya yang terjatuh, “Susah juga ya, jadi anggota FBI ternama macam Hoshino,”
Dalam waktu bersamaan, lift kembali terbuka. Tampak 2 cowok keluar dari sana. Seperti tadi, Kanna juga memberi salam. Namun, hanya pada salah satu cowok itu, “Ohayo, Ryo-san,”
“Ohayo,” Jawab Ryo singkat. Cowok yang satunya, mengekor di belakang. Ryo tolah-toleh, “Lho, yang ada di sini kok lebih sedikit dari biasanya? Cuma perasaanku saja, ya?”
“Ando sedang latian akido di sekolah. Habis ini, ada turnamen kejuaraan, sih,” Kata Yo. Ryena menimpali, “Yuri di perpustakaan kota, mencari berita kasus perampokan seminggu yang lalu bersama Ai. Aoi jadi bodyguard perdana menteri di China selama 2 minggu. Atsumi, mencari berita soal kasus pembunuhan di Kyoto bersama anggota kepolisian, Akirano Hikari. Hoshino lagi tidur di sofa gara-gara begadang, mending jangan diganggu. Dan sisanya, seperti yang kamu liat, ada di sini dengan kegiatan masing-masing,”
“Thanx banget atas penjelasanmu. Ada untungnya juga kamu ditempatan sebagai penyimpan dokumen rahasia. Selalu mengingat ha-hal seperti ini,”
“Sama-sama. Terus, apa misi kita kali ini?”
“Hmmm…. Kuarasa aku datang kemari bukan untuk misi. Tapi, untuk mengenalkan anggota baru yang akan bergabung dengan kita kali ini,”
Cowok yang ada di belakangnya, kemudian maju ke depan. Cowok tersebut, bisa dibilang cakep plus imut. Cukup bikin cewek jatuh cinta dalam waktu 3 detik.
“Saya Hitsuki Hayato. Anggota baru divisi ini. Mohon kerja samanya,” Ujarnya dengan sopan sekali.
“Setelah Yo, kini Hitsuki, ya…” Gumam Ryena.
“Panggil Hayato saja,”
“Oh, ok.”
Btw, nich adegannya. Lumayan panjang. Itupun nggak sampe satu bagian! Wkwkwkwk..... kalo nggak dibaca semua, juga gpp, kok~~~
* * *
“Ohayo, Emi-chan, Reiji-san, Seiji-san,”
Seorang gadis tersenyum manis begitu Emi, Reiji dan Seiji keluar dari lift. “Ohayo, Kanna-chan,” Balas Emi. Reiji babak belur gara-gara dihajar Emi waktu sarapan. Kanna melongo, “Reiji…san?” Reiji nyengir kuda. Walau dia emang berhasil kabur, tapi, bukan berarti Emi bakal nyerah. Dan sarapan tadi, adalah saat-saat sialnya, karena dia nggak akan bisa kabur dari hajaran Emi yang bertubi-bertubi. Emi masih keliatan sebel bin mangkel, “Enak aja ngomong telinga guw kotor! Dia kira gw jorok?! Matanya di dengkul kali, ya?! Lagian, hyperbole amat, sih pake ngomong nggak dibersihin 2 taon segala!” Makinya dalam hati.
Gadis bernama Kanna itu, memandang mereka bertiga sekilas sambil tertawa kecil, kemudian, kembali berkutat dengan computer di hadapannya.
Hari ini cuaca cukup cerah. Emi yang tadinya sempat panas, akhirnya bisa anteng juga begitu berdiri di dekat rak-rak berisi novel-novel koleksi anggota Dp Club. Yo yang juga baru datang, langsung menyergap Reiji dan Seiji, “Wooy, Miwazawa’s Brother. Tumben lebih cepet dateng dari biasanya?” Dia keliatan ceria. Seiji senyum kaku bin nggak jelas. Mungkin kaget mendadak disergap begitu. Yaaah…. Padahal udah satu minggu sejak Yo datang ke divisi. Tapi Seiji belum begitu terbiasa.
“Lo napa, kok lemes banget? Terus, muka lo napa, memar begitu?” Yo kini menoleh ke arah Reiji.
Reiji yang ditanya, malah komat-kamit nggak jelas, kaya’ habis kesurupan, “Akh, harusnya gue goda nggak perlu ampe segitunya. Kan jadinya gue nggak perlu disambit walau Cuma sehari. Gw juga nggak perlu sampe dihajar begini. Padahal kalau tiap pagi walau disambit, nggak sampe dihajar segala. Tapi walau begitu…”
Yo jadi rada serem ngeliatnya, “Lo nggak apa-apa ‘kan?” Tanya-nya aneh. Reiji mengarahkan pandangan ke Yo, “Lho, sejak kapan lo datang?”
GUBRAK!
“Udah dari tadi! Masa’ lo nggak sadar?!” Yo jadi merasa Reiji tambah aneh, “Lo habis kesurupan apa, sih, ampe lo-la begini?!” Reiji yang mendengarnya, jadi ketawa nggak jelas.
Hoshino yang lagi tiduran di sofa, langsung bangun, “Akkkhh…. Kalian nggak berisik bisa nggak, sih?! Habis begadang, nich!” Bentaknya. Yo dan Miwazawa Brother spontan melonjak kaget. Tanpa sadar, Emi menjatuhkan novel yang dipegangnya. Beberapa detik berikutnya, Hoshino ambruk dengan sukses.
“Dia semalem ngurusi kasus korupsi di Taiwan dan baru balik subuh tadi. Makanya, dia ngantuk banget,” Jelas Ryena yang baru saja berada di ruang data, “Kalian tau sendiri ‘kan tabiatnya kalau lagi ngantuk-ngantuknya?”
Kanna tersenyum cemas tanpa menoleh dari komputernya, “Kurasa, setelah ini, dia akan mengalami depresi berat. Soalnya, malam ini ‘kan, dia akan melakukan misi lagi di Cheko. Kasian juga, sih,”
Emi mengambil novelnya yang terjatuh, “Susah juga ya, jadi anggota FBI ternama macam Hoshino,”
Dalam waktu bersamaan, lift kembali terbuka. Tampak 2 cowok keluar dari sana. Seperti tadi, Kanna juga memberi salam. Namun, hanya pada salah satu cowok itu, “Ohayo, Ryo-san,”
“Ohayo,” Jawab Ryo singkat. Cowok yang satunya, mengekor di belakang. Ryo tolah-toleh, “Lho, yang ada di sini kok lebih sedikit dari biasanya? Cuma perasaanku saja, ya?”
“Ando sedang latian akido di sekolah. Habis ini, ada turnamen kejuaraan, sih,” Kata Yo. Ryena menimpali, “Yuri di perpustakaan kota, mencari berita kasus perampokan seminggu yang lalu bersama Ai. Aoi jadi bodyguard perdana menteri di China selama 2 minggu. Atsumi, mencari berita soal kasus pembunuhan di Kyoto bersama anggota kepolisian, Akirano Hikari. Hoshino lagi tidur di sofa gara-gara begadang, mending jangan diganggu. Dan sisanya, seperti yang kamu liat, ada di sini dengan kegiatan masing-masing,”
“Thanx banget atas penjelasanmu. Ada untungnya juga kamu ditempatan sebagai penyimpan dokumen rahasia. Selalu mengingat ha-hal seperti ini,”
“Sama-sama. Terus, apa misi kita kali ini?”
“Hmmm…. Kuarasa aku datang kemari bukan untuk misi. Tapi, untuk mengenalkan anggota baru yang akan bergabung dengan kita kali ini,”
Cowok yang ada di belakangnya, kemudian maju ke depan. Cowok tersebut, bisa dibilang cakep plus imut. Cukup bikin cewek jatuh cinta dalam waktu 3 detik.
“Saya Hitsuki Hayato. Anggota baru divisi ini. Mohon kerja samanya,” Ujarnya dengan sopan sekali.
“Setelah Yo, kini Hitsuki, ya…” Gumam Ryena.
“Panggil Hayato saja,”
“Oh, ok.”
Re: hyou's crazy story
kalo ada yg dipotong mah kaga apa2...
soalnya gw ga tau juga gimana cerita lengkapnya, jadi kali aja ada yg ga sesuai cerita...
* * *
“Ohayo, Emi-chan, Reiji-san, Seiji-san,”
Seorang gadis tersenyum seperti seorang maniak begitu Emi, Reiji dan Seiji keluar dari lift. “Ohayo, Kanna-chan,” Balas Emi dengan senyum seperti iblis bermuka kuda yang lagi nyengir. Reiji babak belur gara-gara dihajar Emi waktu sarapan. Kanna melongo, “Reiji…san?” Reiji nyengir kuda. Walau dia emang berhasil kabur, tapi, bukan berarti Emi bakal nyerah. Dan sarapan tadi, adalah saat-saat sialnya, karena dia nggak akan bisa kabur dari hajaran Emi yang bertubi-bertubi & jauh lebih parah daripada serangan juara gulat dunia. Emi masih keliatan sebel bin mangkel, “Enak aja ngomong telinga guw kotor! Dia kira gw jorok?! Matanya di dengkul kali, ya?! Lagian, hyperbole amat, sih pake ngomong nggak dibersihin 2 taon segala! Yang benerkan udh 5 taonan!” Makinya dalam hati.
Gadis bernama Kanna itu, memandang mereka bertiga sekilas sambil tertawa kecil, kemudian, kembali berkutat dengan computer di hadapannya dengan muka yang agak mesum.
Hari ini cuaca cukup cerah. Emi yang tadinya sempat panas, akhirnya bisa anteng juga begitu berdiri di dekat rak-rak berisi novel-novel koleksi anggota Dp Club. Yo yang juga baru datang, langsung menyergap Reiji dan Seiji, “Wooy, Miwazawa’s Brother. Tumben lebih cepet dateng dari biasanya?” Dia keliatan ceria. Seiji senyum kaku bin nggak jelas. Mungkin kaget mendadak disergap begitu. Yaaah…. Padahal udah satu minggu sejak Yo datang ke divisi. Tapi Seiji belum begitu terbiasa.
“Lo napa, kok lemes banget? Terus, muka lo napa, memar begitu?” Yo kini menoleh ke arah Reiji yang babak belur kayak habis ditabrak truk gandeng & dilindes kereta api berturut2 sebanyak 5x.
Reiji yang ditanya, malah komat-kamit nggak jelas, kaya’ habis kesurupan, “Akh, harusnya gue goda nggak perlu ampe segitunya. Kan jadinya gue nggak perlu disambit walau Cuma sehari. Gw juga nggak perlu sampe dihajar begini. Padahal kalau tiap pagi walau disambit, nggak sampe dihajar segala. Tapi walau begitu…”
Yo jadi rada serem ngeliatnya, “Lo nggak apa-apa ‘kan?” Tanya-nya aneh. Reiji mengarahkan pandangan ke Yo dengan aura suram yang sangat terasa, “Lho, sejak kapan lo datang?”
GUBRAK!
“Udah dari tadi! Masa’ lo nggak sadar?!” Yo jadi merasa Reiji tambah aneh, “Lo habis kesurupan apa, sih, ampe lo-la begini?!” Reiji yang mendengarnya, jadi ketawa nggak jelas kayak orang kesurupan beneran.
Hoshino yang lagi tiduran di sofa, langsung bangun, “Akkkhh…. Kalian nggak berisik bisa nggak, sih?! Habis begadang, nich!” Bentaknya. Yo dan Miwazawa Brother spontan melonjak kaget seperti waktu lagi nonton film horor pas adegan seremnya. Tanpa sadar, Emi menjatuhkan novel yang dipegangnya. Beberapa detik berikutnya, Hoshino ambruk dengan sukses.
“Dia semalem ngurusi kasus korupsi di Taiwan dan baru balik subuh tadi. Makanya, dia ngantuk banget. Itu baru kasus korupsi di Taiwan, tapi dia udh kyk gitu. Kalo kasus korupsi di Indonesia yang dia urus pasti sampe sini tinggal kulit & tulang. Tau sendiri lah, separah apa kasus korupsi di sana,” Jelas Ryena yang baru saja berada di ruang data, “Kalian tau sendiri ‘kan tabiatnya kalau lagi ngantuk-ngantuknya? Jauh lebih serem dibanding hantu mana juga.”
Kanna tersenyum cemas tanpa menoleh dari komputernya & terus melototin komputernya dengan muka mesum, “Kurasa, setelah ini, dia akan mengalami depresi berat. Soalnya, malam ini ‘kan, dia akan melakukan misi lagi di Cheko. Kasian juga, sih,”
Emi mengambil novelnya yang terjatuh, “Susah juga ya, jadi anggota FBI ternama macam Hoshino,”
Dalam waktu bersamaan, lift kembali terbuka. Tampak 2 cowok keluar dari sana. Seperti tadi, Kanna juga memberi salam. Namun, hanya pada salah satu cowok itu, “Ohayo, Ryo-san,”
“Ohayo,” Jawab Ryo singkat. Cowok yang satunya, mengekor di belakang. Ryo tolah-toleh, “Lho, yang ada di sini kok lebih sedikit dari biasanya? Cuma perasaanku saja, ya?”
“Ando sedang latian akido di sekolah. Habis ini, ada turnamen kejuaraan, sih,” Kata Yo. Ryena menimpali, “Yuri di perpustakaan kota, mencari berita kasus perampokan seminggu yang lalu bersama Ai. Aoi jadi bodyguard perdana menteri di China selama 2 minggu. Atsumi, mencari berita soal kasus pembunuhan di Kyoto bersama anggota kepolisian, Akirano Hikari. Hoshino lagi tidur di sofa gara-gara begadang, mending jangan diganggu. Dan sisanya, seperti yang kamu liat, ada di sini dengan kegiatan masing-masing,”
“Thanx banget atas penjelasanmu. Ada untungnya juga kamu ditempatan sebagai penyimpan dokumen rahasia. Selalu mengingat ha-hal seperti ini,”
“Sama-sama. Terus, apa misi kita kali ini?”
“Hmmm…. Kuarasa aku datang kemari bukan untuk misi. Tapi, untuk mengenalkan anggota baru yang akan bergabung dengan kita kali ini,”
Cowok yang ada di belakangnya, kemudian maju ke depan. Cowok tersebut, bisa dibilang cakep plus imut. Cukup bikin cewek jatuh cinta dalam waktu 3 detik.
“Saya Hitsuki Hayato. Anggota baru divisi ini. Mohon kerja samanya,” Ujarnya dengan sopan sekali.
“Setelah Yo, kini Hitsuki, ya…” Gumam Ryena.
“Panggil Hayato saja. Panggil 'mas' juga boleh,”
“Oh, ok.”
soalnya gw ga tau juga gimana cerita lengkapnya, jadi kali aja ada yg ga sesuai cerita...
* * *
“Ohayo, Emi-chan, Reiji-san, Seiji-san,”
Seorang gadis tersenyum seperti seorang maniak begitu Emi, Reiji dan Seiji keluar dari lift. “Ohayo, Kanna-chan,” Balas Emi dengan senyum seperti iblis bermuka kuda yang lagi nyengir. Reiji babak belur gara-gara dihajar Emi waktu sarapan. Kanna melongo, “Reiji…san?” Reiji nyengir kuda. Walau dia emang berhasil kabur, tapi, bukan berarti Emi bakal nyerah. Dan sarapan tadi, adalah saat-saat sialnya, karena dia nggak akan bisa kabur dari hajaran Emi yang bertubi-bertubi & jauh lebih parah daripada serangan juara gulat dunia. Emi masih keliatan sebel bin mangkel, “Enak aja ngomong telinga guw kotor! Dia kira gw jorok?! Matanya di dengkul kali, ya?! Lagian, hyperbole amat, sih pake ngomong nggak dibersihin 2 taon segala! Yang benerkan udh 5 taonan!” Makinya dalam hati.
Gadis bernama Kanna itu, memandang mereka bertiga sekilas sambil tertawa kecil, kemudian, kembali berkutat dengan computer di hadapannya dengan muka yang agak mesum.
Hari ini cuaca cukup cerah. Emi yang tadinya sempat panas, akhirnya bisa anteng juga begitu berdiri di dekat rak-rak berisi novel-novel koleksi anggota Dp Club. Yo yang juga baru datang, langsung menyergap Reiji dan Seiji, “Wooy, Miwazawa’s Brother. Tumben lebih cepet dateng dari biasanya?” Dia keliatan ceria. Seiji senyum kaku bin nggak jelas. Mungkin kaget mendadak disergap begitu. Yaaah…. Padahal udah satu minggu sejak Yo datang ke divisi. Tapi Seiji belum begitu terbiasa.
“Lo napa, kok lemes banget? Terus, muka lo napa, memar begitu?” Yo kini menoleh ke arah Reiji yang babak belur kayak habis ditabrak truk gandeng & dilindes kereta api berturut2 sebanyak 5x.
Reiji yang ditanya, malah komat-kamit nggak jelas, kaya’ habis kesurupan, “Akh, harusnya gue goda nggak perlu ampe segitunya. Kan jadinya gue nggak perlu disambit walau Cuma sehari. Gw juga nggak perlu sampe dihajar begini. Padahal kalau tiap pagi walau disambit, nggak sampe dihajar segala. Tapi walau begitu…”
Yo jadi rada serem ngeliatnya, “Lo nggak apa-apa ‘kan?” Tanya-nya aneh. Reiji mengarahkan pandangan ke Yo dengan aura suram yang sangat terasa, “Lho, sejak kapan lo datang?”
GUBRAK!
“Udah dari tadi! Masa’ lo nggak sadar?!” Yo jadi merasa Reiji tambah aneh, “Lo habis kesurupan apa, sih, ampe lo-la begini?!” Reiji yang mendengarnya, jadi ketawa nggak jelas kayak orang kesurupan beneran.
Hoshino yang lagi tiduran di sofa, langsung bangun, “Akkkhh…. Kalian nggak berisik bisa nggak, sih?! Habis begadang, nich!” Bentaknya. Yo dan Miwazawa Brother spontan melonjak kaget seperti waktu lagi nonton film horor pas adegan seremnya. Tanpa sadar, Emi menjatuhkan novel yang dipegangnya. Beberapa detik berikutnya, Hoshino ambruk dengan sukses.
“Dia semalem ngurusi kasus korupsi di Taiwan dan baru balik subuh tadi. Makanya, dia ngantuk banget. Itu baru kasus korupsi di Taiwan, tapi dia udh kyk gitu. Kalo kasus korupsi di Indonesia yang dia urus pasti sampe sini tinggal kulit & tulang. Tau sendiri lah, separah apa kasus korupsi di sana,” Jelas Ryena yang baru saja berada di ruang data, “Kalian tau sendiri ‘kan tabiatnya kalau lagi ngantuk-ngantuknya? Jauh lebih serem dibanding hantu mana juga.”
Kanna tersenyum cemas tanpa menoleh dari komputernya & terus melototin komputernya dengan muka mesum, “Kurasa, setelah ini, dia akan mengalami depresi berat. Soalnya, malam ini ‘kan, dia akan melakukan misi lagi di Cheko. Kasian juga, sih,”
Emi mengambil novelnya yang terjatuh, “Susah juga ya, jadi anggota FBI ternama macam Hoshino,”
Dalam waktu bersamaan, lift kembali terbuka. Tampak 2 cowok keluar dari sana. Seperti tadi, Kanna juga memberi salam. Namun, hanya pada salah satu cowok itu, “Ohayo, Ryo-san,”
“Ohayo,” Jawab Ryo singkat. Cowok yang satunya, mengekor di belakang. Ryo tolah-toleh, “Lho, yang ada di sini kok lebih sedikit dari biasanya? Cuma perasaanku saja, ya?”
“Ando sedang latian akido di sekolah. Habis ini, ada turnamen kejuaraan, sih,” Kata Yo. Ryena menimpali, “Yuri di perpustakaan kota, mencari berita kasus perampokan seminggu yang lalu bersama Ai. Aoi jadi bodyguard perdana menteri di China selama 2 minggu. Atsumi, mencari berita soal kasus pembunuhan di Kyoto bersama anggota kepolisian, Akirano Hikari. Hoshino lagi tidur di sofa gara-gara begadang, mending jangan diganggu. Dan sisanya, seperti yang kamu liat, ada di sini dengan kegiatan masing-masing,”
“Thanx banget atas penjelasanmu. Ada untungnya juga kamu ditempatan sebagai penyimpan dokumen rahasia. Selalu mengingat ha-hal seperti ini,”
“Sama-sama. Terus, apa misi kita kali ini?”
“Hmmm…. Kuarasa aku datang kemari bukan untuk misi. Tapi, untuk mengenalkan anggota baru yang akan bergabung dengan kita kali ini,”
Cowok yang ada di belakangnya, kemudian maju ke depan. Cowok tersebut, bisa dibilang cakep plus imut. Cukup bikin cewek jatuh cinta dalam waktu 3 detik.
“Saya Hitsuki Hayato. Anggota baru divisi ini. Mohon kerja samanya,” Ujarnya dengan sopan sekali.
“Setelah Yo, kini Hitsuki, ya…” Gumam Ryena.
“Panggil Hayato saja. Panggil 'mas' juga boleh,”
“Oh, ok.”
Re: hyou's crazy story
Wkwkwkwkwk.... tapi, Hyou nggak marah kan kalo nggak semua plesetannya dipake?? Btw, ini lanjutannya. Nggak udah diplesetin Cuma info doang. Kalo niat, diplesetin juga boleh *tapi palingan nggak dipake wkwkwkwkw* :tepuk tangan (Kanna mesum?? Hyou, lo bisa aja bikin plesetannya gadis se-kalem Kanna! Wkwkwkw.... gila.... Baru kali ini adayg kepikiran begitu soal sifat Kanna wkwkwkwkw)
Seiji dengan ramah memperkenalkan anggota di dalam divisi satu per satu, “Aku Miawazawa Seiji dan yang ada di sebelahku ini, saudara kembarku, Reiji. Lalu yang ada di belakangku, itu Yo. Dia juga anggota baru. Dan yang tiduran di sofa, itu Hoshino. Dan yang sedang duduk di dekat meja rapat, namanya Ryena,”
Ryena turut tersenyum ramah, “Hi!”
Seiji melanjutkan, “Dia biasa mendapatkan misi menyimpan dokumen rahasia atau memecahkan kode rumit. Di antara anggota, dia yang paling tajam ingatannya. Lalu, yang sedang baca novel di dekat jendela, adalah Emi. Saudara sepupu-ku. Walau kecil, dia biasa mengurusi kasus berbahaya, walau agak ceroboh. Jadi, kalo menjalankan misi, jarang sendirian,”
“Apa maksudmu, Seiji?!” Emi yang mendengar percakapan barusan, memandang Seiji dengan tatapan tajam. Seiji nyengir, “Sorry. Hehehehe… Ehem… ok, lanjut. Dan yang ada di depan computer itu, adalah Kanna. Bagian menyimpan data penting, menguncinya, bahkan bisa jadi hancker untuk menyusup, mencari data rahasia. Yah, khususnya, kalau data itu untuk menguak kejahatan, atau bukti kalau berada di sidang meja hijau. Dan yang ada di belakangmu, mungkin kamu sendiri sudah tau. Dia Ryo, ketua divisi ini,”
“Sebenarnya, masih ada beberapa lagi, tapi, seperti yang sudah dijelaskan Yo dan Ryena, mereka sibuk di luar kantor,” Sahut Reiji.
Seiji dengan ramah memperkenalkan anggota di dalam divisi satu per satu, “Aku Miawazawa Seiji dan yang ada di sebelahku ini, saudara kembarku, Reiji. Lalu yang ada di belakangku, itu Yo. Dia juga anggota baru. Dan yang tiduran di sofa, itu Hoshino. Dan yang sedang duduk di dekat meja rapat, namanya Ryena,”
Ryena turut tersenyum ramah, “Hi!”
Seiji melanjutkan, “Dia biasa mendapatkan misi menyimpan dokumen rahasia atau memecahkan kode rumit. Di antara anggota, dia yang paling tajam ingatannya. Lalu, yang sedang baca novel di dekat jendela, adalah Emi. Saudara sepupu-ku. Walau kecil, dia biasa mengurusi kasus berbahaya, walau agak ceroboh. Jadi, kalo menjalankan misi, jarang sendirian,”
“Apa maksudmu, Seiji?!” Emi yang mendengar percakapan barusan, memandang Seiji dengan tatapan tajam. Seiji nyengir, “Sorry. Hehehehe… Ehem… ok, lanjut. Dan yang ada di depan computer itu, adalah Kanna. Bagian menyimpan data penting, menguncinya, bahkan bisa jadi hancker untuk menyusup, mencari data rahasia. Yah, khususnya, kalau data itu untuk menguak kejahatan, atau bukti kalau berada di sidang meja hijau. Dan yang ada di belakangmu, mungkin kamu sendiri sudah tau. Dia Ryo, ketua divisi ini,”
“Sebenarnya, masih ada beberapa lagi, tapi, seperti yang sudah dijelaskan Yo dan Ryena, mereka sibuk di luar kantor,” Sahut Reiji.
Re: hyou's crazy story
boleh juga gw plesetin...
mumpung lagi ga ngapa2in...
Seiji dengan ramah memperkenalkan anggota di dalam divisi satu per satu, “Aku Miawazawa Seiji dan yang ada di sebelahku ini, saudara kembarku, Reiji. Lalu yang ada di belakangku, itu Yo. Dia juga anggota baru. Dan yang tiduran di sofa, itu Hoshino. Dan yang sedang duduk di dekat meja rapat, namanya Ryena,”
Ryena turut tersenyum ramah, “Hi!”
Seiji melanjutkan, “Dia biasa mendapatkan misi menyimpan dokumen rahasia atau memecahkan kode rumit. Di antara anggota, dia yang paling tajam ingatannya. Lalu, yang sedang baca novel di dekat jendela, adalah Emi. Saudara sepupu-ku. Walau kecil & jorok, dia biasa mengurusi kasus berbahaya, walau agak ceroboh. Jadi, kalo menjalankan misi, jarang sendirian,”
“Apa maksudmu, Seiji?!” Emi yang mendengar percakapan barusan, memandang Seiji dengan tatapan tajam yang saking tajamnya susah dijelaskan dengan kata2. Seiji nyengir, “Sorry. Hehehehe… Ehem… ok, lanjut. Dan yang ada di depan computer itu, adalah Kanna. Bagian menyimpan data penting, menguncinya, bahkan bisa jadi hancker untuk menyusup, mencari data rahasia. Yah, khususnya, kalau data itu untuk menguak kejahatan, atau bukti kalau berada di sidang meja hijau. Emang orangnya agak mesum sih. Dan yang ada di belakangmu, mungkin kamu sendiri sudah tau. Dia Ryo, ketua divisi ini,”
“Sebenarnya, masih ada beberapa lagi, tapi, seperti yang sudah dijelaskan Yo dan Ryena, mereka sibuk di luar kantor,” Sahut Reiji.
mumpung lagi ga ngapa2in...
Seiji dengan ramah memperkenalkan anggota di dalam divisi satu per satu, “Aku Miawazawa Seiji dan yang ada di sebelahku ini, saudara kembarku, Reiji. Lalu yang ada di belakangku, itu Yo. Dia juga anggota baru. Dan yang tiduran di sofa, itu Hoshino. Dan yang sedang duduk di dekat meja rapat, namanya Ryena,”
Ryena turut tersenyum ramah, “Hi!”
Seiji melanjutkan, “Dia biasa mendapatkan misi menyimpan dokumen rahasia atau memecahkan kode rumit. Di antara anggota, dia yang paling tajam ingatannya. Lalu, yang sedang baca novel di dekat jendela, adalah Emi. Saudara sepupu-ku. Walau kecil & jorok, dia biasa mengurusi kasus berbahaya, walau agak ceroboh. Jadi, kalo menjalankan misi, jarang sendirian,”
“Apa maksudmu, Seiji?!” Emi yang mendengar percakapan barusan, memandang Seiji dengan tatapan tajam yang saking tajamnya susah dijelaskan dengan kata2. Seiji nyengir, “Sorry. Hehehehe… Ehem… ok, lanjut. Dan yang ada di depan computer itu, adalah Kanna. Bagian menyimpan data penting, menguncinya, bahkan bisa jadi hancker untuk menyusup, mencari data rahasia. Yah, khususnya, kalau data itu untuk menguak kejahatan, atau bukti kalau berada di sidang meja hijau. Emang orangnya agak mesum sih. Dan yang ada di belakangmu, mungkin kamu sendiri sudah tau. Dia Ryo, ketua divisi ini,”
“Sebenarnya, masih ada beberapa lagi, tapi, seperti yang sudah dijelaskan Yo dan Ryena, mereka sibuk di luar kantor,” Sahut Reiji.
Re: hyou's crazy story
Wkwkwkwkwk.... ampoooonnnnn~~~~ gw bisa digeplak nich sama Kanna yg asli kalo majang versi plesetan lo wkwkwkwkw Pemeran novel yg cewek, tokohnya dari asli semua. Emi itu, tokohku *awas lo Hyou.... gw gentayangi lo plesetin kuping gw jorok * Kalo yg cowok, hampir semuanya imajinasi. Cuma Reiji ama Seiji doang yg dari tokoh asli (sodara sepupu gw sendiri)
Btw, lo nggak marah kan kalo nggak gw pajang semua. Maksud gw, cuma supaya novelnya tetep konsisten, kok. *nggak bisa bayangin kalo Kanna beneran mesum. Apalagi gw?!*
Btw, lo nggak marah kan kalo nggak gw pajang semua. Maksud gw, cuma supaya novelnya tetep konsisten, kok. *nggak bisa bayangin kalo Kanna beneran mesum. Apalagi gw?!*
Re: hyou's crazy story
Eh, cuma iseng, sih, coba deh, lo plesetin yg ini. Tapi, g' gw pajang di novel, kok. Cuma lucu-lucuan doang. Kalo lo nganggur, sih. Kalo nggak, ya nggak usah lo plesetin *entah kenapa, penasaran dengan gaya Hyou bikin plesetan. Edan banget!! *
1 hours,
“Dia belum dateng juga!!!!” Leo mulai meledak, “Dia niat jadi guide nggak, seh?!” Sirius menepuk-nepuk pundak Leo, “Sudah… sudah…”
“5 menit lagi pesawatnya akan datang. Kita tunggu saja,” Kata Sagitta.
“Tapi, bagaimana kalau sampai jam segitu pemandunya belum datang? Kita kan nggak mungkin membatalkan rencana begitu saja,” Tanya Sirius yang sebenarnya juga kesal karena sang pemandu belum datang juga. Mata Leo berbinar, “Berangkat sendiri aja!” Dalam waktu sedetik, Sirius mengacungkan jempol, “Setuju!” Karena sebenarnya, maksud dari pertanyaan Sirius, adalah dijawab dengan kata, “berangkat sendiri tanpa pemandu,”
“Memangnya bisa? Kita kan pergi berkeliling selama satu bulan. Kalau tanpa pemandu, bisa berantakan,” Sagitta menentang usulan Sirius dan Leo yang ngaco tersebut. Tapi, dua setan itu nggak mendengar. Malah membaca jadwal tempat negera yang pertama mereka singgahi.
“Bagimana dengan mata uang tiap Negara, tranportasi dan tempat menginap? Katanya, guide-nya yang diserahi tanggung jawab soal itu” Tanya Mirach ikut angkat bicara. Dia juga kurang setuju. Mengingat bahwa teman satu perjalanannya juga edan, bukan nggak mungkin lagi, acara ini akan kacau balau bila tanpa guide.
Sirius menoleh, “Tenang saja. Guide kan Cuma bagian melapor kalau kita sudah dateng, etc. Sehingga semua sudah siap. Tapi, sejak awal, fasilitas kita sudah diurus sekolah. Kita juga udah dapat pesangon. Kita tinggal ikutin jadwal urutan Negara yang kita tempati aja,” Dia keliatan girang banget tanpa ada orang yang mengikat dia selama perjalanan bagai liburan ini. Eh, memang liburan, sih.
Mau nggak mau, Sagitta dan Mirach pasrah saja. Walau nggak 100%, mereka lumayan setuju dengan kata-kata Sirius. Nggak mungkin dibatalkan begitu saja. “Yah, sudahlah. Mungkin, kalau seandainya kita tinggalkan, toh, guide-nya bisa menyusul. Pasti dia punya jadwal perjalanan juga,” Kata Sagitta kemudian. Leo dan Sirius bersorak sorai. Ruang tunggu jadi ramai nggak ketulungan. “Bikin malu aja!” Runtuk Sagitta yang melihat Leo dan Sirius bertingkah seenaknya sendiri.
Speaker di ruang tunggu berbunyi. Pesawat yang akan mereka berempat tumpangi, rupanya sudah mendarat.
“Sudah saatnya,” Kata Leo pelan
“Ternyata Guide-nya benar-benar nggak datang,” Sirius tersenyum lebar.
“Kalian jangan bikin masalah selama tour!” Sagitta kurang yakin kalau Leo dan Sirius bisa diam. Mirach tertawa kecil.
Mereka-pun berjalan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Negeri Sakura.
1 hours,
“Dia belum dateng juga!!!!” Leo mulai meledak, “Dia niat jadi guide nggak, seh?!” Sirius menepuk-nepuk pundak Leo, “Sudah… sudah…”
“5 menit lagi pesawatnya akan datang. Kita tunggu saja,” Kata Sagitta.
“Tapi, bagaimana kalau sampai jam segitu pemandunya belum datang? Kita kan nggak mungkin membatalkan rencana begitu saja,” Tanya Sirius yang sebenarnya juga kesal karena sang pemandu belum datang juga. Mata Leo berbinar, “Berangkat sendiri aja!” Dalam waktu sedetik, Sirius mengacungkan jempol, “Setuju!” Karena sebenarnya, maksud dari pertanyaan Sirius, adalah dijawab dengan kata, “berangkat sendiri tanpa pemandu,”
“Memangnya bisa? Kita kan pergi berkeliling selama satu bulan. Kalau tanpa pemandu, bisa berantakan,” Sagitta menentang usulan Sirius dan Leo yang ngaco tersebut. Tapi, dua setan itu nggak mendengar. Malah membaca jadwal tempat negera yang pertama mereka singgahi.
“Bagimana dengan mata uang tiap Negara, tranportasi dan tempat menginap? Katanya, guide-nya yang diserahi tanggung jawab soal itu” Tanya Mirach ikut angkat bicara. Dia juga kurang setuju. Mengingat bahwa teman satu perjalanannya juga edan, bukan nggak mungkin lagi, acara ini akan kacau balau bila tanpa guide.
Sirius menoleh, “Tenang saja. Guide kan Cuma bagian melapor kalau kita sudah dateng, etc. Sehingga semua sudah siap. Tapi, sejak awal, fasilitas kita sudah diurus sekolah. Kita juga udah dapat pesangon. Kita tinggal ikutin jadwal urutan Negara yang kita tempati aja,” Dia keliatan girang banget tanpa ada orang yang mengikat dia selama perjalanan bagai liburan ini. Eh, memang liburan, sih.
Mau nggak mau, Sagitta dan Mirach pasrah saja. Walau nggak 100%, mereka lumayan setuju dengan kata-kata Sirius. Nggak mungkin dibatalkan begitu saja. “Yah, sudahlah. Mungkin, kalau seandainya kita tinggalkan, toh, guide-nya bisa menyusul. Pasti dia punya jadwal perjalanan juga,” Kata Sagitta kemudian. Leo dan Sirius bersorak sorai. Ruang tunggu jadi ramai nggak ketulungan. “Bikin malu aja!” Runtuk Sagitta yang melihat Leo dan Sirius bertingkah seenaknya sendiri.
Speaker di ruang tunggu berbunyi. Pesawat yang akan mereka berempat tumpangi, rupanya sudah mendarat.
“Sudah saatnya,” Kata Leo pelan
“Ternyata Guide-nya benar-benar nggak datang,” Sirius tersenyum lebar.
“Kalian jangan bikin masalah selama tour!” Sagitta kurang yakin kalau Leo dan Sirius bisa diam. Mirach tertawa kecil.
Mereka-pun berjalan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Negeri Sakura.
Re: hyou's crazy story
ok... gw plesetin lagi dah...
1 hours,
“Dia belum dateng juga!!!!” Leo mulai meledak, “Dia niat jadi guide nggak, seh?!” Sirius menepuk-nepuk pundak Leo, “Sudah… sudah… cupcupcup...”
“5 jam lagi pesawatnya akan datang. Kita tunggu saja,” Kata Sagitta.
“Tapi, bagaimana kalau sampai jam segitu pemandunya belum datang? Kita kan nggak mungkin membatalkan rencana begitu saja,” Tanya Sirius yang sebenarnya juga kesal karena sang pemandu belum datang juga. Mata Leo berbinar, “Berangkat sendiri aja!” Dalam waktu sedetik, Sirius mengacungkan jempol, “Setuju!” Karena sebenarnya, maksud dari pertanyaan Sirius, adalah dijawab dengan kata, “berangkat sendiri tanpa pemandu sorak,”
“Memangnya bisa? Kita kan pergi berkeliling selama satu bulan. Kalau tanpa pemandu sorak, bisa berantakan. Jadinya ga ada yang nyorakin kita kalo kesasar,” Sagitta menentang usulan Sirius dan Leo yang ngaco tersebut. Tapi, dua setan itu nggak mendengar. Malah membaca jadwal tempat negara yang pertama mereka singgahi.
“Bagimana dengan mata uang tiap Negara, tranportasi dan tempat menginap? Katanya, guide-nya yang ga bertanggung jawab itu diserahi tanggung jawab soal itu” Tanya Mirach ikut angkat bicara. Dia juga kurang setuju. Mengingat bahwa teman satu perjalanannya juga edan, bukan nggak mungkin lagi, acara ini akan kacau balau bila tanpa guide.
Sirius menoleh, “Tenang saja. Guide kan Cuma bagian melapor kalau kita sudah dateng, etc. Sehingga semua sudah siap. Tapi, sejak awal, fasilitas kita sudah diurus sekolah. Kita juga udah dapat pesangon. Kita tinggal ikutin jadwal urutan Negara yang kita tempati aja,” Dia keliatan girang banget tanpa ada orang yang mengikat dia di pohon beringin di depan rumahnya selama perjalanan bagai liburan ini, soalnya biasanya dia diiket melulu tiap kali punya ide gila. Eh, memang liburan, sih.
Mau nggak mau, Sagitta dan Mirach pasrah saja. Walau nggak 100%, mereka lumayan setuju dengan kata-kata Sirius. Nggak mungkin dibatalkan begitu saja. “Yah, sudahlah. Mungkin, kalau seandainya kita tinggalkan, toh, guide-nya bisa menyusul. Pasti dia punya jadwal perjalanan juga,” Kata Sagitta kemudian. Leo dan Sirius bersorak sorai. Ruang tunggu jadi ramai nggak ketulungan. “Bikin malu aja!” Runtuk Sagitta yang melihat Leo dan Sirius bertingkah seenaknya sendiri.
5 jam kemudian, speaker di ruang tunggu berbunyi. Pesawat yang akan mereka berempat tumpangi, rupanya sudah mendarat.
“Sudah saatnya,” Kata Leo pelan
“Ternyata Guide-nya benar-benar nggak datang,” Sirius tersenyum lebar.
“Kalian jangan bikin masalah selama tour!” Sagitta kurang yakin kalau Leo dan Sirius bisa diam. Mirach tertawa kecil.
Mereka-pun berjalan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Negeri Sakura.
1 hours,
“Dia belum dateng juga!!!!” Leo mulai meledak, “Dia niat jadi guide nggak, seh?!” Sirius menepuk-nepuk pundak Leo, “Sudah… sudah… cupcupcup...”
“5 jam lagi pesawatnya akan datang. Kita tunggu saja,” Kata Sagitta.
“Tapi, bagaimana kalau sampai jam segitu pemandunya belum datang? Kita kan nggak mungkin membatalkan rencana begitu saja,” Tanya Sirius yang sebenarnya juga kesal karena sang pemandu belum datang juga. Mata Leo berbinar, “Berangkat sendiri aja!” Dalam waktu sedetik, Sirius mengacungkan jempol, “Setuju!” Karena sebenarnya, maksud dari pertanyaan Sirius, adalah dijawab dengan kata, “berangkat sendiri tanpa pemandu sorak,”
“Memangnya bisa? Kita kan pergi berkeliling selama satu bulan. Kalau tanpa pemandu sorak, bisa berantakan. Jadinya ga ada yang nyorakin kita kalo kesasar,” Sagitta menentang usulan Sirius dan Leo yang ngaco tersebut. Tapi, dua setan itu nggak mendengar. Malah membaca jadwal tempat negara yang pertama mereka singgahi.
“Bagimana dengan mata uang tiap Negara, tranportasi dan tempat menginap? Katanya, guide-nya yang ga bertanggung jawab itu diserahi tanggung jawab soal itu” Tanya Mirach ikut angkat bicara. Dia juga kurang setuju. Mengingat bahwa teman satu perjalanannya juga edan, bukan nggak mungkin lagi, acara ini akan kacau balau bila tanpa guide.
Sirius menoleh, “Tenang saja. Guide kan Cuma bagian melapor kalau kita sudah dateng, etc. Sehingga semua sudah siap. Tapi, sejak awal, fasilitas kita sudah diurus sekolah. Kita juga udah dapat pesangon. Kita tinggal ikutin jadwal urutan Negara yang kita tempati aja,” Dia keliatan girang banget tanpa ada orang yang mengikat dia di pohon beringin di depan rumahnya selama perjalanan bagai liburan ini, soalnya biasanya dia diiket melulu tiap kali punya ide gila. Eh, memang liburan, sih.
Mau nggak mau, Sagitta dan Mirach pasrah saja. Walau nggak 100%, mereka lumayan setuju dengan kata-kata Sirius. Nggak mungkin dibatalkan begitu saja. “Yah, sudahlah. Mungkin, kalau seandainya kita tinggalkan, toh, guide-nya bisa menyusul. Pasti dia punya jadwal perjalanan juga,” Kata Sagitta kemudian. Leo dan Sirius bersorak sorai. Ruang tunggu jadi ramai nggak ketulungan. “Bikin malu aja!” Runtuk Sagitta yang melihat Leo dan Sirius bertingkah seenaknya sendiri.
5 jam kemudian, speaker di ruang tunggu berbunyi. Pesawat yang akan mereka berempat tumpangi, rupanya sudah mendarat.
“Sudah saatnya,” Kata Leo pelan
“Ternyata Guide-nya benar-benar nggak datang,” Sirius tersenyum lebar.
“Kalian jangan bikin masalah selama tour!” Sagitta kurang yakin kalau Leo dan Sirius bisa diam. Mirach tertawa kecil.
Mereka-pun berjalan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Negeri Sakura.
Re: hyou's crazy story
Wkwkwkwkwkw...... gileeee!!!!! 5 jam?????!!! Wkwkwkwkwkw..... *perut sakutnya bukan maen gara2 ketawa mulu* wkwkw...
Sensei nggak marah kan dari tadi Eri minta plesetin cerita mulu???
Sensei nggak marah kan dari tadi Eri minta plesetin cerita mulu???
Re: hyou's crazy story
Tapi plesetan yg terakhir itu cuma sieng doank. Nggak gw pajang, kok. Yg gw pajang, cuma buat adegan di novel "20 diamond" doang (tapi ide cerita lagi buntu)
Nich, supaya nggak kurang kerjaan, gw kasih kerjaan lagi!! *nih posting jadinya topiknya malah plesetan doang isinya*
15 minute later,
“Waaaaaaaaaaa!!!! Ketinggalan pesawat!! Gawaaaattttt!!!” Seorang cowok keliatan bingung setengah mati, “Mana 4 bocah yang harusnya ikut tour?!” Dia tolah-toleh bingung, “Apa mereka nggak dateng??” Dia jadi pusat perhatian karena heboh sendiri. Di kebingungan yang teramat sangat, Hp-nya berbunyi, “Ya, di sini Jack.”
“Jack, ini kepala sekolah Construct Science,”
“ Oh, Pak Kepala Sekolah.”
“Bukankah harusnya pesawat sudah terbang landas? Kukira hp-mu sudah dimatikan,”
“Eh? Itu…Saya masih di bandara, kok.”
“Bagaimana? Sudah bertemu dengan Sirius Antares, Sagitta Canopus, Mirach Polaris dan Leo Hyades,”
“Hah… Tidak… saya belum bertemu dengan 4 murid bapak.”
“Wah… aneh. Dari tadi saya hubungi, 4 hp mereka sudah lama tidak diaktifkan dan begitu dihubungi di rumah masing-masing, mereka sudah lama pergi,”
“APA!!!??? MEREKA SUDAH LAMA PERGI??!!!”
“Iya. Karena itu, kupikir, mereka sudah naik pesawat yang dijadwalkan 15 menit yang lalu. Memangnya kamu tidak tau?”
“Oh… bu… bukan begitu. Mana mungkin mereka pergi tanpa seorang guide/ Mungkin, mereka masih ada di sekitar sini,”
Jack tambah panic setengah mati, “Sial…Jangan-jangan, mereka beneran udah pergi lagi! Tapi, apa jadinya mereka tanpa seorang guide?!”
Begitu hp dimatikan, Jack segara mencari mereka berempat. Bahkan sampai minta bantuan informasi berkali-kali. Tapi hasilnya, nihil. Mereka sudah melakukan perjalanan mereka sendiri.
Nich, supaya nggak kurang kerjaan, gw kasih kerjaan lagi!! *nih posting jadinya topiknya malah plesetan doang isinya*
15 minute later,
“Waaaaaaaaaaa!!!! Ketinggalan pesawat!! Gawaaaattttt!!!” Seorang cowok keliatan bingung setengah mati, “Mana 4 bocah yang harusnya ikut tour?!” Dia tolah-toleh bingung, “Apa mereka nggak dateng??” Dia jadi pusat perhatian karena heboh sendiri. Di kebingungan yang teramat sangat, Hp-nya berbunyi, “Ya, di sini Jack.”
“Jack, ini kepala sekolah Construct Science,”
“ Oh, Pak Kepala Sekolah.”
“Bukankah harusnya pesawat sudah terbang landas? Kukira hp-mu sudah dimatikan,”
“Eh? Itu…Saya masih di bandara, kok.”
“Bagaimana? Sudah bertemu dengan Sirius Antares, Sagitta Canopus, Mirach Polaris dan Leo Hyades,”
“Hah… Tidak… saya belum bertemu dengan 4 murid bapak.”
“Wah… aneh. Dari tadi saya hubungi, 4 hp mereka sudah lama tidak diaktifkan dan begitu dihubungi di rumah masing-masing, mereka sudah lama pergi,”
“APA!!!??? MEREKA SUDAH LAMA PERGI??!!!”
“Iya. Karena itu, kupikir, mereka sudah naik pesawat yang dijadwalkan 15 menit yang lalu. Memangnya kamu tidak tau?”
“Oh… bu… bukan begitu. Mana mungkin mereka pergi tanpa seorang guide/ Mungkin, mereka masih ada di sekitar sini,”
Jack tambah panic setengah mati, “Sial…Jangan-jangan, mereka beneran udah pergi lagi! Tapi, apa jadinya mereka tanpa seorang guide?!”
Begitu hp dimatikan, Jack segara mencari mereka berempat. Bahkan sampai minta bantuan informasi berkali-kali. Tapi hasilnya, nihil. Mereka sudah melakukan perjalanan mereka sendiri.
Re: hyou's crazy story
plesetan juga termasuk cerita kan?
jadi ga apa2lah, lagian juga gw emang susah nyari ide kalo buat cerita sendiri kalo ga ditentuin temanya biasanya...
15 minute later,
“Waaaaaaaaaaa!!!! Ketinggalan pesawat!! Gawaaaattttt!!!” Seorang cowok keliatan bingung setengah mati, “Mana 4 bocah yang harusnya ikut tour?!” Dia tolah-toleh bingung, “Apa mereka nggak dateng??” Dia jadi pusat perhatian karena paling heboh sendiri, padahal dia ada di tengah2 konser musik rock yang diadain di bandara, tapi tetep aja dia paling heboh. salah satu anak metal di sana nepok punggungnya, lalu nunjukin posisi tangan khas anak metal ke dia. "ROCK ON!!" kata anak metal itu ke tour guide ngerangkap pemandu sorak yang telat itu.
Di kebingungan yang teramat sangat, Hp-nya berbunyi, “Ya, di sini Jack.”
“Jack, ini kepala sekolah Construct Science,”
“ Oh, Pak Kepala Sekolah.”
“Bukankah harusnya pesawat sudah terbang landas? Kukira hp-mu sudah dimatikan,”
“Eh? Itu…Saya masih di bandara, kok.”
“Bagaimana? Sudah bertemu dengan Sirius Antares, Sagitta Canopus, Mirach Polaris dan Leo Hyades,”
“Hah… Tidak… saya belum bertemu dengan 4 murid bapak.”
“Wah… aneh. Dari tadi saya hubungi, 4 hp mereka sudah lama tidak diaktifkan dan begitu dihubungi di rumah masing-masing, mereka sudah lama pergi,”
“APA!!!??? MEREKA SUDAH LAMA PERGI??!!!”
“Iya. Sudah dari 5 jam yang lalu, soalnya mereka semua bocah ga sabaran yang norak karena baru pertama kali ke luar negeri. Karena itu, kupikir, mereka sudah naik pesawat yang dijadwalkan 15 menit yang lalu. Memangnya kamu tidak tau?”
“Oh… bu… bukan begitu. Mana mungkin mereka pergi tanpa seorang guide? Mungkin, mereka masih ada di sekitar sini,”
Jack tambah panic setengah mati, “Sial…Jangan-jangan, mereka beneran udah pergi lagi! Tapi, apa jadinya mereka tanpa seorang guide?!”
Begitu hp dimatikan, Jack segara mencari mereka berempat. Bahkan sampai minta bantuan informasi berkali-kali. Tapi hasilnya, nihil. Mereka sudah melakukan perjalanan mereka sendiri.
jadi ga apa2lah, lagian juga gw emang susah nyari ide kalo buat cerita sendiri kalo ga ditentuin temanya biasanya...
15 minute later,
“Waaaaaaaaaaa!!!! Ketinggalan pesawat!! Gawaaaattttt!!!” Seorang cowok keliatan bingung setengah mati, “Mana 4 bocah yang harusnya ikut tour?!” Dia tolah-toleh bingung, “Apa mereka nggak dateng??” Dia jadi pusat perhatian karena paling heboh sendiri, padahal dia ada di tengah2 konser musik rock yang diadain di bandara, tapi tetep aja dia paling heboh. salah satu anak metal di sana nepok punggungnya, lalu nunjukin posisi tangan khas anak metal ke dia. "ROCK ON!!" kata anak metal itu ke tour guide ngerangkap pemandu sorak yang telat itu.
Di kebingungan yang teramat sangat, Hp-nya berbunyi, “Ya, di sini Jack.”
“Jack, ini kepala sekolah Construct Science,”
“ Oh, Pak Kepala Sekolah.”
“Bukankah harusnya pesawat sudah terbang landas? Kukira hp-mu sudah dimatikan,”
“Eh? Itu…Saya masih di bandara, kok.”
“Bagaimana? Sudah bertemu dengan Sirius Antares, Sagitta Canopus, Mirach Polaris dan Leo Hyades,”
“Hah… Tidak… saya belum bertemu dengan 4 murid bapak.”
“Wah… aneh. Dari tadi saya hubungi, 4 hp mereka sudah lama tidak diaktifkan dan begitu dihubungi di rumah masing-masing, mereka sudah lama pergi,”
“APA!!!??? MEREKA SUDAH LAMA PERGI??!!!”
“Iya. Sudah dari 5 jam yang lalu, soalnya mereka semua bocah ga sabaran yang norak karena baru pertama kali ke luar negeri. Karena itu, kupikir, mereka sudah naik pesawat yang dijadwalkan 15 menit yang lalu. Memangnya kamu tidak tau?”
“Oh… bu… bukan begitu. Mana mungkin mereka pergi tanpa seorang guide? Mungkin, mereka masih ada di sekitar sini,”
Jack tambah panic setengah mati, “Sial…Jangan-jangan, mereka beneran udah pergi lagi! Tapi, apa jadinya mereka tanpa seorang guide?!”
Begitu hp dimatikan, Jack segara mencari mereka berempat. Bahkan sampai minta bantuan informasi berkali-kali. Tapi hasilnya, nihil. Mereka sudah melakukan perjalanan mereka sendiri.
Re: hyou's crazy story
Ya akhirnya, 4 bocah itu pergi sendiri keliling 5 negara sesuai jadwal tour. Sampe guide-nya mati-matian ngejarnya. Udah gitu, jadwal yg dipegang ama guidenya ilang. Makanya, guide-nya sering telat dateng ke negara yg dituju sedangkan 4 anak itu udah pindah ke negara selanjutnya. Sempet ketemu sebentar di Cheko, tapi tetep aja ujung-ujungnya, 4 bocah itu tour tampa di guide lelet bernama Jack tersebut
Re: hyou's crazy story
Sepayah cowok yg namanya Leo. Dia kan bisa ikutan tour karena kelewat kebetulan. Kalo bukan karena rencananya tour, dia pasti sebenarnya juga bisa lelet kaya' Jack Sekedar informasi, nama 4 bocah itu diambil dari nama bintang (atawa rasi bintang).
Re: hyou's crazy story
kalo yg leo & sirius gw udh nyadar dari awal...
cuma yg 2 yg laen gw baru nyadar habis dikasih tau...
cuma yg 2 yg laen gw baru nyadar habis dikasih tau...
Re: hyou's crazy story
Sagitta itu, bisa diartikan anak panah (lo pasti tau bintang Sagittarius 'kan?). Kalo Mirach, artinya cahaya lemah yang memanjang. Karena namanya Mirach begitu, makanya, gw bikin kepribadiannya nggak begitu mencolok dan diingat banyak orang. Hampir mirip sama komik "I 'm Here", sih. Tapi nggak se-ekstrime komik itu, sih. Mirach kan cuma masalah lupa nama doang.
Di posting fanfic gw, semuanya udah gw tulis tuch kepribadian masing-masing. Nama wakil ketua OSIS-nya juga nama bintang. Corona Borealis. Tapi karena susah, gw tulis, namanya jadi "Lis". Arti namanya "Mahkota Utara". Makanya, gw gambarkan, sikapnya sok banget, bak seorang puteri yg manja.
Btw, Hyou-sensei, plesetan cerita lagi, yuk! *punya segudan adegan yg mau diplesetin walau nggak semuanya dipajang*
Di posting fanfic gw, semuanya udah gw tulis tuch kepribadian masing-masing. Nama wakil ketua OSIS-nya juga nama bintang. Corona Borealis. Tapi karena susah, gw tulis, namanya jadi "Lis". Arti namanya "Mahkota Utara". Makanya, gw gambarkan, sikapnya sok banget, bak seorang puteri yg manja.
Btw, Hyou-sensei, plesetan cerita lagi, yuk! *punya segudan adegan yg mau diplesetin walau nggak semuanya dipajang*
Re: hyou's crazy story
Sensei!!! Plesetin yg ini, dooonk
Center Gai, Shibuya,
Sirius melihat-lihat halaman dalam buku petunjukkan tentang Shibuya. Sesekali, dia juga memandangi petanya, “Harus kunjung ke mana dulu, nih? Mumpung ada di Center Gai,”
“Center Gay?!” Leo terpekik bego, “Pusatnya homo-homo, gitu?!”
“Bukan bego! Center Gai yang bener!”
Sirius langsung menggeplak cowok itu dengan sebal. "Center Gai ini, termasuk jalan yang sekitarnya, jualan berbagai hal yang kita inginkan. Mulai dari baju, buku sampai toko musik juga ada," Kata Sagitta dengan datar. Kegiatan mereka di Shibuya, berantakan. Apalagi, mereka sejak awal belum menentukan tempat untuk dikunjungi.
Mirach melihat-lihat toko. “Ah, ada toko buku!” Jeritnya kegirangan. Dia langsung menuju ke toko tersebut, “Pasti ada buku bagus di Jepang!” Batinnya.
“O…oi… Polaris!” Sagitta berusaha melarangnya. Tapi, belum selesai dia mengurusui Mirach, Leo ikutan bertingkah, “Di sini ada toko musik rok juga!!!” Dia berlari memasuki toko. Sirius dan Sagitta hanya bisa bengong di tengah jalan.
Center Gai, Shibuya,
Sirius melihat-lihat halaman dalam buku petunjukkan tentang Shibuya. Sesekali, dia juga memandangi petanya, “Harus kunjung ke mana dulu, nih? Mumpung ada di Center Gai,”
“Center Gay?!” Leo terpekik bego, “Pusatnya homo-homo, gitu?!”
“Bukan bego! Center Gai yang bener!”
Sirius langsung menggeplak cowok itu dengan sebal. "Center Gai ini, termasuk jalan yang sekitarnya, jualan berbagai hal yang kita inginkan. Mulai dari baju, buku sampai toko musik juga ada," Kata Sagitta dengan datar. Kegiatan mereka di Shibuya, berantakan. Apalagi, mereka sejak awal belum menentukan tempat untuk dikunjungi.
Mirach melihat-lihat toko. “Ah, ada toko buku!” Jeritnya kegirangan. Dia langsung menuju ke toko tersebut, “Pasti ada buku bagus di Jepang!” Batinnya.
“O…oi… Polaris!” Sagitta berusaha melarangnya. Tapi, belum selesai dia mengurusui Mirach, Leo ikutan bertingkah, “Di sini ada toko musik rok juga!!!” Dia berlari memasuki toko. Sirius dan Sagitta hanya bisa bengong di tengah jalan.
Re: hyou's crazy story
ok...
Center Gai, Shibuya,
Sirius melihat-lihat halaman dalam buku petunjukkan tentang Shibuya. Sesekali, dia juga memandangi petanya dan melirik ke arah cewek2 shibuya yg pake rok mini, “Harus kunjung ke mana dulu, nih? Mumpung ada di Center Gai. Apa mau tanay mereka aja?” ktnya sambil menunjuk ke arah cewek2 dgn ekspresi a la shinchan& hiroshi kalo ngeliat cewek.
“Center Gay?!” Leo terpekik bego, “Pusatnya homo-homo, gitu?!”
“Bukan bego! Center Gai yang bener! Tp kalo lu mau ke Center Gay boleh, gw anterin & gw tingalin lu di situ,”
Sirius langsung mengantar cowok itu dengan sebal ke center gay, membuka semua bajunya kecuali kolornya & mengikatnya di pohon. "Center Gai ini, termasuk jalan yang sekitarnya, jualan berbagai hal yang kita inginkan. Mulai dari baju, buku sampai toko musik juga ada," Kata Sagitta dengan datar. Kegiatan mereka di Shibuya, berantakan. Apalagi, mereka sejak awal belum menentukan tempat untuk dikunjungi.
Mirach melihat-lihat toko. “Ah, ada toko buku!” Jeritnya kegirangan. Dia langsung menuju ke toko tersebut, “Pasti ada buku bagus di Jepang!” Batinnya.
“O…oi… Polaris!” Sagitta berusaha melarangnya. Tapi, belum selesai dia mengurusui Mirach, Leo ikutan bertingkah, “Di sini ada toko musik rok mini juga!!!” Dia berlari memasuki toko. Sirius dan Sagitta hanya bisa bengong di tengah jalan & tepat saat itu ada burung gagak yg berak tepat di kepala mereka.
Center Gai, Shibuya,
Sirius melihat-lihat halaman dalam buku petunjukkan tentang Shibuya. Sesekali, dia juga memandangi petanya dan melirik ke arah cewek2 shibuya yg pake rok mini, “Harus kunjung ke mana dulu, nih? Mumpung ada di Center Gai. Apa mau tanay mereka aja?” ktnya sambil menunjuk ke arah cewek2 dgn ekspresi a la shinchan& hiroshi kalo ngeliat cewek.
“Center Gay?!” Leo terpekik bego, “Pusatnya homo-homo, gitu?!”
“Bukan bego! Center Gai yang bener! Tp kalo lu mau ke Center Gay boleh, gw anterin & gw tingalin lu di situ,”
Sirius langsung mengantar cowok itu dengan sebal ke center gay, membuka semua bajunya kecuali kolornya & mengikatnya di pohon. "Center Gai ini, termasuk jalan yang sekitarnya, jualan berbagai hal yang kita inginkan. Mulai dari baju, buku sampai toko musik juga ada," Kata Sagitta dengan datar. Kegiatan mereka di Shibuya, berantakan. Apalagi, mereka sejak awal belum menentukan tempat untuk dikunjungi.
Mirach melihat-lihat toko. “Ah, ada toko buku!” Jeritnya kegirangan. Dia langsung menuju ke toko tersebut, “Pasti ada buku bagus di Jepang!” Batinnya.
“O…oi… Polaris!” Sagitta berusaha melarangnya. Tapi, belum selesai dia mengurusui Mirach, Leo ikutan bertingkah, “Di sini ada toko musik rok mini juga!!!” Dia berlari memasuki toko. Sirius dan Sagitta hanya bisa bengong di tengah jalan & tepat saat itu ada burung gagak yg berak tepat di kepala mereka.
Halaman 5 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Halaman 5 dari 7
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik