hyou's crazy story
+9
zeros
bylalicious_tralalala
namine
M_Lin
kuzizou
alin.
Hay2Hawaii
Hortenshia Eri
hyourinmaru
13 posters
Halaman 2 dari 7
Halaman 2 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Re: hyou's crazy story
namine wrote:bikin cerita tentang monyet kebun binatang yg menjelma menjadi dukun cabul yg dihina masyarakat dan akhirnya dia masuk neraka dan mendapat pangkat sebagai ratu neraka yg meneror pasien rsj aja...
Lo kalo ada obsesi sm gue gak usah kyk gtu lah, nti gue kaish kok ttd gue!
Byela: tentu saja 200 juta perbulan!
Kuzi: Iyah, klo gue dukun cabul emang ad yg mau?
Re: hyou's crazy story
susah...susah...
kuzizou- King Of Dome
-
Jumlah posting : 5883
Age : 28
Location : smua lorong tikus
Sector : Dam-Boo-Paa CILUK BAA...!
Hobbies : Kuzizou
Registration date : 08.10.07
Re: hyou's crazy story
Weh susah nih..
Akan menjadi susah kalau berbicara dengan orang susah sehingga akan ikut menjadi susah..
Akan menjadi susah kalau berbicara dengan orang susah sehingga akan ikut menjadi susah..
zeros- *Dedicated*
-
Jumlah posting : 836
Age : 32
Location : Somewhere in this dark world
Sector : Gorthasupha..
Hobbies : GENIUS
Registration date : 02.04.08
Re: hyou's crazy story
karen itu di namakan susah,susah itu membuat orang stress terkadang,tp mau gmn lagi susah itu susah yg udah harus di tanggung ndiri emang susah klo susah susah trus!
kuzizou- King Of Dome
-
Jumlah posting : 5883
Age : 28
Location : smua lorong tikus
Sector : Dam-Boo-Paa CILUK BAA...!
Hobbies : Kuzizou
Registration date : 08.10.07
Re: hyou's crazy story
KARENA ITU SUSAH MAKANYA KITA NGOMONG SUSAH YG AMAT SUSAH DAN SANGAT SUSAH!
kuzizou- King Of Dome
-
Jumlah posting : 5883
Age : 28
Location : smua lorong tikus
Sector : Dam-Boo-Paa CILUK BAA...!
Hobbies : Kuzizou
Registration date : 08.10.07
Re: hyou's crazy story
muluk2 beud ngumungnya~
Angelsz- +da best hompierz+
-
Jumlah posting : 3866
Age : 30
Location : di depan meja komputer
Sector : Ghortashupha
Hobbies : riie / riephon / angel / angelsz dll..@_@
Registration date : 22.12.07
Re: hyou's crazy story
nih cerita gw buat juli kemaren wkt si mineh minta gw buatin cerita buat pr hs inggrisnya... di ceritanya sih diharusin make idiom2 yg make nama2 warna...
gw tulis dlm bhs inggris (ada gw tulis di blog gw juga pas juli kemaren, tp ga banyak yg liat krn ketimbun post2 laen)...
One day, in a kingdom, there was a noble family. They have pure blue blood. One day, the father died. Before he died, he said his last wish, “Please my wife. Please marry that old beggar with blind eyes and short body who always mugging youngsters.”
After hearing that, his wife was white with terror. She was dead because of that great shock. Then, the only member of their family went to another city. He was a handsome guy named Silly. He defeated the dragon and save a sleeping princess from a tower. Then, the witch whose pet dragon was killed got angry at him. She cursed him, “Than damn prince! He killed my dear Blacky! I’ll curse you and you’ll live as a beast until the goddess of the lake come to see you in your funeral!”
After she said that, the prince was turned into a disgusting poo monster by her black magic. Knowing that was her doing, the king came to the witch’s house and had a wrestling match with hardcore rules with her. The king made her black and blue and became the next World Heavyweight Champion. Then, the witch said, “Before I died, I want to tell you something. I’m that lake goddess.”
Hearing that, the prince was so sad because he knew he’ll remain as a poo forever. Then, the king built a maze and laced the poo prince at the center of the maze. Whoever wants to kiss and marry the poo prince will become the poo princess and will live as poos forever.
gw tulis dlm bhs inggris (ada gw tulis di blog gw juga pas juli kemaren, tp ga banyak yg liat krn ketimbun post2 laen)...
One day, in a kingdom, there was a noble family. They have pure blue blood. One day, the father died. Before he died, he said his last wish, “Please my wife. Please marry that old beggar with blind eyes and short body who always mugging youngsters.”
After hearing that, his wife was white with terror. She was dead because of that great shock. Then, the only member of their family went to another city. He was a handsome guy named Silly. He defeated the dragon and save a sleeping princess from a tower. Then, the witch whose pet dragon was killed got angry at him. She cursed him, “Than damn prince! He killed my dear Blacky! I’ll curse you and you’ll live as a beast until the goddess of the lake come to see you in your funeral!”
After she said that, the prince was turned into a disgusting poo monster by her black magic. Knowing that was her doing, the king came to the witch’s house and had a wrestling match with hardcore rules with her. The king made her black and blue and became the next World Heavyweight Champion. Then, the witch said, “Before I died, I want to tell you something. I’m that lake goddess.”
Hearing that, the prince was so sad because he knew he’ll remain as a poo forever. Then, the king built a maze and laced the poo prince at the center of the maze. Whoever wants to kiss and marry the poo prince will become the poo princess and will live as poos forever.
Re: hyou's crazy story
Maksudnya apaan?
Gw kira lu lanjutin crazy story goblok lo lagi
hidden cam ga lu lanjutin, hyou?
Gw kira lu lanjutin crazy story goblok lo lagi
hidden cam ga lu lanjutin, hyou?
Re: hyou's crazy story
idenya susah kalo tiboy... lagian juga bukannya udh dibuang semua topik2 yg kyk gitu?
ini sih crazy story yg modelnya kyk wkt itu juga,... cuma temanya ebda...
soalnya ide gw biasanya datengnya kalo tema udh ditentuin...
kalo kaga ngerti arti cerita gw, coba lu buka nih page lewat http://www.google.com/translate & set terjemahannya dari inggris ke bhs indo (tp gw ga yakin apa ada bhs indo di situ)...
@fionn: itu cerita campur aduk...
ini sih crazy story yg modelnya kyk wkt itu juga,... cuma temanya ebda...
soalnya ide gw biasanya datengnya kalo tema udh ditentuin...
kalo kaga ngerti arti cerita gw, coba lu buka nih page lewat http://www.google.com/translate & set terjemahannya dari inggris ke bhs indo (tp gw ga yakin apa ada bhs indo di situ)...
@fionn: itu cerita campur aduk...
Re: hyou's crazy story
plesetan ceritanya eri...
Sydney, March 2008…
Musim gugur akan berakhir. Udara dingin pada musim dingin, sudah mulai terasa, menyapu seluruh daratan Sydney, Australia seperti nenek2 tukang sapu jalan yg tiap pagi nyapu jalan di deket rumah gw & tiap malem dia kotorin lagi biar besoknya bisa disapu lagi. Di sebuah kantor kepolisian pusat, terlihat seorang gadis membuka-buka brankas di pojok ruangan seperti maling yg lagi kepengen ngebongkar brankas bank. Sesekali, ia membenturkan kacamatanya yang turun dari depan mata ke dinding saking kesalnya gara2 kacamatanya melorot mulu.
“Bagaimana menurutmu, Hikari?” Tanya Andrea, partner Hikari. Gadis itu mengengkat sebelah alis matanya, “Interesting. Heroin baru tersebut, sepertinya akan cukup menguras tenaga kita, belom kita cicipin aja udh gini, apalagi kalo udh dicicipin nanti,”
“Yah, mau bagaimana lagi. Heroin jenis baru itu, sudah menyebar hampir tiga benua. Asia, Eropa dan Australia ini. Kita harus mengerahkan seluruh tenaga CIA dan FBI untuk melakukan penggrebekan, tapi jangan bilang siapa2 kalo kita juga nyicipin”
“Tak perlu terburu-buru begitu. Kita kan belum melihat seluk beluknya secara jelas.. Kalau langsung bertindak, bisa berakibat fatal,”
“Tapi… kalau kita tidak segera melakukan operasi ini, heroin itu akan semakin berjamur, nanti udh kadaluwarsa & ga enak lagi wkt kita cicipi”
“Kamu ini memang suka terburu-buru, ya? Kau perhatikan brankas ini baik-baik. Kurang dari 40% lokasi jual-beli, masih belum diketaui. Bagaimana bisa memborong heroin sebanyak2nya? Lokasinya saja, belum diketaui secara jelas. Pusat jual-belinya yang jadi kunci penyelundupan yang kita lakukan, belum tercatat di sini. Artinya, pihak polisi aja belum tau, apalagi org2 yg nyusahin kita yang dari CIA maupun FBI,”
“Lalu, apa rencanamu? Kita sudah tidak punya waktu lagi,”
Hikari tersenyum tipis, “Kita selidiki dulu pelan-pelan. Dan aku, punya informan kepercayaan yang bisa membantu kita,” Dia tampak begitu antusias dengan rencananya. Andrea menatap Hikari dengan heran, “Informan kepercayaan?”
“Bahkan, mereka itu mutifungsi. bisa jadi tukang pijat, tukang sapu, tukang cebok, sampe2 tukang debus juga bisa,”
“Hah? Mereka siapa?”
“Mantan anggota sirkus. Eri, Reiji dan Seiji,”
“MANTAN SIRKUS?! KAMU BILANG MANTAN??!!!”
“Iya. Habisnya, mereka udah lama nggak kerja buat sirkus, sih. pdhl atraksinya lucu2,”
“Hikari, kamu ini… kita nggak sedang main-main!”
“Aku nggak main-main, kok,”
“Tapi, itu nekad! Memangnya bisa minta bantuan anggota sirkus yg ga negrti apa2 soal heroin yg mau kita borong?!”
“Bisa aja, dengan sedikit pancingan, donk,”
Andrea menggelengkan kepalanya dengan lagi metal vs dugem sebagai background music, “Aku bener-bener nggak ngerti jalan pikiranmu, Hikari. Benerran, nggak ngerti!!!” Keluhnya tertahan. Hikari tak berkata apa-apa, Cuma nyengir lebar kayak kuda di laebl minyak angin cap kuda nyengir.
* * *
In Ship Aquamarine,
Suasana kapal pesiar tampak begitu anggun, saking anggunnya sampe2 gw pengen boker begitu ngebayanginnya. Malam ini, adalah pesta pembukaan kapal tersebut. Perlahan, kapal Aquamarine tersebut, berjalan menjauhi bibir kloset menuju tengahan lubang wc. Di tengah-tengah pesta di kapal aquamarine asli (bukan miniaturnya yg ada di kloset itu), tampak 3 remaja yang sedang berbincang-bincang.
“Tumben ya, Hikari ngajak kita ke pesta mewah begini,” Celetuk salah seorang mereka yang dikenal dengan nama Eriya. Seorang pemuda bernama Seiji, tersenyum mendengar komentar Eriya, “Yah… kita nikmati saja pestanya. Mumpung kita lagi laper & bokek, sikat aja makanannya,”
Pemuda di sebelahnya, menyahut, “Setuju banget!!!” Mulutnya penuh dengan steak sapi yang memang rasanya mateb banget. Beberapa detik kemudian, terdengar suara batuk yang lumayan keras. Dia kesedak!
“Ampun deh, Reiji! Rakus banget sih kamu, ini!! Sampe kaya; gini! kelaperan sih kelaperan, tp inget2 ukuran mulut juga dong,” Umpat Eriya seraya membawakan segelas air untuk pemuda tersebut. Pemuda bernama Reiji itu, langsung meneguk air tersebut, dengan sekali teguk.
“Payah kamu ini,”
“Iya, payah!”
Reiji nyngir kuda mendengar makian kedua sodaranya itu. Hikari yang baru saja berbincang-bicang dengan pemilik kapal, dating mendhampiri merek bertiga, “Kalian menikmati pestanya?” Tanya Hikari.
“Ah, yah…. Bisa dibilang begitu,” Eriya tampak bingung harus berkata apa.
“Apa ada yang salah denganmu, Hikari? Jarang-jarang kamu ngajak kita-kita ikutan pesta begini,” Celetuk Reiji. Hikari gelagapan. Dia bingung harus menyusun kata-kata untuk mengucapnya niat baiknya tersebut, “Ah… itu…. Sebenarnya….”
Belum selesai Hikari bicara, terdengar pembicaraan tak terduga dari beberapa pelayan di dekat mereka.
“Ada tamu yang tewas di dekat dapur!”
“Hah, yang benar saja? Apa terjadi sesuatu?”
“Kata dokter yang menangani, dia overdosis makanan,”
“Memang dia makan sebanyak apa?”
“Katanya sebanyak porsi makan 30 gajah afrika,”
“Kok bisa, ada org serakus itu di kapal semewah ini?”
“Mana kutau,”
Hikari tebelalak kaget dan menoleh ke arah pelayan tersebut, “makanan?!” Sedetik kemudian, dia meninggalkan Eri, Reiji dan Seiji, “Kalian tunggu di sini,” 3 sekawan itu saling bertatapan, bingung.
“Excuse me,” Hikari menghampiri kedua pelayan yang tadi sedang berbincang-bincang.
“Apa ada yang bisa kami Bantu, miss?”
“Iya. Bisakah kalian memberitauku, di mana sekarang jenazah yang kalian bicarakan tadi?”
“Maksud anda?”
“Orang yang tadi kalian perbincangkan! Yang tewas karena overdosis makanan,”
Kedua pelayan itu kaget. Mereka tak menyangka bahwa pembicaraan mereka terdengar oleh tamu. Padahal tadi, mereka bicara-nya bisik-bisik mirip ibu-ibu tukang gossip yang lagi ngegosipin tetangga yg klagi lewat di dpn mereka.
“Ma…maaf… kalau itu… kami tak bisa memberitaukannya pada anda,”
Hikari keliatan jutek memandang kedua pelayan tersebut. Ia mengeluarkan sebuah kartu, “Apa ini bisa menggerakkan hati kalian untuk membawaku ke sana?!” Salah seorang pelayan memandang kartu yang ditunjukkan Hikari dgn muka kaget & nahan ketawa, “SIRKUS CIA????!!!”
Sydney, March 2008…
Musim gugur akan berakhir. Udara dingin pada musim dingin, sudah mulai terasa, menyapu seluruh daratan Sydney, Australia seperti nenek2 tukang sapu jalan yg tiap pagi nyapu jalan di deket rumah gw & tiap malem dia kotorin lagi biar besoknya bisa disapu lagi. Di sebuah kantor kepolisian pusat, terlihat seorang gadis membuka-buka brankas di pojok ruangan seperti maling yg lagi kepengen ngebongkar brankas bank. Sesekali, ia membenturkan kacamatanya yang turun dari depan mata ke dinding saking kesalnya gara2 kacamatanya melorot mulu.
“Bagaimana menurutmu, Hikari?” Tanya Andrea, partner Hikari. Gadis itu mengengkat sebelah alis matanya, “Interesting. Heroin baru tersebut, sepertinya akan cukup menguras tenaga kita, belom kita cicipin aja udh gini, apalagi kalo udh dicicipin nanti,”
“Yah, mau bagaimana lagi. Heroin jenis baru itu, sudah menyebar hampir tiga benua. Asia, Eropa dan Australia ini. Kita harus mengerahkan seluruh tenaga CIA dan FBI untuk melakukan penggrebekan, tapi jangan bilang siapa2 kalo kita juga nyicipin”
“Tak perlu terburu-buru begitu. Kita kan belum melihat seluk beluknya secara jelas.. Kalau langsung bertindak, bisa berakibat fatal,”
“Tapi… kalau kita tidak segera melakukan operasi ini, heroin itu akan semakin berjamur, nanti udh kadaluwarsa & ga enak lagi wkt kita cicipi”
“Kamu ini memang suka terburu-buru, ya? Kau perhatikan brankas ini baik-baik. Kurang dari 40% lokasi jual-beli, masih belum diketaui. Bagaimana bisa memborong heroin sebanyak2nya? Lokasinya saja, belum diketaui secara jelas. Pusat jual-belinya yang jadi kunci penyelundupan yang kita lakukan, belum tercatat di sini. Artinya, pihak polisi aja belum tau, apalagi org2 yg nyusahin kita yang dari CIA maupun FBI,”
“Lalu, apa rencanamu? Kita sudah tidak punya waktu lagi,”
Hikari tersenyum tipis, “Kita selidiki dulu pelan-pelan. Dan aku, punya informan kepercayaan yang bisa membantu kita,” Dia tampak begitu antusias dengan rencananya. Andrea menatap Hikari dengan heran, “Informan kepercayaan?”
“Bahkan, mereka itu mutifungsi. bisa jadi tukang pijat, tukang sapu, tukang cebok, sampe2 tukang debus juga bisa,”
“Hah? Mereka siapa?”
“Mantan anggota sirkus. Eri, Reiji dan Seiji,”
“MANTAN SIRKUS?! KAMU BILANG MANTAN??!!!”
“Iya. Habisnya, mereka udah lama nggak kerja buat sirkus, sih. pdhl atraksinya lucu2,”
“Hikari, kamu ini… kita nggak sedang main-main!”
“Aku nggak main-main, kok,”
“Tapi, itu nekad! Memangnya bisa minta bantuan anggota sirkus yg ga negrti apa2 soal heroin yg mau kita borong?!”
“Bisa aja, dengan sedikit pancingan, donk,”
Andrea menggelengkan kepalanya dengan lagi metal vs dugem sebagai background music, “Aku bener-bener nggak ngerti jalan pikiranmu, Hikari. Benerran, nggak ngerti!!!” Keluhnya tertahan. Hikari tak berkata apa-apa, Cuma nyengir lebar kayak kuda di laebl minyak angin cap kuda nyengir.
* * *
In Ship Aquamarine,
Suasana kapal pesiar tampak begitu anggun, saking anggunnya sampe2 gw pengen boker begitu ngebayanginnya. Malam ini, adalah pesta pembukaan kapal tersebut. Perlahan, kapal Aquamarine tersebut, berjalan menjauhi bibir kloset menuju tengahan lubang wc. Di tengah-tengah pesta di kapal aquamarine asli (bukan miniaturnya yg ada di kloset itu), tampak 3 remaja yang sedang berbincang-bincang.
“Tumben ya, Hikari ngajak kita ke pesta mewah begini,” Celetuk salah seorang mereka yang dikenal dengan nama Eriya. Seorang pemuda bernama Seiji, tersenyum mendengar komentar Eriya, “Yah… kita nikmati saja pestanya. Mumpung kita lagi laper & bokek, sikat aja makanannya,”
Pemuda di sebelahnya, menyahut, “Setuju banget!!!” Mulutnya penuh dengan steak sapi yang memang rasanya mateb banget. Beberapa detik kemudian, terdengar suara batuk yang lumayan keras. Dia kesedak!
“Ampun deh, Reiji! Rakus banget sih kamu, ini!! Sampe kaya; gini! kelaperan sih kelaperan, tp inget2 ukuran mulut juga dong,” Umpat Eriya seraya membawakan segelas air untuk pemuda tersebut. Pemuda bernama Reiji itu, langsung meneguk air tersebut, dengan sekali teguk.
“Payah kamu ini,”
“Iya, payah!”
Reiji nyngir kuda mendengar makian kedua sodaranya itu. Hikari yang baru saja berbincang-bicang dengan pemilik kapal, dating mendhampiri merek bertiga, “Kalian menikmati pestanya?” Tanya Hikari.
“Ah, yah…. Bisa dibilang begitu,” Eriya tampak bingung harus berkata apa.
“Apa ada yang salah denganmu, Hikari? Jarang-jarang kamu ngajak kita-kita ikutan pesta begini,” Celetuk Reiji. Hikari gelagapan. Dia bingung harus menyusun kata-kata untuk mengucapnya niat baiknya tersebut, “Ah… itu…. Sebenarnya….”
Belum selesai Hikari bicara, terdengar pembicaraan tak terduga dari beberapa pelayan di dekat mereka.
“Ada tamu yang tewas di dekat dapur!”
“Hah, yang benar saja? Apa terjadi sesuatu?”
“Kata dokter yang menangani, dia overdosis makanan,”
“Memang dia makan sebanyak apa?”
“Katanya sebanyak porsi makan 30 gajah afrika,”
“Kok bisa, ada org serakus itu di kapal semewah ini?”
“Mana kutau,”
Hikari tebelalak kaget dan menoleh ke arah pelayan tersebut, “makanan?!” Sedetik kemudian, dia meninggalkan Eri, Reiji dan Seiji, “Kalian tunggu di sini,” 3 sekawan itu saling bertatapan, bingung.
“Excuse me,” Hikari menghampiri kedua pelayan yang tadi sedang berbincang-bincang.
“Apa ada yang bisa kami Bantu, miss?”
“Iya. Bisakah kalian memberitauku, di mana sekarang jenazah yang kalian bicarakan tadi?”
“Maksud anda?”
“Orang yang tadi kalian perbincangkan! Yang tewas karena overdosis makanan,”
Kedua pelayan itu kaget. Mereka tak menyangka bahwa pembicaraan mereka terdengar oleh tamu. Padahal tadi, mereka bicara-nya bisik-bisik mirip ibu-ibu tukang gossip yang lagi ngegosipin tetangga yg klagi lewat di dpn mereka.
“Ma…maaf… kalau itu… kami tak bisa memberitaukannya pada anda,”
Hikari keliatan jutek memandang kedua pelayan tersebut. Ia mengeluarkan sebuah kartu, “Apa ini bisa menggerakkan hati kalian untuk membawaku ke sana?!” Salah seorang pelayan memandang kartu yang ditunjukkan Hikari dgn muka kaget & nahan ketawa, “SIRKUS CIA????!!!”
Re: hyou's crazy story
cerita aslinya... silakan dibandingin...
Sydney, March 2008…
Musim gugur akan berakhir. Udara dingin pada musim dingin, sudah mulai terasa, menyapu seluruh daratan Sydney, Australia. Di sebuah kantor kepolisian pusat, terlihat seorang gadis membuka-buka brankas di pojok ruangan. Sesekali, ia membetulkan kacamatanya yang turun dari depan mata.
“Bagaimana menurutmu, Hikari?” Tanya Andrea, partner Hikari. Gadis itu mengengkat sebelah alis matanya, “Interesting. Heroin baru tersebut, sepertinya akan cukup menguras tenaga kita,”
“Yah, mau bagaimana lagi. Heroin jenis baru itu, sudah menyebar hampir tiga benua. Asia, Eropa dan Australia ini. Kita harus mengerahkan seluruh tenaga CIA dan FBI untuk melakukan penggrebekan,”
“Tak perlu terburu-buru begitu. Kita kan belum melihat seluk beluknya secara jelas.. Kalau langsung bertindak, bisa berakibat fatal,”
“Tapi… kalau kita tidak segera melakukan operasi ini, heroin itu akan semakin menjamur,”
“Kamu ini memang suka terburu-buru, ya? Kau perhatikan brankas ini baik-baik. Kurang dari 40% lokasi jual-beli, masih belum diketaui. Bagaimana bisa menggrebek secara menyeluruh? Lokasinya saja, belum diketaui secara jelas. Pusat jual-belinya yang jadi kunci penggrebekan, belum tercatat di sini. Artinya, pihak polisi aja belum tau, apalagi kita yang dari CIA maupun FBI,”
“Lalu, apa rencanamu? Kita sudah tidak punya waktu lagi,”
Hikari tersenyum tipis, “Kita selidiki dulu pelan-pelan. Dan aku, punya informan kepercayaan yang bisa membantu kita,” Dia tampak begitu antusias dengan rencananya. Andrea menatap Hikari dengan heran, “Informan kepercayaan?”
“Bahkan, mereka itu mutifungsi. Kekuatan mereka, sangan dibutuhkan dalam kasus ini. Aku pikir, mereka bisa dijadikan pimpinan pasukan di berbagai wilayah. Jadi, bisa menyelidiki, sekaligus memberantas sedikit demi sedikit,”
“Hah? Mereka siapa?”
“Mantan anggota FBI. Eri, Reiji dan Seiji,”
“MANTAN FBI?! KAMU BILANG MANTAN??!!!”
“Iya. Habisnya, mereka udah lama nggak kerja buat FBI, sih,”
“Hikari, kamu ini… kita nggak sedang main-main!”
“Aku nggak main-main, kok,”
“Tapi, itu nekad! Memangnya bisa minta bantuan anggota FBI yang sudah jadi mantan apa?!”
“Bisa aja, dengan sedikit pancingan, donk,”
Andrea menggelengkan kepalanya, “Aku bener-bener nggak ngerti jalan pikiranku, Hikari. Benerran, nggak ngerti!!!” Keluhnya tertahan. Hikari tak berkata apa-apa, Cuma nyengir lebar.
* * *
In Ship Aquamarine,
Suasana kapal pesiar tampak begitu anggun. Malam ini, adalah pesta pembukaan kapal tersebut. Perlahan, kapal Aquamarine tersebut, berjalan menjauhi bibir pantai menuju laut lepas. Di tengah-tengah pesta, tampak 3 remaja yang sedang berbincang-bincang.
“Tumben ya, Hikari ngajak kita ke pesta mewah begini,” Celetuk salah seorang mereka yang dikenal dengan nama Eriya. Seorang pemuda bernama Seiji, tersenyum mendengar komentar Eriya, “Yah… kita nikmati saja pestanya. Mumpung kita lagi santai,”
Pemuda di sebelahnya, menyahut, “Setuju banget!!!” Mulutnya penuh dengan steak sapi yang memang rasanya mateb banget. Beberapa detik kemudian, terdengar suara batuk yang lumayan keras. Dia kesedak!
“Ampun deh, Reiji! Rakus banget sih kamu, ini!! Sampe kaya; gini!” Umpat Eriya seraya membawakan segelas air untuk pemuda tersebut. Pemuda bernama Reiji itu, langsung meneguk air tersebut, dengan sekali teguk.
“Payah kamu ini,”
“Iya, payah!”
Reiji nyngir kuda mendengar makian kedua sodaranya itu. Hikari yang baru saja berbincang-bicang dengan pemilik kapal, dating mendhampiri merek bertiga, “Kalian menikmati pestanya?” Tanya Hikari.
“Ah, yah…. Bisa dibilang begitu,” Eriya tampak bingung harus berkata apa.
“Apa ada yang salah denganmu, Hikari? Jarang-jarang kamu ngajak kita-kita ikutan pesta begini,” Celetuk Reiji. Hikari gelagapan. Dia bingung harus menyusun kata-kata untuk mengucapnya niat baiknya tersebut, “Ah… itu…. Sebenarnya….”
Belum selesai Hikari bicara, terdengar pembicaraan tak terduga dari beberapa pelayan di dekat mereka.
“Ada tamu yang tewas di dekat dapur!”
“Hah, yang benar saja? Apa terjadi sesuatu?”
“Kata dokter yang menangani, dia overdosis obat,”
“Memang dia sakit?”
“Katanya pake narkoba begitu,”
“Kok bisa, ada narkoba di kapal semewah ini?”
“Mana kutau,”
Hikari tebelalak kaget dan menoleh ke arah pelayan tersebut, “Narkoba?!” Sedetik kemudian, dia meninggalkan Eri, Reiji dan Seiji, “Kalian tunggu di sini,” 3 sekwan itu saling bertatapan, bingung.
“Excuse me,” Hikari menghampiri kedua pelayan yang tadi sedang berbincang-bincang.
“Apa ada yang bisa kami Bantu, miss?”
“Iya. Bisakah kalian memberitauku, di mana sekarang jenazah yang kalian bicarakan tadi?”
“Maksud anda?”
“Orang yang tadi kalian perbincangkan! Yang tewas karena overdosis,”
Kedua pelayan itu kaget. Mereka tak menyangka bahwa pembicaraan mereka terdengar oleh tamu. Padahal tadi, mereka bicara-nya bisik-bisik mirip ibu-ibu tukang gossip.
“Ma…maaf… kalau itu… kami tak bisa memberitaukannya pada anda,”
Hikari keliatan jutek memandang kedua pelayan tersebut. Ia mengeluarkan sebuah kartu, “Apa ini bisa menggerakkan hati kalian untuk membawaku ke sana?!” Salah seorang pelayan memandang kartu yang ditunjukkan Hikari, “CIA????!!!”
Sydney, March 2008…
Musim gugur akan berakhir. Udara dingin pada musim dingin, sudah mulai terasa, menyapu seluruh daratan Sydney, Australia. Di sebuah kantor kepolisian pusat, terlihat seorang gadis membuka-buka brankas di pojok ruangan. Sesekali, ia membetulkan kacamatanya yang turun dari depan mata.
“Bagaimana menurutmu, Hikari?” Tanya Andrea, partner Hikari. Gadis itu mengengkat sebelah alis matanya, “Interesting. Heroin baru tersebut, sepertinya akan cukup menguras tenaga kita,”
“Yah, mau bagaimana lagi. Heroin jenis baru itu, sudah menyebar hampir tiga benua. Asia, Eropa dan Australia ini. Kita harus mengerahkan seluruh tenaga CIA dan FBI untuk melakukan penggrebekan,”
“Tak perlu terburu-buru begitu. Kita kan belum melihat seluk beluknya secara jelas.. Kalau langsung bertindak, bisa berakibat fatal,”
“Tapi… kalau kita tidak segera melakukan operasi ini, heroin itu akan semakin menjamur,”
“Kamu ini memang suka terburu-buru, ya? Kau perhatikan brankas ini baik-baik. Kurang dari 40% lokasi jual-beli, masih belum diketaui. Bagaimana bisa menggrebek secara menyeluruh? Lokasinya saja, belum diketaui secara jelas. Pusat jual-belinya yang jadi kunci penggrebekan, belum tercatat di sini. Artinya, pihak polisi aja belum tau, apalagi kita yang dari CIA maupun FBI,”
“Lalu, apa rencanamu? Kita sudah tidak punya waktu lagi,”
Hikari tersenyum tipis, “Kita selidiki dulu pelan-pelan. Dan aku, punya informan kepercayaan yang bisa membantu kita,” Dia tampak begitu antusias dengan rencananya. Andrea menatap Hikari dengan heran, “Informan kepercayaan?”
“Bahkan, mereka itu mutifungsi. Kekuatan mereka, sangan dibutuhkan dalam kasus ini. Aku pikir, mereka bisa dijadikan pimpinan pasukan di berbagai wilayah. Jadi, bisa menyelidiki, sekaligus memberantas sedikit demi sedikit,”
“Hah? Mereka siapa?”
“Mantan anggota FBI. Eri, Reiji dan Seiji,”
“MANTAN FBI?! KAMU BILANG MANTAN??!!!”
“Iya. Habisnya, mereka udah lama nggak kerja buat FBI, sih,”
“Hikari, kamu ini… kita nggak sedang main-main!”
“Aku nggak main-main, kok,”
“Tapi, itu nekad! Memangnya bisa minta bantuan anggota FBI yang sudah jadi mantan apa?!”
“Bisa aja, dengan sedikit pancingan, donk,”
Andrea menggelengkan kepalanya, “Aku bener-bener nggak ngerti jalan pikiranku, Hikari. Benerran, nggak ngerti!!!” Keluhnya tertahan. Hikari tak berkata apa-apa, Cuma nyengir lebar.
* * *
In Ship Aquamarine,
Suasana kapal pesiar tampak begitu anggun. Malam ini, adalah pesta pembukaan kapal tersebut. Perlahan, kapal Aquamarine tersebut, berjalan menjauhi bibir pantai menuju laut lepas. Di tengah-tengah pesta, tampak 3 remaja yang sedang berbincang-bincang.
“Tumben ya, Hikari ngajak kita ke pesta mewah begini,” Celetuk salah seorang mereka yang dikenal dengan nama Eriya. Seorang pemuda bernama Seiji, tersenyum mendengar komentar Eriya, “Yah… kita nikmati saja pestanya. Mumpung kita lagi santai,”
Pemuda di sebelahnya, menyahut, “Setuju banget!!!” Mulutnya penuh dengan steak sapi yang memang rasanya mateb banget. Beberapa detik kemudian, terdengar suara batuk yang lumayan keras. Dia kesedak!
“Ampun deh, Reiji! Rakus banget sih kamu, ini!! Sampe kaya; gini!” Umpat Eriya seraya membawakan segelas air untuk pemuda tersebut. Pemuda bernama Reiji itu, langsung meneguk air tersebut, dengan sekali teguk.
“Payah kamu ini,”
“Iya, payah!”
Reiji nyngir kuda mendengar makian kedua sodaranya itu. Hikari yang baru saja berbincang-bicang dengan pemilik kapal, dating mendhampiri merek bertiga, “Kalian menikmati pestanya?” Tanya Hikari.
“Ah, yah…. Bisa dibilang begitu,” Eriya tampak bingung harus berkata apa.
“Apa ada yang salah denganmu, Hikari? Jarang-jarang kamu ngajak kita-kita ikutan pesta begini,” Celetuk Reiji. Hikari gelagapan. Dia bingung harus menyusun kata-kata untuk mengucapnya niat baiknya tersebut, “Ah… itu…. Sebenarnya….”
Belum selesai Hikari bicara, terdengar pembicaraan tak terduga dari beberapa pelayan di dekat mereka.
“Ada tamu yang tewas di dekat dapur!”
“Hah, yang benar saja? Apa terjadi sesuatu?”
“Kata dokter yang menangani, dia overdosis obat,”
“Memang dia sakit?”
“Katanya pake narkoba begitu,”
“Kok bisa, ada narkoba di kapal semewah ini?”
“Mana kutau,”
Hikari tebelalak kaget dan menoleh ke arah pelayan tersebut, “Narkoba?!” Sedetik kemudian, dia meninggalkan Eri, Reiji dan Seiji, “Kalian tunggu di sini,” 3 sekwan itu saling bertatapan, bingung.
“Excuse me,” Hikari menghampiri kedua pelayan yang tadi sedang berbincang-bincang.
“Apa ada yang bisa kami Bantu, miss?”
“Iya. Bisakah kalian memberitauku, di mana sekarang jenazah yang kalian bicarakan tadi?”
“Maksud anda?”
“Orang yang tadi kalian perbincangkan! Yang tewas karena overdosis,”
Kedua pelayan itu kaget. Mereka tak menyangka bahwa pembicaraan mereka terdengar oleh tamu. Padahal tadi, mereka bicara-nya bisik-bisik mirip ibu-ibu tukang gossip.
“Ma…maaf… kalau itu… kami tak bisa memberitaukannya pada anda,”
Hikari keliatan jutek memandang kedua pelayan tersebut. Ia mengeluarkan sebuah kartu, “Apa ini bisa menggerakkan hati kalian untuk membawaku ke sana?!” Salah seorang pelayan memandang kartu yang ditunjukkan Hikari, “CIA????!!!”
Re: hyou's crazy story
Wkwkwkw.... Jadi beda, banget Hyou, kalo gw minta bantu plesetan lagi, boleh kagak????
Re: hyou's crazy story
Cerita heroin terror itu, bakal gw tulis secara seris dengan tokoh yg beberapa gw ganti. Tapi, plesetan lo, gpp kan nggak gw pake semua? Maksud gw, yg awal-awal itu. Coz, gw pake sudut pandang orang ke-3, bukan org pertama (yg biasanya tokohnya itu seakan-akan penulisnya). Tapi yg laennya, gw pake, kok *moga2 aja waktu gw setorin ini cerita, gw nggak digeplak ama penerbitnya, wkwkwkwkw.....*
Halaman 2 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Halaman 2 dari 7
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik